3 Pekerjaan Ini Tetap Bertahan di Tengah Tren AI
Merdeka.com - Kecanggihan teknologi membuat sejumlah profesi dan pekerjaan, terancam hilang. Namun, Forum Ekonomi Dunia mengungkapkan bahwa pekerjaan di bidang agrikultur, pendidikan, dan logistik, justru kecil kemungkinan terdampak kecanggihan teknologi.
"Diperkirakan akan ada peningkatan 30 persen dalam pekerjaan bagi para profesional pertanian dalam lima tahun mendatang," demikian laporan tahun 2023 Forum Ekonomi Dunia, yang dikutip pada Selasa (23/5).
Disebutkan bahwa pekerjaan di bidang agrikultur, kecil kemungkinan terpengaruh oleh kecerdasan buatan atau dikenal dengan artificial intelligence (AI) generatif dan model bahasa besar seperti ChatGPT.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Kapan teknologi akan menggantikan pekerjaan? Menukil laporan World Economic Forum (WEF), teknologi dan otomatisasi diperkirakan akan menggantikan 85 juta pekerjaan di Indonesia pada tahun 2025.
-
Bagaimana teknologi industri membantu manusia? Teknologi industri adalah ilmu teknik dan teknologi manufaktur yang dirancang untuk melakukan proses produksi lebih cepat, lebih sederhana dan efisien.
-
Kapan teknologi mulai mengubah pekerjaan? Dalam beberapa tahun terakhir, mesin dan otomatisasi semakin menggantikan peran manusia dalam berbagai sektor pekerjaan.
-
Apa yang menyebabkan hilangnya pekerjaan di industri otomotif? Pengurangan jumlah pekerja ini sebagian besar disebabkan oleh sistem penggerak mobil listrik yang memerlukan lebih sedikit komponen dibandingkan dengan mobil berbahan bakar konvensional.
-
Bagaimana AI membantu pekerjaan? Semisal penggunaan Chat GPT yang membantu pekerjaan menjadi lebih efisien di tempat kerja dan kehidupan.
Perubahan cuaca dan iklim menjadi faktor besar mengapa pekerjaan di bidang agrikultur menjadi pekerjaan yang dibutuhkan di masa depan. Selain itu, agrikultur menjadi penting karena ini merupakan bidang yang berdampak terhadap kebutuhan pokok manusia. Pekerjaan ini juga menuntut petani-petani cerdas demi ketahanan pangan.
"Jadi ini tidak hanya meningkatkan lapangan kerja, tetapi juga meningkatkan standar hidup dan hasil lingkungan, serta ketahanan pangan dan ketahanan tanaman."
Forum Ekonomi Dunia juga melakukan survei terkait pekerjaan di masa datang. Hasilnya, ada potensi pertumbuhan 10 persen di bidang pendidikan pada tahun 2027.
"Pertumbuhan ini sangat lazim di negara-negara non-G20 yang diperkirakan sekitar 50 persen lebih tinggi daripada di negara-negara G20," kata laporan tersebut.
Dalam laporan itu menjelaskan, meski masyarakat dapat mendapatkan segala informasi melalui chatGPT atau AI, pekerjaan di bidang pendidikan tetap membutuhkan pemikiran analitis dan kreatif.
Keterampilan lain yang dibutuhkan pada pendidikan yaitu empati, dan mendengarkan secara aktif, motivasi dan kesadaran diri, kepemimpinan dan pengaruh sosial manajemen, kemampuan orientasi layanan dan layanan pelanggan.
"Ini semua adalah keterampilan yang sangat manusiawi yang tetap berada di luar rangkaian keterampilan AI," demikian laporan World Economic Forum.
Seperti di sektor pertanian, perubahan juga terjadi pada bidang logistik. Diharapkan, ini menjadi salah satu pencipta lapangan kerja terbesar di industri logistik.
Di satu sisi, dalam laporan pekerjaan diasa depan, menunjukan pekerjaan bidang logistik juga dapat menyebabkan hilangnya seperti kekurangan pasokan, kenaikan biaya input, dan perlambatan ekonomi global, dalam jangka pendek.
"Geografi ekonomi baru yang diciptakan oleh pergeseran rantai pasokan dan fokus yang lebih besar pada ketahanan daripada efisiensi diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan lapangan kerja bersih, dengan kemenangan bagi perekonomian di Asia dan Timur Tengah khususnya,” kata Direktur Pelaksana Forum Ekonomi Dunia, Saadia Zahidi.
Pertumbuhan pekerjaan di bidang logistik, diperkirakan mencapai 2 juta pekerjaan atau 12,5 persen. Nantinya, bidang logistik ini akan membutuhkan pengemudi truk, dan truk berat.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Riset WEF mengungkapkan bahwa 23 persen tenaga kerja di berbagai industri akan berubah hanya dalam lima tahun ke depan.
Baca SelengkapnyaWEF melaporkan bahwa dominasi penggunaan kecerdasan buatan atau AI akan berdampak pada struktur pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaPekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaKemajuan pesat kecerdasan buatan menimbulkan kegembiraan dan kekhawatiran.
Baca SelengkapnyaDi tengah perkembangan teknologi saat ini, muncul berbagai hasil produk inovasi yang bisa mengancam sektor bisnis yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaPeran dari manusia akan dapat dioptimalkan melalui teknologi.
Baca SelengkapnyaHasilnya, sebanyak 62% responden khawatir pekerjaan mereka akan tergusur oleh kecerdasan artifisial (AI).
Baca SelengkapnyaIni merupakan hasil riset yang dilakukan oleh Populix terhadap masyarakat Indonesia.
Baca SelengkapnyaSurvei CVL Economics mengidentifikasi beberapa pekerjaan yang sebenarnya paling rentan terhadap dampak AI.
Baca SelengkapnyaPengaplikasian AI menjadi tantangan manusia dan dunia industri.
Baca SelengkapnyaTidak ada salahnya memulai bisnis sebagai salah satu cara paling menguntungkan sekaligus menantang untuk membangun keamanan finansial.
Baca SelengkapnyaPesatnya teknologi membuat industri pekerjaan berubah.
Baca Selengkapnya