Mengenal 3 pengusaha wanita Indonesia paling berpengaruh di Asia

Merdeka.com - Pengusaha wanita Indonesia mulai menunjukkan taringnya di dunia internasional. Dalam data terbaru yang dilansir Forbes, 3 wanita Indonesia masuk dalam deretan 50 Asia's Power Businesswomen.

Dilansir dari Forbes, pengusaha wanita China menjadi yang terbanyak berpengaruh di Asia. Sebut saja. Sun Yafang. Yafang berasal dari China dan merupakan Chairman dari Huawei Technologies. Yafang menjadi wanita yang sangat berpengaruh karena Huawei merupakan industri terbesar ketiga dalam memproduksi smartphone. Perusahaan saat ini mempunyai kompetitor yang sengit dengan Xiaomi. Pendapatan perusahaan akhir tahun lalu melonjak USD 20 persen ke USD 47 miliar dan merupakan penjualan handset tertinggi.

Selanjutnya adalah Maggy Wu (46). Wu merupakan Chief Financial Officer ALibaba. Wu merupakan bos wanita terbaik di bisnisnya. Wu juga menjadi pembicara yang baik dalam memberikan panduan atau motivasi investasi berskala internasional tentang industri online di China. Wu mengelola dana USD 25 miliar dari hasil IPO di New York Stock Exchange.

Namun demikian, wanita Indonesia juga diakui berpengaruh di Asia. Lalu, siapa 'wonder women' Indonesia ini?

Anne Patricia Sutanto

Anne yang berusia 42 tahun ini merupakan vice president director PT Pan Brothers Tbk. Anne berperan besar dalam mengubah Pan Brothers menjadi perusahaan garmen terbesar di Indonesia. Perusahaan ini membuat pakaian dengan merek sangat populer seperti uniqlo, nike, dan reebok.

Pendapatan perusahaan per tahun saat ini mencapai USD 340 juta dengan 14 pabrik di seluruh Indonesia. Jumlah pabrik ini masih akan ditambah hingga 2016 mendatang. Anne memang terlahir dari keluarga yang kaya raya dan telah menyelesaikan pendidikannya di University of Southern California dan MBA dari Loyola Marymount di Los Angeles.

Anne mulai bergabung di perusahaan ini sejak 1997 silam. Anne juga memiliki saham minoritas di Pan Brothers Tbk.

Selain mengelola bisnis ini, Anne juga mengembangkan sayap dengan mengelola bisnis pribadi. Saat ini Anne memproduksi produk perumahan berskala internasional berupa furniture dan asesoris perumahan.

Tahun lalu, Anne dan 7 pengusaha kaya kaya lainnya seperti Bill dan Melinda Gates mendonasikan kekayaannya sebesar USD 5 juta untuk penderita TBC, HIV dan Malaria.

Wendy Sui Cheng Yap

Wendy yang saat ini berusia 59 tahun merupakan president director and CEO di Nippon Indosari. Yenny terbilang sangat sukses membawa roti ala Jepang dengan nama Sari Roti menjadi terbesar di Indonesia. Sari Roti saat ini menguasai 90 persen pasar tanah air dan menjadi makanan favorit masyarakat Indonesia.

Perusahaan saat ini masih terus berkembang ditunjukkan dengan kenaikan pendapatan hingga 25 persen hingga akhir tahun lalu menjadi USD 147 juta. Indosari kini mempunyai 10 pabrik yang tersebar di seluruh Indonesia. Kapasitas pabrik mencapai 4,2 juta kepingan roti per hari.

Sebagai wanita berpengaruh, Wendy memang terlahir dari keluarga yang kaya raya. Dia merupakan anak salah satu dari pendiri Grup Salim yaitu Piet Yap yang mendirikan langsung Bogasari yaitu produsen tepung terbesar di Indonesia.

Noni Purnomo

Siapa yang tidak kenal dengan Noni Purnomo. Wanita berusia 45 tahun ini adalah president director dari Blue Bird Group Holding. Noni menjadi komando di perusahaan transportasi yang didirikan pada tahun 1972. Perusahaan ini melayani jasa pariwisata dan transportasi hampir di seluruh kota besar Indonesia.

Blue Bird secara turun temurun dikelola oleh keluarga Noni. Pendiri awal adalah almarhumah Ny Mutiara Djokosoetono dan anaknya,Chandra Suharto dan Purnomo Prawiro. Blue Bird hadir pertama kali di Jakarta. Pada mulanya, perusahaan ini adalah layanan Golden Bird yang kemudian dikenal sebagai Chandra Taksi. Selanjutnya bisnis terus berkembang dan Blue bird menjadi pelopor pengenaan tarif taksi berdasarkan sistem argo, serta melengkapi seluruh armadanya yang ber-AC dengan radio komunikasi.

Blue Bird terus mengembangkan sayap bisnisnya di layanan taksi reguler, Blue Bird, dan taksi limousine, Golden Bird, serta usaha sewa mobil, serta usaha bus carter, Big Bird, pada 1979.

Bisnis transportasi ini terus berkembang, tiga tahun lalu perusahaan meraup dana sekitar USD 230 juta dari IPO salah satu anak usahanya yaitu Blue Bird Tbk yaitu divisi taksi. Kini, Blue Bird menjadi perusahaan transportasi terbesar di Indonesia dan merupakan operator dan merek taksi paling sukses di Indonesia.