2018, Nilai Perdagangan Uni Eropa dan Indonesia capai Rp410 Triliun
Merdeka.com - Total perdagangan barang antara Uni Eropa (UE) dan Indonesia mencapai EUR 26,3 miliar atau sekitar Rp410 triliun pada tahun 2018, dengan surplus substansial senilai EUR 6,9 miliar bagi pihak Indonesia.
Perwakilan delegasi Eropa untuk Indonesia dan Brunei Darussalam, Charles Michel-Geurts, mengatakan bahwa investasi UE di Indonesia terus meningkat setiap tahunnya hingga mencapai EUR 33,2 miliar pada tahun 2017.
"Meskipun saat ini investasi di dunia sangat menantang karena ketidakpastian, perusahaan EU terus berinvestasi di Indonesia untuk membuat EU menjadi investor non-Asia utama di indonesia," ujarnya saat konferensi pers di Jakarta, Kamis (5/9).
-
Apa target perdagangan Indonesia dan Selandia Baru? “Indonesia dan Selandia Baru memiliki target nilai perdagangan sebesar NZD 4 miliar pada 2024. Saya optimistis target tersebut dapat tercapai karena tren nilai perdagangan kedua negara selalu tercatat tumbuh positif,“ kata Mendag Zulkifli Hasan.
-
Kenapa pasar Eropa suka rambut Indonesia? Lebih lanjut, Krisna menjelaskan bahwa pasar Eropa menyukai rambut Indonesia karena karakteristiknya yang bagus untuk diwarnai.
-
Bagaimana Menko Perekonomian mempererat hubungan dengan Uni Eropa? Airlangga mengucapkan terima kasih kepada Vincent atas kontribusinya dalam mempererat hubungan antara Indonesia dan Uni Eropa dan berharap kerja sama ini dapat terus berkembang di masa depan, dimana masih terdapat potensi besar yang bisa dikembangkan dan dimanfaatkan oleh kedua pihak.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana Indonesia jadi produsen nikel terbesar? Indonesia menjadi produsen nikel terbesar setelah Filipina membuat kebijakan ketat penambangan.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
Uni Eropa merupakan tujuan ekspor dan sumber impor terbesar ke-3 untuk Indonesia. Produk-produk dari Uni Eropa mendukung pembangunan infrastruktur dan industri Indonesia.
Tercatat, ekspor Indonesia ke Uni Eropa pada tahun 2018 yakni, macam-macam bahan produksi sebesar 25,1 persen, mesin dan peralatan transportasi 15,2 persen, minyak hewani dan nabati 15,1 persen, bahan kimia 11,9 persen, barang hasil produksi 11,6 persen, bahan mentah tak termakan 9,8 persen dan makanan & hewan hidup 7,7 persen.
Uni Eropa merupakan investor non-Asia utama bagi Indonesia dengan aliran Penanaman Modal Asing Langsung (FDI) mencapai lebih dari USD 1,8 milyar atau sekitar Rp2,5 Triliun (Rp14,152 per dolar) pada tahun 2018.
Selain itu, perusahaan Uni Eropa berinvestasi di sektor-sektor yang menghasilkan produk atau aktivitas bernilai tambah tinggi serta memberikan lapangan kerja berkualitas tinggi bagi masyarakat tanah air.
Ada sekitar 1.000 perusahaan Eropa yang mempekerjakan kurang lebih 1,1 juta masyarakat Indonesia. Perusahaan-perusahaan ini membawa teknologi canggih, sehingga ikut membantu peningkatan nilai tambah Indonesia dalam rantai nilai Industri.
Reporter Magang: Evie Haena Rofiah
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Secara keseluruhan sudah ada 114 perusahaan Indonesia yang terdaftar menjadi anggota Dubai International Chamber.
Baca SelengkapnyaPerolehan ini lebih tinggi dibanding saat TEI ke-37 tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMenko Perekonomian Airlangga Hartarto menerima kunjungan Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Piket, Selasa (15/8).
Baca SelengkapnyaRosan menuturkan, total investasi Indonesia di negara-negara Afrika mencapai USD2,09 miliar.
Baca SelengkapnyaPerjanjian dagang nantinya akan menguntungkan kedua belah pihak.
Baca SelengkapnyaHasil kajian dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) menyatakan, terdapat potensi pertumbuhan PDB riil mencapai 0,10 persen.
Baca SelengkapnyaSurplus perdagangan pada April 2024 ini diakibatkan nilai ekspor yang masih lebih tinggi daripada impor.
Baca SelengkapnyaNeraca Perdagangan Indonesia melanjutkan trend surplus selama 45 bulan atau hampir 4 tahun secara berturut-turut.
Baca SelengkapnyaEkspor ikan Indonesia ke Uni Eropa didominasi oleh komoditas tuna, tongkol, dan cakalang dengan kontribusi sebesar 30,3 persen.
Baca SelengkapnyaZulkifli menyampaikan, jumlah perdagangan Indonesia dengan Eropa masih sepertiga dari perdagangan Vietnam dengan Eropa.
Baca SelengkapnyaSejumlah gebrakan diplomasi ekonomi Kementerian Luar Negeri ini sekaligus menjawab tudingan cawapres nomor urut 3, Mahfud MD.
Baca SelengkapnyaIndonesia berhasil masuk tiga besar pada the Global Islamic Economy Indicator (GIEI) dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2023.
Baca Selengkapnya