2017, Pesawat Nurtanio 100 persen karya anak bangsa resmi mengudara
Merdeka.com - Tahun 2017, bisa disebut titik kebangkitan industri dirgantara Indonesia. Usai sempat meredup di era 90-an, putra-putri Indonesia kembali berkarya dalam pembuatan pesawat udara.
Pada 2011, Lembaga Penerbangan dan Antariksa (LAPAN) dan PT Dirgantara Indonesia (DI) bekerja sama membangun sebuah pesawat. N219 namanya saat itu. Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, keistimewaan pesawat N219 adalah seluruh rancang bangun strukturnya dikerjakan putra-putri Indonesia.
"Murni dikerjakan insinyur-insinyur Indonesia, tak ada seorang pun konsultan asing di dalamnya. Dengan teknik rancang bangun modern, semuanya komputerisasi untuk mencapai akurasi yang tinggi," katanya.
-
Kenapa harga tiket pesawat Nataru mahal? Mengingat, harga tiket moda angkutan udara tersebut masih lebih mahal dibandingkan transportasi umum lainnya.
-
Kenapa motor-motor ini dibanderol mahal? Motor-motor ini menggunakan teknologi mutakhir, material berkualitas tinggi, dan dirancang dengan desain eksklusif. Banyak di antaranya diproduksi dalam edisi terbatas, sehingga menambah nilai prestise.
-
Kenapa harga tiket pesawat bisa murah? Melansir laman Traveloka, seorang ahli travel sekaligus editor di Map Happy, Erica Ho mengatakan membayar dengan mata uang lokal untuk membeli tiket pesawat bisa membuatmu lebih berhemat.
-
Apa yang dijual dengan harga 199 Miliar? Sebuah naskah berjumlah 54 halaman yang ditulis oleh Albert Einstein dan insinyur Swiss Michele Besso pernah terjual dalam pelelangan dengan harga USD13 juta. Bila dikurskan saat ini USD 1= Rp 15.381 dapat mencapai Rp.199 miliar.
-
Apa yang membuat perahu nelayan Indramayu sangat mahal? Salah satu yang membuatnya mahal adalah terdapatnya freezer atau ruang pendingin ikan yang dibantu oleh mesin.
Dia menambahkan, N219 merupakan tanda kebangkitan kembali teknologi penerbangan Indonesia. "N219 menjadi simbol kemandirian teknologi. Bahkan kita mampu menjadikan teknologi sebagai konektivitas nasional," ungkapnya.
Usai melalui berbagai rangkaian uji coba, pada 2017, N219 resmi terbang perdana. Pesawat berkapasitas 19 orang ini pun diresmikan Presiden Joko Widodo bertepatan Hari Pahlawan.
Presiden memberikan nama Nurtanio pada pesawat N219. Nurtanio ini diambil dari nama pahlawan dirgantara yakni Laksamana Muda Udara anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo yang gugur dalam sebuah penerbangan uji coba.
"Laksamana Muda Udara Anumerta Nurtanio Pringgoadisuryo adalah pahlawan bangsa yang berjuang tanpa pamrih. Seluruh hidupnya didharmabhaktikan untuk kedirgantaraan Indonesia," ujar Presiden Jokowi.
Kelebihan dan Harga Pesawat
Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia, Elfien Goentoro menilai Pesawat Nurtanio dirancang untuk daerah pegunungan Papua diharapkan dapat mendukung program jembatan udara. Sebab, dapat menjangkau daerah dengan kondisi georafis berbukit-bukit dengan landasan pendek dan tidak dipersiapkan.
Pesawat Nurtanio juga dapat membuka aksesibilitas dan konektivitas wilayah terdepan, tertinggal dan terluar di pegunungan Papua dan Papua Barat, sehingga program satu harga Pemerintah dapat terwujud.
"Pesawat N219 akan menggerakkan aktivitas masyarakat di wilayah Papua, aktivitas perekonomian dan mobilisasi warga diharapkan dapat berjalan dengan lancar demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat," tandasnya.
Biaya pengembangan pesawat N219 sampai resmi diuji terbangkan menghabiskan biaya investasi sebanyak Rp 827 miliar. Setelah diuji coba, serangkaian test juga harus dilakukan pesawat ini untuk bisa mendapatkan sertifikasi kelaikan udara. Ditaksir pembuatan pesawat ini mencapai Rp 1 triliun.
Tenaga Ahli Pengembangan Pesawat Terbang PT Dirgantara Indonesia Andi Alisjahbana mengatakan beberapa pihak sudah menyatakan minat membeli pesawat Nurtanio. Beberapa diantaranya perusahaan penerbangan dan pemerintah daerah.
"Ada beberapa airline lah, airline kecil kecil untuk carter. Lalu kita belum mau publish tapi interest itu banyak sampai kepada pemda pemda juga, beberapa gubernur juga udah menyatakan bahwa mau beli," ujar Andi.
Andi mengatakan selain permintaan dalam negeri, pesawat Nurtanio juga diminati oleh negara asing di Asia seperti Vietnam, Laos dan Myanmar.
Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso mengatakan pemerintah menyasar pasar Amerika Selatan untuk menjual pesawat Nurtanio produksi PT Dirgantara Indonesia (PTDI). Di antaranya Meksiko, Guatemala, El Salvador dan Belize.
Direktur Produksi PT DI, Arie Wibowo mengatakan, setelah mendapat sertifikat laik terbang dari Kementerian Perhubungan dan production certificate, pesawat N219 sudah siap untuk memasuki pasar. Pihaknya yakin dapat memproduksi pesawat N219 sebanyak 12 unit per tahun.
Arie mengungkapkan, untuk harga satu unit pesawat N219 yakni sebesar USD 6 juta atau Rp 83 miliar. Menurutnya harga ini jauh lebih murah bila dibandingkan dengan pesawat sejenisnya seperti Twin Otter buatan Kanada yang dibanderol dengan harga USD 7-USD 8 juta.
Wakil Ketua Komisi VII DPR Herman Khaero mengingatkan, bahwa proyek pesawat perintis N219 Nurtanio memerlukan dukungan anggaran guna menjalani uji terbang tahun 2018 agar mendapatkan sertifikat laik terbang untuk siap dipasarkan.
Dia menyatakan, Indonesia wajib memiliki industri kedirgantaraan karena sebagai negara kepulauan yang banyak jumlahnya, angkutan udara dapat menghubungkan antarpulau dengan cara yang lebih cepat, efisien dan efektif.
Untuk itu, ujar dia, tidak hanya Komisi VII tetapi DPR bersama-sama pemerintah harus memulai kesepakatan ke depan agar industri strategis ini dapat terus didorong dan didukung oleh kapabilitas fiskal yang memadai agar bisa melakukan akselerasi di bidang kedirgantaraan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menhan Prabowo Subianto menyerahkan lima unit pesawat NC-212i kepada TNI Angkatan Udara (AU) di Lanud Halim Perdanakusuma pada hari Selasa (12/12) pagi.
Baca SelengkapnyaPenting untuk memahami berapa kapasitas bahan bakar pesawat dan harga per liter avtur yang harus dibayar oleh setiap maskapai.
Baca SelengkapnyaBesaran pengaruh harga avtur terhadap tiket pesawat bekisar 20 sampai 30 persen. Nilai ini lebih tinggi dibandingkan rata-rata harga avtur dunia.
Baca SelengkapnyaNilai dari proyek pengembangan ini sekitar Rp100 triliun.
Baca SelengkapnyaMenurut Sandiaga, untuk menurunkan harga tiket pesawat, dibutuhkan tambahan 700 pesawat.
Baca SelengkapnyaPesawat dibeli dalam kondisi bekas dari perusahaan di Dublin, Irlandia.
Baca SelengkapnyaPemerintah menyebut harga avtur memegang peranan sebesar 39,5 persen terhadap harga tiket pesawat udara.
Baca SelengkapnyaLuhut mengatakan para penerbang itu nantinya akan menunjukkan bakat yang luar biasa di udara sebagai tuan rumah.
Baca SelengkapnyaFaktor tingginya harga tiket pesawat domestik yaitu pajak, bea dan avtur.
Baca SelengkapnyaMotor listrik Yadea yang dipasarkan Indomobil dapat subsidi pemerintah Rp 7 juta. Harga jualnya jadi makin murah, mulai Rp 14 jutaan.
Baca SelengkapnyaSalah satu alutsista Indonesia paling laku yaitu Anoa 6x6 yang dibuat PT Pindad. Anoa 6x6 ini dipesan Malaysia, Pakistan, Timor Leste dan lainnya.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca Selengkapnya