3 Program Penyelamatan UMKM Pemerintahan Jokowi di 2021
Merdeka.com - Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memprediksi, situasi ekonomi di tahun ini belum akan kembali normal. Walau pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi bisa pulih 5 persen.
"Tahun ini kami memprediksi situasi ekonomi belum normal, meskipun Pemerintah tahun ini sudah mematok pertumbuhan kembali di 5 persen," kata Menteri Teten Masduki dalam Bincang Editor ‘Strategi UMKM Bangkit’, Senin (1/2).
Maka dari itu, Menteri Teten mengatakan pemerintah akan melanjutkan program pemulihan ekonomi nasional, khususnya untuk UMKM. Ada 3 program yang dilanjutkan, yakni perlindungan bagi UMKM; kedua, pendampingan untuk melakukan adaptasi dan inovasi sesuai dengan market yang baru.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Kapan pertumbuhan ekonomi RI di atas 5 persen? “Bahkan hal ini sudah berlangsung selama 7 kuartal atau hampir 2 tahun berturut-turut.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Apa sasaran kemenko perekonomian di tahun 2045? Dalam Rapat Kerja Pelaksana BPK RI Tahun 2023, Senin (28/08), Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan bahwa sasaran yang ingin dicapai Indonesia pada tahun 2045 di antaranya yakni memiliki PDB Nominal sebesar USD9,8 triliun, dengan GNI per kapita USD30.300, porsi penduduk middle income sebesar 80%, kontribusi industri manufaktur pada PDB mencapai 28%, dan penyerapan 25,2% tenaga kerja.
-
Bagaimana Kementan bisa bangkit? 'Kita sedang dalam posisi dan situasi yang tidak sedang baik, iklim dan cuaca yang sedang mempengaruhi proses pertanian. Itulah yang sedang dilakukan oleh Bapak Menteri.' 'Beliau banyak melakukan terobosan, melakukan kegiatan yang tanpa henti. Kalau bapak Menteri speednya sudah maksimal, tentunya kita anak buahnya yang ada di Kementerian Pertanian, ASN Pertanian, punya tanggung jawab yang lebih,' kata Irjen Setyo.
"Ketiga, kita mencoba dari sisi demand-nya, karena daya beli masyarakat saat ini turun lantaran banyak yang kehilangan pendapatan sehingga daya beli turun. Padahal sebelum covid-19 daya beli rumah tangga kita sangat baik bahkan menjadi penggerak ekonomi nasional 57 persen," kata Menteri Teten.
Menurutnya perekonomian Indonesia bisa kembali pulih, jika proses vaksinasi berjalan dengan baik dan cepat. Maka kepercayaan pasar dan masyarakat akan kembali pulih termasuk untuk UMKM. Di mana UMKM di masa pandemi covid-19 terdampak cukup dalam, bahkan sampai gulung tikar.
Stimulus UMKM
Selain itu, pemerintah juga terus berupaya memberikan berbagai stimulus ekonomi, dengan mengadakan program pemulihan ekonomi nasional. Misalnya Bantuan Presiden Produktif untuk usaha mikro sebesar Rp 2,4 juta, subsidi KUR, dan lainnya.
"Alhamdulillah beberapa UMKM bisa bertahan dan saya kira ini suatu hal yang baik. Di satu sisi kita juga ada seleksi alam di mana ada UMKM yang bisa bertahan dan ini menjadi modal untuk mengembangkan mereka di masa mendatang," ujarnya.
Menteri Teten menegaskan pihaknya akan terus memperkuat dan mengefektifkan program belanja pemerintah, baik belanja Kementerian dan Lembaga, serta mendorong Gerakan belanja masyarakat agar mereka bisa mendukung dan mengonsumsi produk-produk UMKM.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaSekitar 30 juta UMKM belum mengakses pembiayaan perbankan.
Baca SelengkapnyaPer Agustus 2024, posisi utang Indonesia berada di angka Rp8.461,93 triliun, setara dengan 38,49 persen dari PDB.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan mendata UMKM untuk menyusun kebijakan dan program pembangunan UMKM yang tepat sasaran dan efektif.
Baca SelengkapnyaMenkop Teten memastikan tarif pajak UMKM 0,5 persen tetap berlaku hingga 2024.
Baca SelengkapnyaTeten mengakui masih ada kendala yang dihadapi para pelaku usaha mikro untuk tumbuh.
Baca SelengkapnyaTerdapat beberapa aspek syarat untuk UMKM dalam mendapatkan hapus tagih.
Baca SelengkapnyaTarget penyaluran kredit perbankan UMKM hingga 30 persen sulit tercapai karena berbagai faktor. Sebab, ekspansi bisnis UMKM kini tengah melemah.
Baca SelengkapnyaEkonomi Indonesia tumbuh sebesar 4,94 persen (yoy) di Kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaTarget 8 persen baru bisa terwujud selama Prabowo menjabat sebagai presiden 5 tahun.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi kuartal II-2024 diramal tumbuh 5,11 persen.
Baca Selengkapnya