Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

21 BUMN tak setor dividen karena rugi & kalah saing, salah satunya Garuda Indonesia

21 BUMN tak setor dividen karena rugi & kalah saing, salah satunya Garuda Indonesia Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati merinci perusahaan Badan Usaha Milik negara (BUMN) yang diproyeksi hingga akhir tahun tidak akan menyetorkan deviden kepada negara. Penyebabnya, perusahaan tersebut mengalami kerugian berulang (akumulasi rugi) dan kalah persaingan. Setidaknya ada 21 perusahaan BUMN yang masuk dalam kategori ini.

"BUMN rugi operasional karena kalah persaingan dan efisiensi adalah Garuda Indonesia, Perum Bulog, Krakatau Steel, PT PAL, Dok Perkapalan Surabaya," ujar Menkeu Sri di Gedung DPR/MPR, Jakarta, Rabu (30/8).

Kemudian, ada juga PT Infofarma (Persero) Tbk, PT Balai Pustaka (persero), PT Boma Bisma Indra (Persero), Perum PEN dan PT Berdikari (persero). Selain perusahaan yang tidak dapat membayar deviden dengan alasan tersebut, ada juga perusahaan yang sedang berada dalam proses restrukturisasi.

Orang lain juga bertanya?

"BUMN yang rugi dan sudah cukup lama dan sedang dalam proses restrukturisasi yaitu PT Nindya Karya, PT Merpati Nusantara Airlines, PT Kertas Kraft Aceh," ujar Menkeu Sri.

Selain ketiga perusahaan tersebut, ada juga beberapa perusahaan lain yang sedang mengalami restrukturisasi yaitu PT Survey Udara Penas (persero), PT Industri Sandang Nusantara (persero), PT Iglas (persero). Kemudian, PT Kertas Leces (Persero), PT Djakarta Lioyd (persero), PT Istaka Karya (persero), PT Varuna Tirta Prakarsya (persero), PT Primissima (persero).

Menkeu Sri berharap ke depannya, perusahaan perusahaan tersebut dapat memberikan kontribusi dalam bentuk penyetoran deviden kepada negara sama seperti perusahaan BUMN lainnya.

"Tentu kita berharap bahwa kinerja dari BUMN-BUMN ini, baik yang telah menghasilkan dividen maupun yang belum bisa menghasilkan dividen, sangat bisa terus menerus diperbaiki dan diukur. Sehingga dari sisi optimalisasi keuangan negara dan terutama manfaatnya bagi ekonomi masyarakat bisa dipertanggungjawabkan," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BUMN 'Sakit' Bakal Kembali Ditutup Tahun Ini, Target Sisa 40 BUMN Saja
BUMN 'Sakit' Bakal Kembali Ditutup Tahun Ini, Target Sisa 40 BUMN Saja

Erick berencana jumlah BUMN akan dipangkas, menyisakan 40 perusahaan saja di tahun ini.

Baca Selengkapnya
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut
Ganjar Sentil Perusahaan BUMN Karya Kerap Merugi dan Nyaris Bangkrut

Ganjar mengaku tidak kaget atas fenomena BUMN Karya merugi meski memperoleh proyek infrastruktur.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya
Erick Thohir Resmi Bubarkan Tujuh Perusahaan BUMN, Ini Daftar Lengkapnya

Pembubaran terhadap tujuh perusahaan BUMN tersebut lantaran secara bisnis sudah tidak mampu lagi bersaing.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya
Erick Thohir Resmi Bubarkan 7 Perusahaan BUMN, Begini Nasib Karyawannya

Pembubaran 7 perusahaan BUMN merupakan bagian dari program transformasi yang diusung sejak 2019 lalu.

Baca Selengkapnya
PTDI Nunggak Bayar Gaji Karyawan, Ini Biang Keroknya
PTDI Nunggak Bayar Gaji Karyawan, Ini Biang Keroknya

Diharapkan masalah ini bisa selesai di Desember 2023.

Baca Selengkapnya
PSI Sebut Dividen BUMD DKI Rendah, Heru Budi: Kita Evaluasi, Jadi Dirut Harus Kreatif
PSI Sebut Dividen BUMD DKI Rendah, Heru Budi: Kita Evaluasi, Jadi Dirut Harus Kreatif

"Semua dievaluasi kan ada Badan Pembinaan BUMD," kata Heru.

Baca Selengkapnya
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit
Erick Thohir: 7 BUMN Statusnya Masih Sakit

Dari 47 BUMN setelah holdingisasi, ada 7 BUMN yang kurang sehat.

Baca Selengkapnya
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara
10 Tahun Pemerintahan Jokowi, BRI Jadi BUMN dengan Setoran Dividen Terbesar ke Negara

Setoran dividen BRI ke kas negara selama periode 2014-2023 berkisar di rentang Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.

Baca Selengkapnya
Utang Satu Perusahaan BUMN Ini Tak Kunjung Lunas Meski Sudah PKPU
Utang Satu Perusahaan BUMN Ini Tak Kunjung Lunas Meski Sudah PKPU

Ada 6 BUMN yang dipersempit skala operasinya sebagai bentuk penyelesaian utang-utang masa lalu.

Baca Selengkapnya
Periode 2014-2023, BRI Setor ke Kas Negara Berkisar Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.
Periode 2014-2023, BRI Setor ke Kas Negara Berkisar Rp3,6 triliun hingga Rp23,23 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan, pembagian dividen ini merupakan bentuk komitmen BRI dalam meng-create economic value utamanya bagi para shareholders.

Baca Selengkapnya
Anggaran Kementerian BUMN Turun di 2025, Erick Thohir: Bagian Cobaan Bagi Kami
Anggaran Kementerian BUMN Turun di 2025, Erick Thohir: Bagian Cobaan Bagi Kami

Erick Thohir merasa persetujuan anggaran tahun depan sebagai bagian dari cobaan.

Baca Selengkapnya
Bikin Geleng-Geleng, Daftar Utang Jumbo BUMN Ada yang Capai Rp600 Triliun
Bikin Geleng-Geleng, Daftar Utang Jumbo BUMN Ada yang Capai Rp600 Triliun

Sejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.

Baca Selengkapnya