2022, Awal Kebangkitan Industri Pariwisata dan Transportasi serta Akomodasi
Merdeka.com - Pemulihan ekonomi pada sektor pariwisata tahun 2022 diperkirakan masih tertatih. Sektor yang pertama kali terdampak penyebaran virus corona sejak awal 2020 ini, baru akan memasuki fase pertama pemulihan ekonomi di tahun depan.
Mengingat pariwisata sangat tergantung pada penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air. Tak hanya sektor pariwisata, berbagai sektor pendukungnya seperti transportasi dan akomodasi juga mengalami fase yang sama.
"Sektor pariwisata, transportasi dan akomodasi akan mulai bangkit tapi baru tahap awal," kata Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Iskandar Simorangkir saat dihubungi merdeka.com, Jakarta, Selasa (21/2).
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Kapan gelombang puncak Covid-19 di Indonesia? Data Satgas Penanganan Covid-19 mencatat ada dua kali gelombang puncak yang menghantam Indonesia selama kurun 3 tahun terakhir ini.Gelombang pertama pada 15 Juli 2021 akibat varian Delta dengan rata-rata laporan positif harian 16.041 kasus, dan 16 Februari 2022 oleh varian Omicron sebanyak 18.138 kasus.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Kenapa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023 lebih tinggi? “Pertumbuhan ekonomi kita secara kuartal (q-to-q) lebih tinggi dibandingkan dengan triwulan sebelumnya yang ini sejalan dengan pola yang terjadi di tahun-tahun sebelumnya, yaitu pertumbuhan triwulan II selalu lebih tinggi dibandingkan di triwulan I,“ terang Edy.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) perbaikan kunjungan wisatawan mancanegara sampai Oktober 2021 baru mencapai 1,33 juta kunjungan. Mengalami penurunan hingga 64,37 persen pada periode yang sama di tahun 2020.
Dilihat dari tujuan kedatangannya, para wisman ini tidak benar-benar datang untuk liburan ke tempat wisata. Melainkan dalam misi lain seperti perjalanan bisnis, reuni keluarga atau dalam misi kesehatan. Sehingga tidak berdampak pada industri pariwisata dan turunannya.
Berbagai kondisi tersebut tidak lain karena risiko Covid-19 yang masih membayangi para turis mancanegara bepergian ke luar negeri untuk liburan. Namun dia memastikan, pemulihan sektor pariwisata akan bergerak membaik di tahun 2022. Sebab saat ini pemerintah sudah bisa mengendalikan penyebaran virus corona.
"Pemerintah telah punya pengalaman menangani covid dan disiplin protokol 5M oleh masyarakat," kata dia.
Senada, Ekonom Bhima Yudhistira menilai sektor pariwisata masih akan tertahan pertumbuhannya di tahun 2022. Begitu juga dengan sektor-sektor pendukung lainnya seperti transportasi, hotel dan restoran.
Tak terkecuali bisnis pusat perbelanjaan yang diperkirakan perputaran ekonominya masih tertahan. Kinerja para peritel yang membuka lapak di mall atau pusat perbelanjaan juga dipastikan masih belum aman sepenuhnya.
"Ritel juga masih belum pasti selama 2022," kata Bhima.
Menteri Sandiaga Optimis Sektor Pariwisata Bangkit pada 2022
Meski sektor pariwisata diramalkan masih harus berjuang tahun depan, namun Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno optimis kunjungan wisatawan akan terus meningkat. Baik wisatawan domestik maupun wisatawan mancanegara.
Dia memperkirakan kunjungan wisatawan nusantara pada 2022 naik hingga 35 persen - 40 persen. Sedangkan kedatangan wisatawan asing mencapai 1,2 persen sampai 2,4 persen berbasis MICE, pariwisata berkualitas dan berkelanjutan lingkungan.
"Outlook 2022 kami masih optimis bahwa kita mampu untuk capai ini," kata Menteri Sandiaga di kantornya.
Terlebih, hasil survei yang dilakukan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menyatakan adanya 57 persen wisatawan mancanegara ingin berlibur ke Bali di tahun depan. Tingginya minat tersebut harus dibarengi dengan kemudahan para turis dalam hal pengurusan visa, penerbangan tanpa transit, karantina dan sebagainya.
Maka dari itu, saat ini fokus pemerintah pada penanganan Covid-19. Ini telah menjadi keharusan agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif bisa segera bangkit. Saat ini beberapa daerah yang telah menunjukkan perkembangan yang positif seperti di Bali.
"Ada beberapa daerah seperti Bali yang perlu diberi insentif, ini akan diberi perhatian khusus," kata dia.
Disisi lain, adanya varian omicron membuat Pemerintah Indonesia tidak lantas memberikan kebebasan masuknya tamu asing. Mengingat masing-masing negara tengah melakukan pengetatan kedatangan orang dari luar negeri karena adanya penyebaran Covid-19 varian omicron.
"Pemerintah sangat aware dengan kekhawatiran traveler saat ini, di mana kebijakan perjalanan internasional sangat dinamis dan beberapa negara memberlakukan kebijakan yang cukup ketat," kata dia.
Salah satunya dengan memberlakukan karantina dengan durasi yang cukup panjang. Hal tersebut mempengaruhi keinginan wisatawan asing untuk melakukan perjalanan internasional saat ini.
Apalagi, Pemerintah Indonesia juga berencana akan memperpanjang masa karantina kedatangan dari luar negeri hingga 14 hari pada 1 Januari 2022 mendatang. Ini lebih lama dari masa karantina yang berlaku saat ini hanya 10 hari.
"Karantina 10 hari ini akan diteruskan dan akan diumumkan pertimbangan setelah 1 Januari, masa karantina menjadi 14 hari," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaSetelah melewati tantangan sejak 2019 hingga 2022 lalu, industri penerbangan nasional mulai menunjukkan momentum bangkit di 2023.
Baca SelengkapnyaDesember 2023 hingga Mei 2024, bencana datang silih berganti mulai dari letusan gunung, banjir bandang mengakibatkan sektor pariwisata kembali goyang.
Baca SelengkapnyaTren wisatawan mancanegara mulai kembali seperti pra pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan hasil survei swasta menunjukkan sektor properti yang dilanda krisis.
Baca SelengkapnyaKemacetan kembali terjadi di Jakarta, terutama setelah pandemi covid-19 di Indonesia dinyatakan berakhir.
Baca SelengkapnyaEkonomi kawasan Asia Tenggara diramal turun karena kinerja eskpor tergangggu.
Baca SelengkapnyaBahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSektor konsumsi dan sektor perdagangan jadi faktor lambatnya pertumbuhan ekonomi di semester II tahun 2024.
Baca SelengkapnyaMeskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca Selengkapnya