3 Permasalahan Indonesia yang bisa terselesaikan oleh kehadiran industri 4.0
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Bambang Brojonegoro mengatakan, pengembangan industri 4.0 harus diarahkan untuk memecah tiga masalah utama yang selama ini dihadapi oleh Indonesia. Pertama, untuk memecah stagnasi produktivitas tenaga kerja industri. Di mana data IMF menunjukkan produktivitas tenaga kerja Indonesia stagnan selama lebih dari satu dekade terakhir, sementara China dan India mengalami kenaikan yang pesat.
Kedua industri 4.0 didorong untuk meningkatkan daya saing industri nasional. Kemudian ketiga, mendorong peningkatan ekspor produk manufaktur Indonesia yang masih didominasi produk teknologi rendah. Rendahnyakandungan teknologi tinggi dalam ekspor mengindikasikan Indonesia belum berpartisipasi optimal dalam rantai nilai global.
"Saat ini karakteristik produk ekspor Indonesia bersifat homogen, dan kita tertinggal dalam mengembangkan produk baru di bidang manufaktur. Produk ekspor Indonesia terkonsentrasi pada produk hasil komoditi dan barang pertambangan, seperti batubara, CPO, dan karet, dengan sedikit kontribusi dari ekspor barang permesinan," ujar Menteri Bambang dalam acara The 4th Industrial Dialogue Grand Session di Shangri-La, Jakarta, Selasa (17/4).
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Bagaimana Kemendag mendorong ekspor produk Tanah Air? 'Pemerintah pusat akan terus mendorong ekspor produk Tanah Air ke luar negeri seperti ini. Inikan hasil komunikasi kerja antara produsen dalam hal ini WKI dengan Pak Susanto Lee (Direktur Distributor Kara Marketing Malaysia) dengan atase kami Pak Deden di Malaysia, yang terus bekerja untuk mencarikan pasar di Malaysia, dan kami akan berniat merambah ke pasar Brunei, Vietnam, dan beberapa negara ASEAN lainnya,' ucap Didi Sumedi.
-
Apa saja bidang kerja sama Indonesia-Malaysia? Dalam bidang ekonomi, perdagangan, dan investasi, Malaysia merupakan partner perdagangan terbesar kedua Indonesia, dengan jumlah investasi ke-5 di tahun 2022 di ASEAN.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Mengapa Korea Selatan lebih maju dari Indonesia? Menyadur Liputan6.com, Profesor Seong-Kon Kim, yang pernah menjadi dekan di Seoul National University memberikan penjelasan tentang kunci sukses ekonomi Korsel.
-
Apa yang terjadi di Indonesia? Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memprakirakan dalam sepekan ke depan hampir seluruh wilayah di Indonesia akan dilanda suhu panas.
Produk ekspor yang terkonsentrasi pada komoditas tersebut, membuat Indonesia tertinggal dibanding beberapa negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia. Di mana, kedua negara tersebut memiliki karakteristik produk ekspor yang lebih heterogen dan berada dalam posisi yang lebih baik dalam menangkap perubahan konsumsi global, mendorong nilai tambah yang tinggi, serta lebih kuat dalam menghadapi fluktuasi harga komoditas.
Oleh karena itu, Menteri Bambang mendorong upaya untuk meningkatkan keragaman dan kompleksitas produk ekspor Indonesia agar mampu bersaing di pasar global. Kajian empris membuktikan tingkat kompleksitas dan keragaman produk ekspor suatu negara memiliki korelasi positif dengan tingkat pendapatan per kapita suatu negara.
"Untuk menjadi industri maju dan dapat bersaing di pasar global, kita perlu meningkatkan kemampuan know-how dari sektor industri nasional. Kita harus mengidentifikasi jalur tercepat meningkatkan kemampuan, baik melalui kebijakan industri yang tepat maupun dengan fokus pada beberapa produk strategis yang dapat memberikan daya ungkit paling tinggi pada perekonomian nasional," jelasnya.
"Kapasitas manufaktur lokal juga perlu dikembangkan untuk menghasilkan produk ekspor dengan kompleksitas dan nilai tambah yang tinggi. Studi Bappenas-MCA yang berfokus pada sektor otomotif, elektronika, dan pengolahan makanan memberikan gambaran atas strategi yang dapat ditempuh lndonesia dalam jangka menengah," tambahnya.
Menteri Bambang melanjutkan, saat ini Indonesia juga tengah menghadapi tantangan terbesar dalam sektor Information, Communication, and Technology (ICT). Peringkat ICT lndonesia dapat dikatakan cukup baik, tetapi pertumbuhannya belum dapat memenuhi kebutuhan akses infrastruktur ICT nasional dan penggunaan ICT perorangan. Menurutnya, perkembangan ICT dan inovasi digital dapat dijadikan peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan produktivitas ekonomi nasional ke depan.
"Otomatisasi proses produksi akan meningkatkan produktivitas secara signifikan. Dengan respon kebijakan yang tepat dapat meningkatkan nilai perekonomian secara keseluruhan. Pada tahun 2025, lndonesia diproyeksi akan menjadi barometer perkembangan industri digital dengan memiliki pangsa 52 persen pasar e-commerce di regional Asia Tenggara yang didorong oleh pertumbuhan kelas menengah dan perbaikan akses infrastruktur digital," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Plt. Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti menjelaskan turunnya kinerja ekonomi tersebut dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global.
Baca SelengkapnyaInvestasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.
Baca SelengkapnyaMenperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.
Baca SelengkapnyaHal ini menunjukkan sektor manufaktur Tanah Air ini dalam kategori ekspansif dan akseleratif bersama dengan India, Filipina, dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaJokowi teringat masa lalu jika hadir di kegiatan permebelan.
Baca SelengkapnyaPemerintah siapkan strategi ekspor produk ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaKinerja sektor manufaktur Indonesia justru mengalami penurunan di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia yang diklaim tetap kuat.
Baca SelengkapnyaDia mengajak para pelaku UMKM untuk tetap terus menciptakan produk-produk ekonomi kreatif.
Baca SelengkapnyaOleh karena itu, menurutnya sertifikasi halal pada produk UMKM di Indonesia sangatlah penting.
Baca Selengkapnya