25 Februari, Jokowi sambangi Australia bahas peningkatan bisnis

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) direncanakan melakukan kunjungan kenegaraan ke Australia pada 25-26 Februari mendatang. Kunjungan Presiden Jokowi ke Australia itu sempat tertunda karena polemik dugaan penghinaan Pancasila yang dilakukan oleh militer Australia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menjelaskan dalam kunjungan ke Australia tersebut, Presiden akan membicarakan soal upaya meningkatkan kerangka kerja sama di era baru melalui Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (IA-CEPA).

"Kemudian (bahas) cyber security, pariwisata, pertambangan dan tentunya persoalan yang berkaitan dengan terorisme," kata Pramono di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (21/2).

Indonesia dan Australia berupaya menjalin kesepakatan kedua negara untuk menciptakan peluang baru seperti di bidang investasi dan perdagangan melalui IA-CEPA.

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong menjelaskan, perundingan sejauh ini untuk kesepakatan tersebut tak mengalami kendala. Maka dari itu, dia berharap kesepakatan akan resmi terjadi pada tahun ini.

"Kalau berhasil dituntaskan tahun ini akan jadi perjanjian bilateral pertama Indonesia dalam 10 tahun," ujarnya.

Thomas menjelaskan saat dirinya dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita mengunjungi Australia pada November 2016 telah terjalin investasi yang menjanjikan antara kedua negara dalam sektor pertambangan emas, yaitu MoU antara Newcrest Mining Limited dengan PT Antam.

Newcrest, kata Lembong, telah menganggarkan lebih dari USD 1 miliar untuk eksplorasi emas Indonesia dalam 5 tahun ke depan melalui kerjasama dengan PT Antam. "Jadi itu contoh nyata hasil konkret dari diplomasi Presiden dengan tim ekonomi," ujarnya.