3 Keterampilan Penting yang Harus Dikuasai di Tengah Risiko Resesi
Merdeka.com - Gejolak ekonomi global dan kenaikan inflasi membuat banyak orang berasumsi resesi akan segera datang. Ketakutan akan mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) atau tidak dapat menemukan pekerjaan menjadi kekhawatiran banyak pekerja.
Chief Economist PT Bahana TCW Investment Management Budi Hikmat mengatakan, probabilitas Indonesia terkena resesi global adalah sebesar 5 persen. Sebagai gambaran, bersumber dari data Bloomberg, probabilitas Amerika Serikat terkena resesi adalah 40 persen.
"Artinya, Indonesia masih jauh dari resesi. (Untuk Indonesia) saya lihat ini volatility, alih-alih tsunami," ujar Budi di Jakarta.
-
Mengapa banyak perusahaan global terancam bangkrut? Banyak tanda menunjukkan ancaman kebangkrutan bagi perusahaan-perusahaan global, terutama karena krisis utang dan kenaikan biaya pinjaman yang menjadi isyarat 'kiamat' baru bagi korporasi di seluruh dunia.
-
Apa yang terjadi pada karyawan yang di PHK? Berdasarkan data dari pelacak independen Layoffs.fyi, hingga 30 Agustus 2024, sebanyak 422 perusahaan teknologi telah memberhentikan 136.782 karyawan.
-
Siapa yang bisa terdampak stres kerja? Stres kerja adalah fenomena yang semakin umum di dunia kerja modern, di mana tuntutan pekerjaan yang tinggi, tekanan untuk memenuhi tenggat waktu, dan persaingan yang ketat menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari. Banyak pekerja menghadapi tantangan dalam menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan profesional, yang seringkali menyebabkan peningkatan tingkat stres.
-
Apa saja gejala stres kerja? Berikut adalah 10 gejala stres kerja yang umum terjadi dan memengaruhi keseharian Anda:1. KelelahanKelelahan adalah salah satu gejala paling umum dari stres kerja. Anda mungkin merasa lelah meskipun sudah cukup tidur, dan merasa tidak ada energi untuk menjalani aktivitas sehari-hari. Kelelahan ini sering disertai dengan penurunan motivasi untuk bekerja dan keengganan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. 2. Sakit KepalaSakit kepala akibat stres biasanya berupa sakit kepala tegang atau migrain. Rasa sakit ini bisa dirasakan di bagian depan kepala, belakang leher, atau sekeliling tengkorak. Stres menyebabkan ketegangan otot yang dapat memicu sakit kepala, yang mungkin berlangsung dari beberapa jam hingga beberapa hari. 3. Gangguan TidurStres kerja dapat menyebabkan berbagai gangguan tidur, seperti insomnia atau sering terbangun di tengah malam. Anda mungkin merasa sulit untuk tidur, atau tidur Anda tidak nyenyak dan tidak menyegarkan. Gangguan tidur ini dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas Anda di tempat kerja. 4. KecemasanKecemasan terkait stres kerja muncul sebagai kekhawatiran yang berlebihan tentang kinerja Anda, tenggat waktu, atau masa depan karier. Anda mungkin merasa cemas secara konstan, bahkan saat tidak ada alasan yang jelas untuk merasa khawatir, dan ini dapat memengaruhi kesejahteraan mental Anda. 5. Penurunan KinerjaPenurunan kinerja adalah tanda bahwa stres mempengaruhi kemampuan Anda untuk bekerja secara efektif. Anda mungkin merasa kesulitan untuk menyelesaikan tugas tepat waktu, membuat lebih banyak kesalahan, atau merasa tidak mampu memenuhi ekspektasi atasan dan rekan kerja. 6. KemarahanStres kerja dapat membuat Anda lebih mudah marah atau frustrasi. Anda mungkin merasakan kemarahan yang tidak terkendali terhadap pekerjaan, rekan kerja, atau bahkan diri sendiri. Kemarahan ini sering kali merupakan reaksi terhadap tekanan yang berlebihan dan rasa tidak adil. 7. Gangguan PencernaanMasalah pencernaan seperti sakit perut, mual, atau perubahan pola makan adalah gejala stres kerja yang sering terjadi. Stres dapat memengaruhi sistem pencernaan Anda, menyebabkan gejala seperti diare, sembelit, atau nafsu makan yang tidak stabil. 8. Perubahan Pola MakanPerubahan dalam pola makan, seperti makan berlebihan atau kehilangan selera makan, adalah gejala stres yang umum. Anda mungkin mencari kenyamanan melalui makanan atau merasa tidak lapar sama sekali, yang bisa mempengaruhi kesehatan tubuh Anda secara keseluruhan. 9. Kesulitan BerkonsentrasiStres kerja sering mengakibatkan kesulitan dalam berkonsentrasi atau fokus pada tugas. Anda mungkin merasa mudah teralihkan, kesulitan dalam membuat keputusan, atau tidak mampu mengingat detail penting dari pekerjaan, yang dapat mempengaruhi produktivitas Anda. 10. Penurunan Kualitas Hubungan SosialPenurunan kualitas hubungan sosial bisa terjadi ketika stres kerja membuat Anda merasa terasing atau tidak ingin berinteraksi dengan orang lain. Anda mungkin menghindari pertemuan sosial, merasa sulit untuk berkomunikasi, atau mengalami konflik lebih sering dengan rekan kerja dan keluarga.
-
Siapa yang kesulitan mendapatkan pekerjaan? Indira adalah bagian dari kelompok generasi terbesar di Indonesia, Generasi Z, yang mencakup lebih dari 74 juta orang, atau 27,9 persen dari populasi Indonesia, yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
-
Apa tanda-tanda stres akibat kerja? Gejala gangguan mental yang berkaitan dengan pekerjaan umumnya meliputi kesulitan tidur, stres akibat tekanan pekerjaan, kehilangan motivasi untuk memulai pekerjaan, dan penurunan interaksi dengan keluarga karena beban kerja yang tinggi.
Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Kristalina Georgieva yang juga meyakinkan bahwa ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah tekanan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina. "Dia meyakinkan Indonesia tidak berada dalam jurang krisis seperti yang digembar-gemborkan," ungkap Menteri BUMN Erick Thohir setelah bertemu Georgieva di Sarinah.
Erick mengatakan, Georgieva menilai Indonesia sudah menuju pada arah yang baik dengan memiliki fondasi ekonomi yang kuat dengan kemajuan pembangunan infrastruktur dan pemberdayaan kepada UMKM. Meski kemungkinan resesi di Indonesia kerap disebut rendah, kita tentu masih harus waspada.
Untuk mewaspadai penurunan ekonomi yang disebabkan oleh resesi, terdapat beberapa skill atau kemampuan yang penting dikuasai pekerja, seperti dikutip dari CNBC International.
Fleksibilitas
Untuk menunjukkan bahwa Anda fleksibel, sertakan contoh saat Anda harus menavigasi berbagai peran, fungsi, atau departemen dalam bisnis; menangani masalah pada proyek penting; mengajukan diri untuk membantu sesuatu yang berada di luar tanggung jawab pekerjaan Anda; atau bekerja dengan tim yang berbeda di resume Anda.
Hal itu direkomendasikan oleh Patrick Petitti, seorang ekonom dan CEO Catalant, sebuah platform yang menghubungkan perusahaan dengan konsultan independen.
Dengan menyoroti keterampilan fleksibilitas Anda dalam resume, hal itu akan menunjukkan kepada manajer perekrutan bahwa Anda adalah orang yang dapat berproses di tengah ketidakpastian. Ini menjadi keterampilan penting untuk dijaga bahkan ketika krisis terjadi, menurut Petitti.
Manajemen Proyek
Kepala ekonom di ZipRecruiter, Julia Pollak mengatakan, tantangan baru pasti akan muncul selama resesi, dan ketika situasi ekonomi berubah, perusahaan akan mencari pekerja yang dapat mengidentifikasi masalah baru, mengartikulasikan solusi dan mendorong rencana ke depan.
"Ini adalah salah satu skill penting bagi perusahaan dengan keterampilan terbaik yang secara konsisten dipekerjakan," tambah Petitti.
"Bahkan selama pandemi, mempekerjakan manajer di bidang teknologi, keuangan, apa saja, mencari orang-orang yang dapat memecahkan masalah menjadi langkah-langkah yang dapat ditindaklanjuti dan membimbing tim untuk mencapai tujuan yang lebih besar itu," ungkapnya.
Platform seperti Coursera dan LinkedIn Learning, misalnya, yang menawarkan kursus dan sertifikasi dalam manajemen proyek, tetapi Anda juga dapat menunjukkan keterampilan manajemen proyek di resume Anda (atau selama wawancara) dengan mencatat waktu di mana Anda memimpin proyek dari awal hingga akhir, membantu penganggaran, atau meluncurkan produk atau kampanye baru.
Kemampuan Berkomunikasi
Skill atau kemampuan berkomunikasi dengan jelas dan efektif di tempat kerja adalah keterampilan universal yang selalu diminati di semua industri, menurut Pollack. Hal ini pun tidak terlepas dari keadaan ekonomi perusahaan.
"Pengusaha merasa bahwa mereka sulit untuk menemukan seseorang yang dapat menulis dan mengartikulasikan pikiran mereka dengan baik," beber Pollack.
Menguasai seni komunikasi dapat membantu Anda terlihat sebagai kandidat yang berbeda. "Bahkan jika Anda duduk di depan komputer untuk bekerja sepanjang hari dan melapor kepada satu orang, Anda memerlukan keterampilan interpersonal untuk bekerja dalam tim dan meyakinkan atasan bahwa pekerjaan Anda menambah nilai," kata Kory Kantenga, ekonom senior di LinkedIn.
Contoh keterampilan komunikasi termasuk presentasi, email, yang dapat memberikan umpan balik dan menegosiasikan kesepakatan bisnis.
Reporter: Natasha Khairunnisa Amani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dirut BRI tegaskan bankir perlu memiliki risk awareness yang baik dalam menghadapi tantangan ekonomi global.
Baca SelengkapnyaTantangan berat ketiga berasal dari disrupsi teknologi yang memberikan tekanan besar di sektor ketenagakerjaan.
Baca SelengkapnyaDi saat pikiran sedang kalut, ada baiknya untuk menenangkan diri menghadapi situasi sulit ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini megatren ketenagakerjaan dipengaruhi beberapa hal antara lain globalisasi dan perubahan iklim.
Baca SelengkapnyaGig economy bisa mempekerjakan seseorang di dalam negeri maupun luar negeri.
Baca SelengkapnyaPHK yang terjadi sebagian besar dipicu oleh krisis di berbagai lini pada sektor manufaktur.
Baca SelengkapnyaPHK bukan akhir dari segalanya, melainkan awal dari sebuah perubahan yang bisa membawa Anda pada peluang baru.
Baca SelengkapnyaIdeal menabung sejatinya menyesuaikan kondisi keuangan terkini.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengaku heran lantaran profesinya sebagai Bendahara Negara seringkali disalahkan jika terjadi krisis ekonomi.
Baca SelengkapnyaUsahakan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutup biaya hidup selama beberapa bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca Selengkapnya