2019, BEI Targetkan Penghimpunan Dana Emiten Capai Rp180 Triliun
Merdeka.com - Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) Inanrno Djayadi menargetkan total penghimpunan dan atau fund rising emiten di pasar modal pada tahun ini bisa tembus mencapai Rp180 triliun. Ini didasari karena masih adanya beberapa perusahaan yang akan melantai di bursa.
"Tapi Insya Allah (fund rising) Rp180 triliun sih bisa lah tahun ini," ujar Inanrno usai melakukan Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi XI DPR RI, di Jakarta, Senin (24/6).
Dia menjelaskan, kinerja dari seluruh emiten sendiri perkembangannya terus menunjukkan trend positif. Di mana, masing-masing perusahaan juga tercatat tumbuh signifikan.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
"Ke depan perkembangannya masih oke. Kalau kamu liat 3 bulan terakhir ini memang masih belum kelihatan, tapi Insya Allah setelah ini tercapai lah," tambahnya.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) menyatakan sudah mengantongi 25 calon emiten baru (pipeline) yang siap melantai di pasar modal. Tahun ini BEI menargetkan sebanyak 75 emiten melantai di bursa saham.
Sementara berdasarkan catatan BEI, capaian total aset kinerja emiten saham di pasar modal dalam negeri hingga Maret 2019 mencapai Rp11.210 triliun. Angka ini tumbuh sebesar 10,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yakni sebesar Rp10.156 triliun.
Tingginya aset tersebut berimbas pada pendapatan emiten saham di pasar modal. Di mana pendapatan hingga Maret 2019 tercatat sebesar Rp 866 miliar atau tumbuh sebesar 4,13 persen dibandingkan periode yang sama sebelumnya yakni Rp831 miliar.
Adapun keuntungan pada periode tersebut mencapai sebesar Rp96,84 miliar meningkat 8,86 persen dibandingkan periode Maret 2018 lalu sebesar Rp88,96 miliar.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaIni membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp1.418,9 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaLaksono menyebut, layanan dalam aplikasi Brights milik perseroan pada tahun ini akan didukung dengan rencana kerja sama bersama 20 Manajemen Investasi (MI).
Baca SelengkapnyaErick menyebut, kajian terkait dividen berada diranah Kementerian Keuangan sebagai pemilik perusahaan BUMN.
Baca SelengkapnyaMarket order merupakan tipe order yang memungkinkan investor memasukkan penawaran jual dan/atau permintaan beli berdasarkan volume yang ditetapkan oleh nasabah.
Baca Selengkapnya