23,7 Persen lahan Danau Toba kritis, ini solusi Japfa
Merdeka.com - Direktur Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (PDASHL) Kementerian LHK, Hilman Nugroho menyebut, sekitar 23,7 persen lahan di sekitar Danau Toba dikategorikan sebagai lahan kritis. Angka tersebut berarti sekitar 88 ribu hektar lahan dalam kondisi kritis dari total lahan 370.000 hektar lahan di Danau Toba.
"Kendati demikian Danau Toba Masih bisa diselamatkan, perlu sinergi antar pihak dan kerja sama dengan swasta dan masyarakat," kata Hilman dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (10/5).
Hilman menjelaskan, upaya menghijaukan kembali Danau Toba merupakan bagian dari Instruksi presiden untuk menjadikan kawasan danau vulkanik ini sebagai salah satu destinasi wisata unggulan.
-
Dimana Danau Toba berada? Danau Toba merupakan danau terbesar di Indonesia yang terletak di di Pulau Sumatera, tepatnya di Provinsi Sumatera Utara.
-
Dimana letak Danau Toba? Danau Toba adalah salah satu danau terbesar di dunia dan menjadi destinasi wisata ikonik di Sumatera Utara. Lokasinya berada sekitar 4-5 jam perjalanan dari Medan.
-
Kenapa Danau Toba penting? Danau Toba memiliki kaitan geologis dan warisan tradisi yang tinggi dengan masyarakat lokal. Khususnya dalam hal budaya dan keanekaragaman hayati. Karena hal itu, sejak tahun 2020, Danau Toba pun ditetapkan sebagai salah satu Global Geopark UNESCO.
Wilayah sasaran program revitalisasi tersebut antara lain berada di Tanjung Onta–Pematang Tigaras dan Tambun Raya, keduanya terletak di Kabupaten Simalungun. Kedua daerah tersebut dipilih oleh PT Suri Tani Pemuka, Anak usaha PT Japfa Comfeed Indonsia Tbk (JAPFA), untuk menjadi lokasi pertama yang akan ditanami dengan tanaman endemik di sekitar Danau Toba.
"JAPFA memegang prinsip investasi sosial dalam melakukan berbagai kegiatan kepedulian masyarakatnya. Termasuk dalam kegiatan penghijauan ini, kami tidak hanya menanam pohon saja, tetapi mendorong pelibatan masyarakat untuk menghijaukan dan memanfaatkan hasil dari tanaman," ujar Head of Social Investment JAPFA, R. Artsanti Alif.
Artsanti menjelaskan, upaya konservasi ini juga didukung dengan konsumsi yang berkesinambungan. Upaya melakukan konservasi tanaman dan penghijauan juga memberikan manfaat langsung kepada masyarakat. Tanpa ada manfaat tersebut maka upaya pengijauani tidak akan didukung oleh para pihak.
"Kami menanam antara lain petai, jengkol, asam gelugur, alpukat, mangga dan kayu manis di lokasi penghijauan. Apabila masyarakat menikmati hasilnya maka mereka akan cenderung menjaga kelestarian tanaman," lanjutnya.
Menurutnya, pihaknya tidak hanya menerapkan prinsip tersebut pada saat kegiatan penghijauan kali ini saja. Tetapi sejak tahun sebelumnya beberapa sekolah di sekitar Danau Toba juga telah diajak untuk merawat dan melestarikan lingkungan sekolah dengan menanam tanama obat dan tanaman buah.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dia ini menekankan, pentingnya memperhatikan isu-isu semacam ini dalam kepemimpinan di DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaKarhutla terparah terjadi di Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ogan Ilir, Musi Rawas Utara, Ogan Komering Ulu Timur, Banyuasin, dan Musi Banyuasin.
Baca SelengkapnyaKepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai Baturusa KLHK, Muchtar Effendi menjelaskan, ada kewajiban bagi perusahaan untuk melakukan penghijauan.
Baca SelengkapnyaAngka ini muncul dengan asumsi satu rumah membutuhkan luas tanah 60 meter persegi.
Baca SelengkapnyaFenomena El Nino mulai membawa kekeringan di Kabupaten Bekasi. Sebanyak 3.618,5 hektare tanaman padi di wilayah itu terancam gagal tanam.
Baca SelengkapnyaDampak besar dari Karhutla pernah dialami Provinsi Sumatera Selatan pada tahun 2022.
Baca SelengkapnyaTotal sudah 32.496 hektare lahan yang terbakar sepanjang Januari hingga September 2023.
Baca SelengkapnyaAHY mengaku diperintahkan Presiden Jokowi untuk menangani persoalan lahan dengan pendekatan yang baik.
Baca SelengkapnyaHal ini berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta
Baca SelengkapnyaSepanjang 2023, 874 hektare lahan di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca SelengkapnyaVolume sampah harian yang terus meningkat dan daya tampung TPA yang terbatas, masalah sampah menjadi bom waktu yang siap meledak.
Baca SelengkapnyaMenteri LHK Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kawasan Gunung Bromo mencapai 989 Hektare.
Baca Selengkapnya