3 Kunci pengusaha bertahan saat krisis ekonomi versi Sandiaga
Merdeka.com - Calon Wakil Presiden Nomor Urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno, berbagi tips kepada para pengusaha saat ekonomi mengalami krisis. Di hadapan para pengusaha dan ribuan warga di Tangerang Selatan, Sandiaga mengungkap tiga kunci hadapi kesulitan ekonomi.
"Kalau bisnis sedang sulit seperti ini, kita harus lakukan penghematan. Kita jaga cash flow, jangan sampai cash flow morat-marit karena perlambatan usaha kita," ujar Sandi, Sabtu (20/10).
Untuk usaha di bidang kuliner, Sandi menyarankan penghematan dilakukan dengan mengurangi porsi namun tetap mempertahankan kualitas produk. Termasuk untuk menahan mengeluarkan pengeluaran yang tidak perlu. "Kalau harga naik laku tidak? Serba salah. Biasanya porsinya yang dikurangi tapi kualitas tetap, jangan berkurang," kata Sandi.
-
Apa saja makanan yang perlu dikurangi? Makanan manis dan memiliki karbohidrat yang besar nyatanya dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri pada gigi. Oleh karena itulah, sebaiknya kamu hindari jenis makanan seperti ini.
-
Bagaimana cara hemat saat membeli makanan? Belanja di supermarket grosir dapat menghemat banyak biaya.
-
Bagaimana cara menghemat pengeluaran? Mengurangi biaya belanja bukan berarti mengurangi manfaat dari barang itu sendiri. Sebaliknya, dengan membeli barang dengan harga lebih tinggi, cenderung hemat. Sebab, produk dengan harga cukup tinggi memiliki usia pakai lebih panjang dibandingkan produk dengan harga murah. Akhirnya, Anda tidak perlu membeli produk yang serupa di setiap satu atau dua bulan sekali.
-
Cara apa untuk mengurangi makanan tidak sehat? Mulailah dengan menyiapkan makanan di rumah satu atau dua kali seminggu dan secara bertahap tingkatkan frekuensinya.Makan Lebih Banyak Protein: Protein membantu Anda merasa kenyang lebih lama dan mengurangi keinginan untuk ngemil. Cobalah untuk meningkatkan asupan protein dengan mengonsumsi lebih banyak ikan, kacang-kacangan, dan sayuran.
-
Bagaimana cara meningkatkan efisiensi produksi? Dengan meningkatkan efisiensi produksi, biaya produksi dapat ditekan, yang pada gilirannya dapat mengurangi tekanan inflasi. Pemerintah bisa memberikan insentif kepada perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dengan memberikan bantuan dalam bentuk pelatihan karyawan, investasi di bidang teknologi dan infrastruktur, atau mengurangi beban regulasi yang menghambat produktivitas.
Kunci yang kedua dengan melakukan inovasi. Sandi mengatakan, inovasi biasanya muncul saat kondisi sulit. Banyak usaha yang muncul justru dalam kondisi sulit.
Kunci yang terakhir adalah bertawakal. "Mari kita katakan i can do it. Krisis merupakan peluang kita berinovasi. Krisis datang dan pergi," Sandi menerangkan.
Sementara menurut Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Sohibul Iman, bisnis mengalami penurunan omset lantaran kalangan masyarakat umum merasakan harga mahal dan daya beli rendah. Sohibul meminta agar pemerintah lebih tanggap dalam hal ini.
"Kalau harga bahan pokok mahal, benteng terakhir pertumbuhan ekonomi kita bisa jebol juga. Kami bertekad menstabilkan harga supaya pertumbuhan ekonomi bisa bertahan minimal dari sektor ekonomi," ungkap Sohibul mendampingi Sandiaga.
Reporter: Fachrur Rozie
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Usahakan untuk memiliki dana darurat yang mencukupi untuk menutup biaya hidup selama beberapa bulan ke depan.
Baca SelengkapnyaDi era saat ini, banyak pilihan investasi mulai dari saham hingga obligasi, yang memungkinkan pelaku bisnis untuk mengelola risiko dengan lebih baik.
Baca SelengkapnyaHermanto kini duduk sebagai orang ke-16 terkaya di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMau tahu caranya biar uang bisa tetap bertahan hingga waktu gajian berikutnya? Intip di sini yuk strateginya.
Baca SelengkapnyaLesunya industri tekstil turut berimplikasi pada PHK karyawan di sejumlah perusahaan konfeksi. Namun, Sinergi ADV mampu bertahan.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia (BI) Perry Wajiyo mengatakan, ada 3 kunci agar produk UMKM di Indonesia bisa naik kelas dan bersaing di pasar nasional maupun global.
Baca SelengkapnyaPandemi Covid-19 menjadi pukulan telak bagi banyak pebisnis, termasuk bagi Komang Ari Widianti.
Baca SelengkapnyaDari sudut pandang bisnis, ongkos produksi udang di Indonesia masih cukup tinggi.
Baca Selengkapnya