2018, OJK targetkan 70 Bank Wakaf Mikro beroperasi di Indonesia
Merdeka.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berkomitmen untuk terus memperluas penyediaan akses keuangan masyarakat melalui Bank Wakaf Mikro (BWM). Tahun ini, OJK menargetkan sebanyak 50 BWM dapat terbentuk untuk mendukung masyarakat ekonomi menengah ke bawah.
Kepala Departemen Perbankan Syariah OJK, Ahmad Soekro Tratmoto, mengatakan saat ini baru ada sekitar 20 BWM yang sudah berdiri dan tersebar di Pulau Jawa. Nantinya BWM juga akan menambah dan memperluas kinerja hingga ke Sumatra dan Indonesia Timur.
"Nanti kita akan arahkan masayrakat di luar Jawa, Sumatera Madura, Papua, Sulawesi, Kalimantan dicoba untuk mengembangkan program BWF," kata Ahmad pada saat Pelatihan dan Gathering Media Massa, di Purwokerto, Kamis, (5/3) malam.
-
Apa upaya OJK untuk mendukung kemajuan UMKM? Kebijakan itu antara lain, , antara lain mendorong UMKM memanfaatkan pendanaan Pasar Modal melalui Securities Crowdfunding (SCF), serta bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) menyediakan program kredit pembiayaan melawan rentenir yang dikhususkan untuk UMKM dan perempuan pelaku UMKM.
-
Bagaimana OJK dorong UMKM akses pendanaan? Sementara itu, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon OJK Inarno Djajadi menyampaikan upaya mendukung kemajuan UMKM, OJK menerbitkan ketentuan mengenai Securities Crowdfunding untuk memperoleh pendanaan melalui instrumen Pasar Modal.'Khusus di wilayah Kalimantan Barat, kami mencatat hingga saat ini SCF telah dimanfaatkan oleh 1 pelaku UMKM dengan total dana yang dihimpun sebesar Rp1,05miliar dari 284 investor,' kata Inarno.
-
Mengapa Bank Jatim mendukung UMKM binaan di Misi Dagang Bengkulu? 'Keikutsertaan Misi Dagang selama ini menjadi bentuk komitmen bankjatim yang tidak hanya support di bidang pendanaan, tetapi juga menghadirkan solusi bagi perkembangan UMKM di Jawa Timur baik pada sisi promosi maupun akses pasar. Karena itu, kami fasilitasi UMKM binaan bankjatim untuk ikut misi dagang di Bengkulu kali ini,' paparnya.
-
Bagaimana OJK kembangkan perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis;Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
-
Kenapa OJK dorong pengembangan perbankan syariah? OJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasannya yang memiliki keunggulan dibanding produk bank konvensional.Keunggulan itu perlu dimaksimalkan agar perbankan syariah dapat memberikan dampak positif pada masyarakat dan perekonomian nasional.
-
Apa saja upaya OJK untuk perbankan syariah? Berbagai kebijakan dikeluarkan OJK untuk mendorong pengembangan perbankan syariah bersama stakeholders terkait beberapa inisiatif seperti: Mulai dari perbaikan struktur industri perbankan syariah yang dilakukan melalui konsolidasi maupun spin-off unit usaha syariah (UUS). Lalu penguatan karakteristik perbankan syariah yang dapat lebih menonjolkan inovasi model bisnis yang lebih rasional, serta pendekatan kepada nasabah yang lebih humanis;Pengembangan produk yang unik dan menonjolkan kekhasan bank Syariah, sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi masyarakat untuk meningkatkan competitiveness perbankan syariah. Lalu, peningkatan peran bank syariah sebagai katalisator ekosistem ekonomi syariah agar segala aktivitas ekonomi syariah, termasuk industri halal agar dapat dilayani dengan optimal oleh perbankan syariah; dan Kelima, peningkatan peran bank syariah pada dampak sosial melalui optimalisasi instrumen keuangan sosial Islam untuk meningkatkan social value bank syariah.
Ahmad mengatakan, berdasarkan data per 31 Maret 2018, BWM telah memiliki 3.876 nasabah dengan total nilai pembiayaan yang telah disalurkan sebanyak Rp 3,63 miliar.
Sementara itu, pengembangan BWM sendiri masih berfokus ke pesantren-pesantren yang tersebar di Indonesia. Namun, tidak menutup kemungkinan nantinya juga akan berada di luar pesantren.
"Kita pilot projeknya di pesantren kenapa? Karena ketokohan pesantren itu akan menjadi contoh dulu nanti di tempat lain di komunitas lain apa komunitas gereja bisa juga didirikan semacam BWM ini, dengan lembaga keuangan mikro ya mungkin yang bukan syariah tapi lembaga keuangan mikro kan ada juga yang seperti itu," jelas Ahmad.
Ahmad mengungkapkan biaya modal awal operasional terhadap BWM nantinya tidak sepenuhnya disalurkan untuk nasabah. Melainkan akan dimanfaatkan juga untuk investasi.
"Modal awal itu kan Rp 4 miliar bahkan sampai Rp 8 miliar. Tapi, Rp 8 miliar adalah yang ideal. Jadi tidak semua modal Rp 8 miliar ini disalurkan ke masyarakat. Tetapi ada sejumlah tertentu, contoh minimal Rp 3 miliar untuk ditanamkan di deposito sehingga menghasilkan pendapatan," kata Ahmad.
Ahmad mengatakan dari hasil deposito itu bisa untuk membiayai operasional, sehingga nasabah tidak perlu lagi membayar margin lebih tinggi. Sedangkan, kata dia, rata-rata dari 20 BWF yang sudah beroprasi di pesantren mempunyai modal awal Rp 4,2 miliar atau masih di bawah jumlah ideal Rp 8 miliar.
Sementara, lanjut Ahmad, BWM sendiri telah memberikan pembiayaan kepada nasabah atau masyarakat di tingkat mikro mulai dari Rp 1 juta bahkan mencapai Rp 3 juta. "Masing-masing manajer diteliti bisa tidak diberikan Rp 3 juta kan gitu ya, kalau misalkan bisa ya akan diberikan oleh masing masing BWM," tandasnya.
Diketahui, BWM adalah lembaga keuangan mikro syariah yang fokus pada pembiayaan masyarakat kecil. Dana yang digunakan adalah murni dana donasi. Nantinya OJK akan bekerja sama dengan pesantren atau sekolah Islam untuk mendirikan BWM guna menyalurkan pembiayaan di lingkungan pesantren.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Program ini sangat efektif untuk membantu UMKM mendapatkan akses pembiayaan.
Baca SelengkapnyaKeberhasilan implementasinya bergantung pada kerjasama yang erat antara.
Baca SelengkapnyaIndustri perbankan syariah telah menunjukk.an kinerja dan ketahanan yang baik termasuk menghadapi berbagai tantangan ekonomi
Baca SelengkapnyaLangkah ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (UU P2SK).
Baca SelengkapnyaSalah satu upaya untuk memperkuat BPR yakni dengan kewajiban pemenuhan modal inti minimum sebesar Rp6 miliar.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat, industri fintech menunjukkan kinerja yang baik.
Baca SelengkapnyaMenurut Kamaruddin, gerakan ini akan mengajak berbagai elemen masyarakat, termasuk ASN, politisi, calon pengantin, para penyuluh, hingga penghulu untuk berwakaf
Baca SelengkapnyaUMKM antara lain melalui perluasan literasi keuangan secara berkelanjutan kepada pelaku UMKM di berbagai daerah.
Baca SelengkapnyaOJK terus berupaya mengembangkan industri perbankan syariah dengan memanfaatkan keunikan dan kekhasan
Baca SelengkapnyaOJK terus mendukung pengembangan dan penguatan industri perbankan syariah nasional.
Baca SelengkapnyaPenandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Direktur Utama bankjatim Busrul Iman dan Direktur Utama Bank Lampung Presley Hutabarat.
Baca SelengkapnyaDirektur Bisnis Mikro BRI Supari mengungkapkan bahwa semakin membaiknya perekonomian dan prospeknya ke depan juga ditunjukkan oleh Indeks bisnis UMKM.
Baca Selengkapnya