Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

28 Negara Antre Minta Bantuan IMF, Mendag: Krisis Kali Ini Lebih Parah dari 1998

28 Negara Antre Minta Bantuan IMF, Mendag: Krisis Kali Ini Lebih Parah dari 1998 Mendag Zulkifli Hasan. istimewa ©2022 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut bahwa 28 negara yang antre ke Dana Moneter Internasional (IMF). Menurutnya, dampak krisis kali ini bisa lebih parah dari krisis ekonomi tahun 1998.

Dia mengulang kembali pernyataan Jokowi, bahwa ada 14 negara yang sudah masuk untuk mendapat pendanaan IMF. Sementara, 14 negara lainnya masih mengantre untuk hal yang sama. Jumlah ini menandakan dunia sedang tidak baik-baik saja.

"Bapak presiden selalu memberikan arahan kepada kami, bahwa dunia ini gak baik-baik saja, apa lagi sekarang, Bank Dunia, IMF mengoreksi pertumbuhan ekonomi, termasuk juga pasien IMF nambah sekarang, 14 yang sudah masuk, 14 antre, jadi 28," kata Mendag dalam pembukaan Konferensi Pers Jakarta Muslim Fashion Week, di Kementerian Perdagangan, Rabu (12/10).

Orang lain juga bertanya?

Dengan jumlah yang banyak itu, dampak terhadap ekonomi akan lebih buruk dari pada krisis 1998. Dia menyebut, pada krisis 1998, hanya sekitar 5 negara yang meminta bantuan ke IMF.

"(Tahun) 1998 itu kalau gak salah cuma 5-6 negara saja, dampaknya seperti itu, sekarang 28 negara, oleh karena itu memang tahun depan itu diperkirakan yang susah diprediksi apa yang akan terjadi ekonomi yang melambat, bahkan sudah beberapa pengamat mengatakan akan resesi, dunia masuk di masa resesi," bebernya.

Selain itu, Mendag Zulkifli juga menyinggung soal perang Rusia-Ukraina yang belum mereda. Lagi-lagi, dia memandang dampaknya bisa lebih buruk ke depannya, apalagi dengan adanya keterlibatan negara barat.

"Juga peperangan Rusia dan Ukraina yang tak bisa diprediksi. Ini sudah, dua negara ini sudah melibatkan barat dan menyangkut harga diri. Dikhawatirkan, semua negara mengkhawatirkan, kalau tak bisa tahan diri, khawatir terjadi pertama terjadi setelah hiroshima, nuklir pakai, apapun dipakai," bebernya.

Dunia Penuh dengan Ketidakpastian

Dengan adanya kondisi berbagai negara yang kesulitan, ditambah imbas dari perang Rusia dan Ukraina, dia menyimpulkan kondisi ke depan penuh ketidakpastian. Dampaknya, pada upaya pemerintah untuk menjaga harga bahan pokok di dalam negeri, utamanya bahan pangan.

"Oleh karena itu, memang kita menghadapi dunia yang penuh ketidakpastian. Dan ini mengakibatkan juga krisis energi dan krisis pangan, saya hari ini sudah 2-3 kali dapat telpon soal harga pangan. Jadi itulah kita, siang malam kita kerjakan, karena menyangkut hajat hidup orang banyak," paparnya.

Meski begitu, dia mengungkap kalau kondisi kinerja perdagangan masih dalam posisi yang perlu disyukuri. Dia mencontohkan adanya surplus neraca perdagangan di Agustus sebesar USD 34,45 juta. Ditambah dengan tren pertumbuhan ekonomi yang masih menunjukkan angka di atas 5 persen.

"Diprediksi juga tahun depan ekonomi kita tetap tumbuh rata-rata 5 persen, koreksi sedikit dari 5 koma sekian menjadi 5,2, kalau saya tidak salah. Jadi di tengah pandemi yang belum sepenuhnya pulih, dunia seperti itu, kita ekonomi tumbuh, perdagangannya surplus," pungkasnya.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998
Awas! Dampak Pelemahan Rupiah Berpotensi Mirip Krisis Moneter 1998

Rupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.

Baca Selengkapnya
Airlangga: 30 Negara Jadi Pasien IMF, 11 di Antaranya Sudah Membaik Ekonominya
Airlangga: 30 Negara Jadi Pasien IMF, 11 di Antaranya Sudah Membaik Ekonominya

30 Negara telah menjadi pasien IMF karena perekonomian global yang terus mengalami tekanan. Namun, kini 11 negara di antaranya sudah membaik.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Prediksi Dua Agenda Besar Ini Bisa Dongkrak Daya Beli Masyarakat
Pemerintah Prediksi Dua Agenda Besar Ini Bisa Dongkrak Daya Beli Masyarakat

Menurut pemerintah, deflasi saat ini dipengaruhi oleh penurunan permintaan pasar global akibat konflik internasional.

Baca Selengkapnya
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim
Di ISF 2023, IMF Sebut 4 Negara di Asia Terkena Dampak Besar dari Perubahan Iklim

Perubahan iklim kini jadi perhatian seluruh negara.

Baca Selengkapnya
Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-Turut, Jokowi Pertanyakan Daya Beli Masyarakat Berkurang
Penyebab Deflasi 5 Bulan Berturut-Turut, Jokowi Pertanyakan Daya Beli Masyarakat Berkurang

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta publik memeriksa betul apa penyebab dari deflasi tersebut.

Baca Selengkapnya
Ajay Banga Ungkap Tantangan Pimpin Bank Dunia: Masalah Sekarang Tak Hanya soal Kemiskinan Semata
Ajay Banga Ungkap Tantangan Pimpin Bank Dunia: Masalah Sekarang Tak Hanya soal Kemiskinan Semata

Ajay menyebut kondisi ekonomi yang dihadapi dunia saat ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Minta Kenang Peristiwa Krisis Moneter 1998: Itu Krisis Paling Parah
Sri Mulyani Minta Kenang Peristiwa Krisis Moneter 1998: Itu Krisis Paling Parah

Kala itu, permasalahan ekonomi muncul akibat ketidakpuasan masyarakat terhadap kondisi perpolitikan saat itu.

Baca Selengkapnya
Pemaparan di Sidang MK, Airlangga Ungkap Nilai Bansos Dampak El Nino di RI Lebih Rendah Dibanding India
Pemaparan di Sidang MK, Airlangga Ungkap Nilai Bansos Dampak El Nino di RI Lebih Rendah Dibanding India

Empat menteri Jokowi hadiri sidang PHPU di MK sebagai saksi

Baca Selengkapnya
Ngerinya Deflasi 2024 Kalahkan 1999 dan 2008: Jadi Sinyal Ekonomi Tak Baik-Baik Saja
Ngerinya Deflasi 2024 Kalahkan 1999 dan 2008: Jadi Sinyal Ekonomi Tak Baik-Baik Saja

Kenaikan inflasi pada sektor transportasi turut memperburuk daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998
Rupiah Terus Anjlok, BI: Masih Lebih Baik dari Krisis Moneter 1998

Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.

Baca Selengkapnya
Datang ke Karanganyar, Kepala LKPP Ajak UMKK Kuasai Kekuatan Ekonomi Indonesia
Datang ke Karanganyar, Kepala LKPP Ajak UMKK Kuasai Kekuatan Ekonomi Indonesia

Menurut mantan Wali Kota Semarang ini, saat peristiwa 1998, ekonomi Indonesia di tangan konglomerasi besar.

Baca Selengkapnya
Ekonomi RI Deflasi Lima Bulan Berturut-turut, BPS Singgung Krisis Ekonomi 1999
Ekonomi RI Deflasi Lima Bulan Berturut-turut, BPS Singgung Krisis Ekonomi 1999

Deflasi pada periode 1999 terjadi selama tujuh bulan berturut-turut. Dalam catatannya, deflasi terjadi pada Maret hingga September.

Baca Selengkapnya