2021, Pertamina Impor 7,2 Juta Metrik Ton LPG
Merdeka.com - Pada 2021, Pertamina akan mengimpor LPG dengan volume 7,2 juta metrik ton. Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan impor LPG ini sudah sesuai dengan kebutuhan LPG tahun 2021 yakni 7,5 juta metrik ton.
"LPG seusai alokasi 7,5 juta metrik ton. Itu kita hitung berapa produksi dari kilang atau LPG dalam negeri yang ada peningkatan. Sehingga rencananya tahun 2021, impor LPG 7,2 juta metrik ton," tutur Nicke dalam dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Selasa (9/2).
Nicke menjelaskan dari sisi pasar impor bahan bakar tersebut terbagi menjadi dua kelompok. Subsidi dan nonsubsidi. Di 2021 ini, Pertamina tengah mendorong agar porsi LPG subsidi berkurang sehingga LPG non subsidi menjadi bertambah agar tidak lagi jadi beban pemerintah.
-
Gimana Pertamina tambah stok LPG? Total, mereka melakukan penambahan fakultatif LPG 3 Kg hingga 394.000 tabung selama periode Maret 2024 di wilayah terdampak. Area Manager Communication, Relation, dan CSR Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Tengah, Brasto Galih Nugroho menyampaikan penambahan pasokan LPG 3 Kg terus dioptimalkan.
-
Kenapa Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY. Langkah ini dapat dilakukan menyusul meredanya cuaca ekstrem yang melanda wilayah utara Jawa Tengah sejak 11 Maret lalu dan berhasilnya kapal pengangkut suplai LPG bersandar di pelabuhan Semarang dan Rembang
-
Dimana Pertamina tambah stok LPG? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
-
Kenapa Pertamina menambah pasokan LPG 3 kg? Tambahan pasokan LPG 3 Kg ini dilakukan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakat seiring Ramadan dan Idulfitri 1445 H.
-
Apa yang dipastikan oleh Pertamina Patra Niaga? Pertamina Patra Niaga memastikan kebutuhan BBM di sektor penerbangan dan transportasi darat akan terpenuhi dengan baik selama forum berlangsung.
-
Apa yang Pertamina tambah? Pertamina Patra Niaga terus menambah persediaan LPG 3 kg untuk wilayah Jawa Tengah dan DIY.
"Kita dorong yang PSO (subsidi) ini semakin kecil dan jadi tidak jadi beban, dan non PSO (non-subsidi) kita tingkatkan, itu target kita di 2021," kata dia.
"Jadi target kita 162 juta barel yang non PSO dan PSO 47 ribu barel," tambah dia.
Dia menambahkan, produksi LPG dalam negeri saat ini sudah ada peningkatan. Hal ini terlihat dari hasil produksi kilang Pertamina atau kilang lainnya di dalam negeri. Diharapkan peningkatan produksi domestik bisa membuat Indonesia mengurangi ketergantungan impor LPG.
"Sehingga kita bisa sedikit mengurangi yang seharusnya diimpor," kata dia.
Genjot Jargas Tekan Impor LPG
Direktur Utama PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati mengatakan, Pertamina akan fokus membangun jaringan gas untuk menurunkan penggunaan LPG dan impor. Jaringan gas yang dibangun tahun 2021 ditargetkan sebanyak 500.000 untuk rumah tangga di 24 kota.
"Untuk gas dan LNG, kita fokus ke jaringan gas agar bisa menurunkan penggunaan LPG dan impor," kata Nicke dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII DPR-RI, Jakarta, Selasa (9/2).
Dari 500.000 jaringan gas yang dibangun, hanya 130.000 jaringan rumah tangga yang menggunakan APBN. Sedangkan sisanya sebanyak 369.000 merupakan jaringan gas mandiri.
"Dari APBN sebanyak 130 ribu sambungan rumah tangga dan non APBN sisanya yaitu 369 ribu sambungan rumah tangga," kata Nicke.
Pembangunan jaringan gas ini akan dilakukan oleh sub holding PGN dan Pertagas bersama timnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertamina Patra Niaga telah menambah pasokan LPG 3 kg sebanyak 22.087 Metrik Ton atau setara dengan 7.36 juta tabung.
Baca SelengkapnyaUpaya meningkatkan volume penjualan diberbagai wilayah terus dilakukan, baik di wilayah yang tersedia jaringan maupun penetrasi infrastruktur wilayah baru.
Baca SelengkapnyaPertamina klaim saat ini stok maupun penyaluran LPG bersubsidi dalam kondisi aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.
Baca SelengkapnyaPertamina terus memantau kebutuhan LPG 3 Kg hingga masa libur Lebaran selesai.
Baca SelengkapnyaBanyaknya kapal tanker yang dioperasikan lantaran kebutuhan Indonesia per hari terhadap BBM mencapai 1,3 juta barrel dan terus meningkat.
Baca SelengkapnyaKementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan realisasi penyaluran LPG 3 kg bersubsidi telah mencapai 8 juta metrik ton per Juli 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaCapaian ini sudah melampaui target yang ditetapkan pemerintah sebesar 181.000 BOPD.
Baca SelengkapnyaAngka itu didapat dari proses pendaftaran di seluruh pangkalan resmi yang dikelola Pertamina.
Baca SelengkapnyaImpor LPG Indonesia masih menunjukkan tren kenaikan.
Baca SelengkapnyaSeiring kenaikan produksi, Wiko menyatakan bahwa PHE telah berkontribusi terhadap penerimaan negara dari pajak senilai USD 3 miliar.
Baca SelengkapnyaPertamina juga menjamin ketersediaan LPG Non Subsidi, Bright Gas tersedia di lapangan baik di Pangkalan maupun outlet modern.
Baca SelengkapnyaMenteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia mengungkapkan kerugian negara akibat impor gas lLPG yang terlalu banyak.
Baca Selengkapnya