Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Langkah antisipasi agar mogok kerja pilot Garuda tak timbulkan kerugian

3 Langkah antisipasi agar mogok kerja pilot Garuda tak timbulkan kerugian Garuda Indonesia. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi memastikan bahwa rencana aksi mogok yang dilakukan oleh sejumlah pilot dan kru maskapai Garuda Indonesia tidak akan digelar pada saat mudik Lebaran. Meski ditunda, dia mengungkapkan persoalan tersebut belum sepenuhnya dapat terselesaikan.

"(Persoalan garuda?) Setengah beres. Karena dia (pilot Garuda Indonesia) mudik Lebaran dia tidak melakukan mogok itu dulu yang penting. Setelah itu nanti kita bicarakan lagi karena masih ada waktu," kata Menteri Budi di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (5/6).

Untuk itu, berbagai pihak pun telah menyiapkan langkah antisipasi ancaman mogok kerja ini. Tujuannya agar aksi ini tidak merugikan banyak pihak.

Mediasi

Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI akan memanggil jajaran direksi, komisaris dan perwakilan serikat pekerja PT Garuda Indonesia, usai Lebaran nanti. Hal ini terkait ancaman mogok kerja para pilot dan karyawan Garuda Indonesia saat arus mudik Lebaran.

"Komisi VI akan selalu memberi pantauan dan pasca Lebaran nanti kita akan mengundang seluruh jajaran direksi, komisaris dan perwakilan serikat pekerja, untuk menyelesaikan, mengembalikan Garuda pada spirit untuk menjadi penerbangan Indonesia terbaik dan melakukan ekspansi untuk jalur penerbangan ke luar negeri. Ini juga untuk menjaga nama besar bangsa ini dipertaruhkan dengan nama Garuda," ujar Anggota Komisi VI DPR RI asal Solo, Aria Bima.

Menurutnya, persoalan di tubuh maskapai milik pemerintah tersebut bisa diselesaikan dalam jangka pendek. Pada penyelesaian awal, Asosiasi Pilot Garuda Indonesia (APG) dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga) harus sepakat untuk tidak melakukan mogok kerja saat musim Lebaran.

Antisipasi penumpukan penumpang

Direktur Operasi dan Tenik Angkasa Pura II, Djoko Murjatmodjo mengaku telah menyiapkan langkah antisipasi atas rencana aksi mogok yang dilakukan Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Pekerja Garuda Indonesia (Sekarga).

"Kita hanya antisipasi dampaknya saja," kata Djoko, di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (5/6).

Djoko mengungkapkan, antisipasi yang akan dilakukan adalah menghindari penumpukan penumpang di bandara, jika aksi mogok yang dilakukan pilot dan karyawan Garuda Indonesia benar dilakukan.

"Kita sosialisasi. Nanti kalau memang terjadi, ya kita mencegah supaya tidak terjadi repot-repot di bandara," ujarnya.

Djoko melanjutkan, saat aksi mogok terjadi calon penumpang yang akan terbang dengan Garuda Indonesia diimbau agar tidak ke bandara, hal ini untuk mencegah aksi anarkis karena kekecewaan penumpang yang tidak terlayani oleh maskapai penerbangan pelat merah tersebut.

Bentuk Satgas

Direktur Utama PT Garuda Indonesia Pahala N Mansury mengatakan, pihaknya akan membentuk satuan tugas (satgas), untuk mengatasi rencana aksi mogok Asosiasi Pilot Garuda (APG) dan Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga). Hal ini untuk menengahi mediasi antara pihak manajemen dan pilot serta karyawan Garuda Indonesia.

"Jadi yang nanti ke depannya akan difasilitasi, dengan bagaimana kita membangun komunikasi yang lebih baik," kata Pahala di Kantor Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta, Selasa (5/6).

Pahala melanjutkan, pihak manajemen Garuda Indonesia akan melakukan mediasi dengan pilot dan karyawan Garuda Indonesia, untuk mencari jalan keluar atas tuntutan yang berujung pada rencana aksi mogok. (mdk/azz)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP