2017, Unilever siapkan belanja modal Rp 1,6 triliun
Merdeka.com - PT Unilever Indonesia Tbk menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar 115 juta Euro atau setara Rp 1,61 triliun (1 Euro = Rp 14.035). Dana ini nantinya akan digunakan membangun infrastruktur untuk meningkatkan produksi perseroan.
"115 Juta Euro, sama seperti tahun lalu. kami sudah punya rencana yang ditandatangani ketika berkunjung ke London," kata Presiden Direktur Unilever Indonesia, Hemant Bakshi di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (11/1).
Hemant mengatakan, perseroan akan terus berinovasi terhadap produk yang dipasarkan dan akan meningkatkan kapasitas produksi dengan pabrik yang ada atau yang baru. "Kami akan tingkatkan kapasitas produksi entah di lokasi existing atau yang baru, kami akan kembangkan infrastruktur," ujar dia.
-
Bagaimana Pertamina Hulu Energi meningkatkan produksi minyak? Perlu dilakukan upaya-upaya khusus untuk peningkatan produksi minyak dengan berbagai macam recovery plan yang sudah disiapkan serta inisiatif baru.
-
Apa yang mendorong peningkatan produksi? Peningkatan permintaan baru menjadi salah satu faktor utama yang mendorong aktivitas produksi.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan produksi migas? Hal ini dihasilkan dari upaya Pertamina yang melakukan pengeboran secara massif dan agresif, baik untuk sumur eksplorasi dan eksploitasi yang mencapai 820 sumur maupun pemeliharaan sumur (Workover) sebanyak 32.530 sumur.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Apa yang dipersiapkan Pertamina untuk Tahun Baru? Pertamina Patra Niaga kini mempersiapkan diri untuk memenuhi lonjakan konsumsi energi saat Tahun Baru 2024.
Dirinya optimistis kinerja perseroan akan terus tumbuh. Beberapa faktor penunjangnya antara lain pasar Indonesia yang besar. Namun begitu, dirinya menilai perekonomian Indonesia tetap tak luput dari sejumlah tantangan seperti volatilitas harga komoditas dan nilai tukar.
"Saya kira tantangan terbesar bagi sebagian besar bisnis adalah volatilitas bisnis karena lingkungan, harga komoditas naik turun, valas bisa naik cepat signifikan melihat kenyataan perubahan politik, yang menyebabkan Rupiah terdepresiasi," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Peningkatan harga bahan baku dan perang harga ditingkat konsumen ternyata tidak menghalangi penguatan fundamental Unilever.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama PT Unilever Indonesia Tbk, Benjie Yap, menegaskan pentingnya langkah-langkah pemulihan yang telah diambil oleh Perseroan.
Baca SelengkapnyaCapaian laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan domestik mencatat sebesar 24,7 persen.
Baca SelengkapnyaLucia berpandangan, dengan terobosan perampingan organisasi, maka diharapkan akan mendorong UNVR semakin mampu bersaing, memenangkan pasar.
Baca SelengkapnyaPada paruh pertama 2024 ini Unilever menangani beberapa tantangan jangka pendek sembari terus mencatatkan kemajuan di bagian-bagian yang penting.
Baca SelengkapnyaUnilever Indonesia juga mencatat penjualan bersih sebesar Rp38,6 triliun dengan peningkatan margin kotor sebesar 346 bps dibandingkan 2022.
Baca SelengkapnyaUntuk Badan Bank Tanah dimohonkan Rp1 triliun ini akan digunakan untuk pemenuhan modal bank tanah sesuai dengan amanat pasal 43 ayat 1 PP 64 tahun 2021.
Baca SelengkapnyaHal ini yang membawa pengaruh baik sektor produk konsumsi, terutama dalam hal pendistribusian barang hingga lebih cepat sampai ke tangan Konsumen.
Baca SelengkapnyaInflasi dan biaya hidup berdampak signifikan terhadap kebiasaan belanja konsumen. Ini berdampak pada keuangan Unilever Indonesia.
Baca SelengkapnyaInovasi yang dilakukan peruashaan dalam rangka bisa menjawab customer hidden aspirations.
Baca SelengkapnyaSelain dari aspek liburan, momentum kenaikan upah minimum pendorong pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaMerespons persetujuan itu, Menteri BUMN Erick Thohir mengamini setiap catatan yang diberikan anggota legislatif.
Baca Selengkapnya