2020, Laba Adhi Karya Anjlok 96 Persen Menjadi Rp23,98 Miliar
Merdeka.com - PT Adhi Karya (Persero) Tbk mencatat penurunan laba bersih hingga 96 persen pada 2020 akibat pandemi Covid-19. Besaran laba yang diterima perseroan turun drastis dari Rp 663,8 miliar di 2019 menjadi hanya Rp 23,98 miliar pada 2020.
Direktur Utama Adhi Karya, Entus Asnawi Mukhson menceritakan, penurunan laba bersih tersebut memang sebuah fakta yang harus pihaknya hadapi agar bisa lolos dari situasi pandemi di 2020. Menindaki situasi tersebut, dia segera membuat skenario perencanaan terkait dampak daripada Covid-19 terhadap perseroan untuk 3-9 bulan ke depan.
Alhasil Adhi Karya tetap bisa sedikit lolos dengan meraup sedikit penurunan dari penurunan laba bersih. Padahal sebelumnya tim manajemen memperkirakan BUMN Karya tersebut potensi merugi Rp 200 miliar.
-
Bagaimana PT Timah mengalami kerugian? 'Penurunan produksi, harga jual menurun itu karena di pasar dunia itu oversupply,' sambung Virsal. Virsal mencatat ada sejumlah negara yang produksinya mengalami peningkatan. Salah satu yang disebut Malaysia karena produksinya mampu bertambah sepanjang 2023 lalu.
-
Apa penyebab kerugian PT Timah di tahun 2023? Virsal mengatakan penyebab terbesar kerugian tersebut karena harga timah di pasar global tengah mengalami penurunan. Alhasil, pendapatan yang dicatatkan PT Timah Tbk ikut turun.
-
Kenapa PT Timah rugi tahun 2023? 'Produksi menurun ditambah parah lagi harga jual timah juga menurun sehingga pendapatan itu jomplang jauh sekali,' kata Virsal dalam Rapat Dengar Pendapat bersama Komisi VI DPR RI, Jakarta, Selasa (2/4). Pada saat yang sama, kata dia, beban operasional perusahaan masih tetap tinggi. Sehingga ada perbedaam cukup besar antara pendapatan dan beban operasional tadi.
-
Mengapa laba Bank Mandiri naik di tahun 2023? Kunci kesuksesan Bank Mandiri ini tak lepas dari strategi bisnis yang konsisten untuk fokus pada pertumbuhan bisnis berbasis ekosistem serta didukung dengan strategi digitalisasi.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang mengalami penurunan kekayaan? Pada awal Desember 2023, harta kekayaan Hartono Bersaudara anjlok. Beberapa konglomerat Indonesia terpantau mengalami kenaikan nilai kekayaannya. Prajogo Pangestu, Low Tuck Kwong, hingga Sri Prakash Lohia merupakan segelintir konglomerat yang mengalami kenaikan harta. Kendati demikian, kekayaan Hartono bersaudara terpantau mengalami penurunan.
"Memang pada saat itu kami menemukan kami akan merugi Rp 200 miliar jika kami tidak melakukan apa-apa. Padahal yang terjadi akan ada proyek yang turun," kata Entus dalam sesi webinar, Rabu (21/4).
Entus mengatakan, pihaknya kemudian melakukan efisiensi guna menutup biaya yang muncul akibat penanganan Covid-19 di lingkungan Adhi Karya. Salah satunya dengan menjaga biaya operasi supaya bisa ditutup dengan laba usaha yang ada.
"Efisiensi kebetulan pada saat pandemi perjalanan dinas tinjauan dan sebagainya kita bisa kurangi. Meeting juga tidak perlu hotel, dan transport bisa melakukan secara efisien. Ini dan dampaknya lumayan luar biasa efisiensinya," terangnya.
Ke depan, Entus menyebutkan, Adhi Karya masih harus menyelesaikan banyak proyek infrastruktur dalam rencana pembangunan jangka menengah. Selain itu, perseroan juga masih harus bergulat dengan pandemi Covid-19, bahkan turut terlibat secara dadakan tangani bencana yang kini marak terjadi.
"Oleh karena itu, dengan ketersediaan proyek besar sepertiganya berasal dari kemampuan fiskal kita. Sisanya KPBU (kerja sama pemerintah dengan badan usaha), ada juga diharapkan keterlibatan investasi dari privat," ujar Entus.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Astra tetap optimis kinerja sisa tahun 2024 tetap resilien.
Baca SelengkapnyaPada APBN 2019, defisit sebesar Rp348,7 triliun atau 2,20 persen terhadap PDB.
Baca SelengkapnyaPajak penghasilan (PPh) non migas terkontraksi sebesar 5,41 persen dengan realisasi sebesar Rp443,72 triliun, sekitar 41,73 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPT Asuransi Jasa Indonesia atau Asuransi Jasindo mengantongi laba bersih Rp102,88 miliar pada 2023.
Baca SelengkapnyaJumlah penduduk kelas menengah tersebut menyumbang 21,45 persen dari proporsi penduduk.
Baca SelengkapnyaPT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.
Baca SelengkapnyaHingga akhir April 2024, pemerintah telah mengumpulkan penerimaan pajak sebesar Rp624,19 triliun.
Baca SelengkapnyaTerdapat penurunan nilai penerimaan pajak hingga April 2024.
Baca SelengkapnyaPerusahaan berkode saham TINS ini mencatat rugi sekitar Rp450 miliar.
Baca SelengkapnyaPendapatan negara jika dibandingkan tahun sebelumnya mengalami penurunan yakni 7,6 persen secara tahunan
Baca SelengkapnyaTransformasi digital menjadi kunci peningkatan aset.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca Selengkapnya