3 Cerita menarik pencopotan Jonan dari Kementerian Perhubungan

Merdeka.com - Presiden Joko Widodo secara resmi telah melantik 12 pejabat hasil perombakan kabinet atau reshuffle jilid II. Salah satu yang dilantik Jokowi adalah Budi Karya Sumadi menjadi menteri perhubungan menggantikan Ignasius Jonan.

Pencopotan Jonan dari kursi orang nomor satu di Kementerian Perhubungan ini cukup mengagetkan. Sebab, beberapa jam sebelum pengumuman, Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Perhubungan, Hemi Pamurahardjo mengakui bahwa pihak internal kementerian belum mendengar isu perombakan itu.

"Kami di Kemenhub masih santai-santai saja, Pak Menhub (Jonan) juga santai-santai saja," ujarnya kepada merdeka.com sesaat sebelum pengumuman reshuffle kabinet di Jakarta, Rabu (27/7).

Menurutnya, sampai saat ini Jonan masih bekerja seperti biasa, bahkan dalam agenda Jonan akan menghadiri rapat kerja dengan Komisi V DPR.

"Belum ada perubahan agenda juga kan," ucap dia.

Namun demikian, sekitar pukul 11.00 WIB kemarin, Presiden Jokowi mengumumkan perombakan kabinet termasuk Ignasius Jonan yang tidak lagi menjadi menteri di kabinet.

Ada beberapa kisah menarik usai pengumuman pencopotan Jonan, termasuk satpam yang semringah.

Berikut penjelasannya:

Jonan terima keputusan Jokowi

Presiden Joko Widodo secara resmi telah melantik 12 pejabat hasil perombakan kabinet atau reshuffle jilid II. Salah satu yang dilantik Jokowi adalah Budi Karya menjadi menteri perhubungan menggantikan Ignasius Jonan.

Menurut Jonan, keputusan ini merupakan hak dan wewenang Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Saya kira bapak presiden telah memutuskan orang yang lebih baik dari saya untuk meneruskan pembangunan ini, terbaik untuk bangsa dan negara," ujar Jonan di kantornya, Jakarta, Rabu (27/7).

Untuk itu, Jonan mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dan mendukung dia selama memimpin di Kementerian Perhubungan.

"Tepat hari ini saya 21 bulan (menjabat), saya ucapkan terima kasih kepada masyarakat, bangsa, negara, mitra di komisi V terutama terhadap presiden dan wakil presiden yang telah mempercayakan penugasan," ucap Jonan.

Ke depan, Jonan mengaku akan istirahat sementara waktu. Namun, dia enggan menceritakan secara detail kegiatan selanjutnya. "Hari ini saya mau santai dulu," tutur Jonan.

Nasib satpam bawaan Jonan

Ignasius Jonan menjadi salah satu menteri yang tersingkir dari kabinet kerja Jokowi - Jusuf Kalla di reshuffle kabinet jilid II. Selama dipimpin Jonan, Kementerian Perhubungan cukup mengalami perubahan terutama dari segi akses keamanan.

Salah satu contohnya, muncul beberapa petugas pasukan marinir atau satpam yang menjaga keamanan kementerian dan beberapa penerima tamu. Jumlah mereka cukup banyak atau lebih dari 10 orang, dan mereka bukanlah karyawan kementerian, melainkan orang bawaan Jonan.

Salah satu satpam yang enggan disebutkan namanya mengakui bahwa dirinya ditunjuk menjadi petugas keamanan bawaan Menteri Perhubungan Ignasius Jonan.

"Kami semua memang bawaan pak menteri (Jonan)," ujarnya ketika ditemui merdeka.com, Jakarta, Rabu (27/7).

Lalu bagaimana selanjutnya status karyawan bawaan Jonan tersebut?

"Kita (jabatan dan orangnya) sebentar lagi mau dilelang," ucap dia.

Namun, petugas keamanan tersebut belum bisa menjelaskan secara rinci proses lelang tersebut. Sampai saat ini masih dalam proses.

"Belum diberitahukan selanjutnya nih," ungkapnya.

Satpam semringah

Ignasius Jonan menjadi salah satu menteri yang terdepak dari Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla di reshuffle kabinet jilid II. Kabar ini ternyata sudah didengar oleh aparat keamanan atau satpam yang berjaga di kementerian tersebut.

"Alhamdulillah kerja mulai sekarang agak rileks," ujar salah satu satpam yang engga disebutkan namanya, saat ditemui merdeka.com, di Kementerian Perhubungan, Jakarta, Rabu (27/7).

Terlihat raut bahagia di beberapa wajah satpam yang bertugas. "Pantas hari ini cerah cuacanya," ucap dia sambil tersenyum.

Menurutnya, dari sekian banyak pegawai Kemenhub, hanya sedikit yang pro terhadap Jonan selama menjadi menteri Perhubungan.

"Ya sudah tidak ada tekanan lah," ungkapnya.