2018, Pertamina bakal punya Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya
Merdeka.com - Konsep Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya berhasil memenangkan juara pertama dalam kompetisi 'Ide Gila' PT Pertamina (Persero). Pertamina bakal mengimplementasikan konsep ini minimal tahun depan.
Senior Vice President Non Fuel Marketing Pertamina, Basuki Trikora Putra, menjelaskan ide-ide energi baru yang digagas para pemenang dapat diimplementasikan paling tidak setahun setelah kompetisi.
"Ini sebagai salah satu bentuk sumbangan menciptakan ketahanan energi Indonesia," ujarnya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (1/5).
-
Bagaimana Pertamina berinovasi untuk energi? 'Ekosistem inovasi yang terbentuk menjadi komitmen Pertamina dalam membangun sinergi Pentahelix bersama pemerintah, akademisi, badan usaha, masyarakat dan media,' ujar Oki Muraza, Senior Vice President Research and Technology Innovation PT Pertamina (Persero) yang mewakili perusahaan menerima penghargaan tersebut.
-
Bagaimana Pertamina meningkatkan aksesibilitas energi? 'Kami mulai dengan memperkuat bisnis legacy kami dengan memaksimalkan dan juga membangun infrastruktur terintegrasi dari hulu, midstream dan hilir, untuk memperkuat aksesibilitas kami. Dari indeks tersebut, tantangan terbesar di Indonesia adalah aksesibilitas, dan tantangan kedua adalah keterjangkauan. Jadi kita harus mengatasi masalah ini dengan benar dalam perencanaan strategis kita,' ujarnya.
-
Bagaimana Pertamina membangun energi berkelanjutan? Salah satu program TJSL juga berdampak pada dekarbonisasi dan telah menghasilkan reduksi emisi karbon hingga 715 ribu ton CO2e per tahun.
-
Apa yang diluncurkan oleh Pertamina? Pertamina secara resmi meluncurkan Sustainability Academy dan Sustainability Center pertama di Asia untuk skala perusahaan migas dalam gelaran Indonesia Sustainability Forum (ISF) di Park Hyatt Hotel, Jakarta Kamis, (7/9).
-
Bagaimana Pertamina membangun sustainable energy? Dalam mewujudkan NZE 2060, imbuh Nicke, strategi Pertamina yang paling utama adalah bagaimana kita membangun atau memiliki sustainable energy. Sustainable artinya adalah semua material dan bahan bakunya dimiliki Indonesia, suplainya harus ada dan kemudian kita memiliki kemampuan untuk mengolahnya menjadi energi yang lebih baik.
-
Apa yang Pertamina lakukan untuk kemandirian energi? Dewan Juri menilai Nicke Widyawati yang merupakan 100 wanita berpengaruh di dunia versi Majalah FORBES dinilai menginspirasi dalam upaya mewujudkan kemandirian nasional, karena telah membawa spirit 'Bring The Barrel Home' atau membawa hasil produksi migas dari luar negeri untuk diolah di kilang Pertamina untuk mewujudkan kedaulatan energi di Indonesia.
Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya karya dari Fadolly Ardin dan Chairul Hudaya alumni Teknik Elektro Universitas Indonesia menjadi Juara 1 (Satu) untuk kategori Ide Bisnis Inovatif.
Sementara, untuk Kategori Terobosan Produk dan Teknologi diraih M Luqman Hakim dan Agus Supriyanto sebagai Juara 1 dengan karya 'Bioetanol dari Ampas Sagu yang Dideligfinikasi dengan Gliserol'.
Fadolly dan Chairul Hudaya, menggagas Stasiun Pengisian Baterai Tenaga Surya, berawal dari keprihatinannya melihat masih banyak desa di Indonesia yang belum terjangkau aliran listrik, sehingga terpaksa menggunakan mesin diesel untuk menghasilkan listrik, dengan biaya yang cukup tinggi.
Sementara Luqman Hakim dan Agus Supriyanto menggagas Bioetanol dari Ampas Sagu yang Dideligfinikasi dengan Gliserol karena keprihatinanya mendapati ampas industri sagu di Jepara yang membuat pencemaran. Melalui ide kreaktifnya ampas sagu tersebut disulap menjadi bioetanol.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito, menambahkan dalam hasil Grand Final tersebut, ada 10 finalis. Selain memamerkan hasil karyanya, finalis juga menyampaikan presentasi ide gila yang mereka paparkan di hadapan dewan juri yang terdiri dari sejumlah ahli.
Yakni Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Prof. Rhenald Kasali, Sekretaris Dirjen EBTKE, Dadan Kusdiana, Marketer of The Year 2016, Ahmad Bambang, Executive Director ICCTF, Erwin Widodo, dan Creative Expert, Yoris Sebastian.
"Penjurian ketat dengan pertimbangan berbagai aspek, orisinalitas dan sejalan visi Pertamina dalam pengembangan energi terbarukan," katanya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
“Kami ucapkan terima kasih terhadap award ini, semoga kita semua dapat berkolaborasi untuk menuju masa depan Indonesia yang lebih cerah,”
Baca SelengkapnyaPenghargaan ini menjadi bukti komitmen Pertamina dalam mendorong transisi energi dan pengembangan energi baru dan terbarukan di ASEAN.
Baca SelengkapnyaPertamina sebagai pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060.
Baca SelengkapnyaInovasi yang dikembangkan diperluas tidak hanya terbatas berbasis energi baru terbarukan (EBT), namun menjadi dua inovasi, yakni inovasi teknologi.
Baca SelengkapnyaPusat Energi Berkelanjutan bisa berperan lebih besar, termasuk melakukan pengkaderan terhadap para calon pemimpin energi berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaLangkah tersebut sejalan dengan visi Pertamina untuk menjadi perusahaan energi nasional yang berkelas dunia dan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKeberadaan kendaraan berbahan bakar hidrogen tersebut dinilai bisa menjadi alternatif energi bersih selain baterai EV.
Baca SelengkapnyaUntuk penerapannya, Eniya melihat peluang di kawasan Indonesia Timur. Sebab, beberapa wilayah di sana masih belum punya sistem jaringan memadai.
Baca SelengkapnyaSepuluh entitas bisnis Pertamina dinobatkan sebagai pendukung Program Kampung Iklim (ProKlim) 2023 kategori instansi.
Baca SelengkapnyaKPI memberikan dukungan Pembangkit Tenaga Surya (PLTS) sebesar 9.700 wattpeak
Baca SelengkapnyaPertamina menghadirkan pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada Program Rumah Kreatif Tamiang di Desa Tanjung Karang.
Baca SelengkapnyaProgram Desa Energi Berdikari telah menghasilkan energi lebih dari 249 KWh per tahun dan 609 ribu M3 biogas per tahun.
Baca Selengkapnya