3 Penyebab rupiah tak kunjung menguat
Merdeka.com - Mata uang rupiah terus melemah hingga tembus Rp 15.284 terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Pemerintah memperkirakan melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar belum bisa mereda hingga tahun depan. Penyebabnya dari faktor-faktor eksternal. Jika faktor eksternal itu tak bisa diredam, maka ketidakpastian global masih terus berlangsung.
Berikut beberapa faktor-faktor eksternal yang dimaksud, menurut Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution:
Ada perang dagang AS dan China
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Kenapa rupiah Indonesia hiperinflasi pada tahun 1963-1965? Di awal kemerdekaan Indonesia, sistem nilai tukar rupiah yang diterapkan yaitu kurs tetap. Artinya, sebuah negara harus ada cadangan devisa yang terkontrol. Akan tetapi sebagai negara baru Indonesia hanya punya sedikit cadangan devisa. Ekonomi Indonesia kemudian diperburuk saat bergulirnya agresi militer Belanda II.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Kenapa nilai mata uang Iran jatuh? Jatuhnya nilai mata uang Iran dapat dijelaskan oleh berbagai faktor. Pertama-tama, penghentian Revolusi Islam pada tahun 1979 diikuti oleh penarikan investor asing dari negara tersebut. Program nuklir dan perang Iran-Irak juga berperan besar dalam menyebabkan kesulitan keuangan bersama dengan kerusuhan politik lainnya di Iran.
-
Kapan rupiah mengalami devaluasi pertama? Pada 7 Maret 1946, pemerintah mendevaluasi nilai tukar rupiah sebesar 29,12 persen, dari Rp1,88 per USD1 menjadi Rp2,65 per USD1.
Darmin mengatakan perang dagang yang diprovokasi oleh Presiden AS Donald Trump menjadi penyebab ketidakstabilan perekonomian global. "Ketidakstabilan global itu tidak bisa dihindari, akan jalan terus." kata Darmin.
Dia juga menjelaskan kalau situasi perang dagang ini tidak bisa dihentikan, sehingga turut membuat ketidakpastian berlanjut makin lama. "Kelihatannya perang dagang sudah tidak bisa direm. Ini akan jalan. Masing-masing mulai mengembangkan strategi yang bercabang-cabang, sehingga untuk nariknya supaya berhenti susah. Perlu waktulah," kata dia.
Dampak ekonomi AS
Darmin juga menjelaskan melemahnya rupiah berimbas dari menguatnya perekonomian AS sejak dipimpin Trump. Kondisi ekonomi AS tumbuh positif dibandingan dengan negara-negara ekonomi utama dunia. "Ekonomi Amerika entah bagaimana itu, memang bagus, heran kita, jadi ekonomi AS memang bagus," kata Darmin.
Masalah impor
Masih menurut Darmin, ia memperkirakan Trump akan mengubah perjanjian kerja sama dengan beberapa negara tertentu. Termasuk masalah impor. "Jadi sudah makin runyam, makin ruwet sehingga yang perlu kita lihat kalau midterm election (pemilu paruh waktu di AS) yang November selesai apa Trump masih begitu, itu kita nggak tahu," kata Darmin. (mdk/has)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, permasalahan yang muncul di industri dalam negeri menurunnya permintaan akibat menipisnya jumlah kelas menengah.
Baca SelengkapnyaMelemahnya Rupiah bisa berdampak pada kenaikan harga-harga bahan kebutuhan pokok hingga elektronik berikut ini.
Baca SelengkapnyaDari sisi eksternal, penguatan mata uang dolar AS di dekat level tertinggi selama satu bulan terakhir dipicu oleh kebijakan The Fed selaku Bank Sentral AS.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaPada Jumat (8/9), nilai tukar rupiah berada di level Rp 15.327 per USD.
Baca SelengkapnyaAda dua pertimbangan yang membuat rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaPasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.
Baca SelengkapnyaRupiah anjlok 38 poin setelah sebelumnya menyentuh level Rp16.375 per dolar AS pada Selasa (25/6).
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca SelengkapnyaTernyata ini biang kerok nilai tukar Rupiah terhadap dollar Amerika Serikat anjlok ke level Rp16.026 di hari ketiga lebaran Idulfitri.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (14/5), nilai tukar rupiah terhadap dolar AS pada perdagangan di Jakarta ditutup melemah di tengah pasar menantikan data inflasi Amerika Serikat.
Baca Selengkapnya