Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

3 Solusi Rizal Ramli Atasi Defisit Rp 10,98 Triliun di BPJS Kesehatan

3 Solusi Rizal Ramli Atasi Defisit Rp 10,98 Triliun di BPJS Kesehatan Konpers Rizal Ramli. ©2018 Merdeka.com/Renald Ghiffari

Merdeka.com - Ekonom Rizal Ramli ikut menyoroti soal masalah defisit pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang mencapai Rp 10,98 triliun. Rizal memberikan sejumlah rekomendasi sebagai solusi kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Solusi pertama, Rizal menyarankan pemerintah memberikan suntikan dana Rp 20 triliun untuk menutupi defisit keuangan BPJS.

"BPJS adalah instrumen penting dalam pelaksanaan UUD 1945. Oleh karena itu, struktur keuangan BPJS harus diperkuat. Dengan satu, pemerintah harus menambah suntikan modal ke BPJS sebesar Rp 20 triliun," kata Rizal di Jalan Tebet Barat IV, Jakarta Selatan, Rabu (14/11).

Orang lain juga bertanya?

Rizal memaparkan solusi kedua yaitu Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terkait iuran harus direvisi.

Menurutnya, iuran BPJS harus mulai diubah sesuai dengan tingkat pendapatan. Skemanya, pekerja yang pendapatannya di bawah upah minimum regional (UMR) tidak perlu membayar iuran.

Kemudian, pekerja yang pendapatannya di atas UMR sampai kisaran Rp 5 juta, diharuskan membayar sekitar 1,5 persen. Saat ini iuran peserta BPJS Kesehatan hanya Rp 23.000 per bulan. Padahal, kalau merujuk pada hitungan para akademisi nilai aktuaria (risiko keuangan) harus di kisaran Rp 36.000.

"Kami minta UU BPJS direvisi agar struktur iuran BPJS menjadi lebih kuat," ujarnya.

Solusi ketiga yang ditawarkan adalah besaran premi yang diberikan BPJS disesuaikan dengan penyakitnya. Rizal mengusulkan untuk penyakit-penyakit kronis dan membutuhkan biaya besar seperti jantung, stroke, gagal ginjal dikenakan tambahan biaya.

"Untuk penyakit-penyakit kronis dan terminal struktur pengeluaran BPJS harus disesuaikan dengan pendapatan pasien. Penyakit golongan atas harus ada top up fee, selain itu iuran top up chargenya," sambung Rizal.

Mantan Menko Bidang Kemaritiman itu juga menyarankan pemerintah dan pihak BPJS memperbaiki layanan. Dia mengaku mendapatkan keluhan soal prosedur pelayanan yang rumit, berbelit dan memakan waktu.

"Saya dengar keluhan dari rakyat pekerja yang pakai BPJS ngantrenya ampun-ampunan, prosedur ribet nunggu lama. Hari ini ada sistem komputer ada sistem online bisa ditebak," tandas Rizal.

Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris membeberkan penyebab defisitnya keuangan BPJS Kesehatan. Salah satunya yakni minimnya iuran dana yang diberikan oleh masyarakat penerima manfaat.

Berdasarkan data premi sejak 2016, biaya per orang setiap bulannya mencapai Rp 35.802, padahal premi per orangnya hanya Rp 33.776. Sementara pada 2017, per orang biayanya mencapai Rp 39.744, tetapi premi per orang sebesar Rp 34.119. Artinya, pada 2016 ada selisih Rp 2.026 dan pada 2017 Rp 5.625.

Fachmi tak memungkiri defisit yang dialami oleh perusahaan masih bisa terus meningkat lagi. Sebab menurutnya, posisi saat ini belum menjadi puncak dari defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Profil Ali Ghufron Mukti Dirut BPJS Kesehatan yang Usulkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Demi Mengatasi Defisit
Profil Ali Ghufron Mukti Dirut BPJS Kesehatan yang Usulkan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Demi Mengatasi Defisit

Ali Ghufron Mukti mengusulkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena tantangan yang dihadapi di depan cukup berat.

Baca Selengkapnya
Siap-Siap, Iuran BPJS Kesehatan Naik Usai Pilpres 2024
Siap-Siap, Iuran BPJS Kesehatan Naik Usai Pilpres 2024

Usai pemilihan presiden 2024, BPJS Kesehatan berencana menaikkan tarif iusan BPJS Kesehatan.

Baca Selengkapnya
Strategi Anies Jika Jadi Presiden Tangani BPJS Kesehatan yang Diprediksi Defisit 2024
Strategi Anies Jika Jadi Presiden Tangani BPJS Kesehatan yang Diprediksi Defisit 2024

Anies berjanji dan memastikan JKN tidak akan terganggu

Baca Selengkapnya
BPJS Kesehatan Minta KRIS Dievaluasi Lebih Komprehensif dan Ditanyakan ke Peserta JKN
BPJS Kesehatan Minta KRIS Dievaluasi Lebih Komprehensif dan Ditanyakan ke Peserta JKN

BPJS Kesehatan akan menjalankan semua ketentuan yang berlaku dengan sebaik-baiknya.

Baca Selengkapnya
PODCAST MERDEKA: Negara Maju Amerika, Eropa hingga China Kaget Lihat BPJS Kesehatan
PODCAST MERDEKA: Negara Maju Amerika, Eropa hingga China Kaget Lihat BPJS Kesehatan

BPJS Kesehatan pernah menjadi sorotan tajam karena terjadi defisit anggaran. Belum lagi soal pelayanan untuk peserta BPJS di rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Inovasi yang Adaptif Wujudkan Capaian UHC di Indonesia
Inovasi yang Adaptif Wujudkan Capaian UHC di Indonesia

Sebagai ketua TC Health, Ghufron juga menyoroti bagaimana sebuah negara harus senantiasa adaptif dan terus berinovasi.

Baca Selengkapnya
Penerapan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Buat Jumlah Peserta Menunggak Iuran Meningkat
Penerapan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Buat Jumlah Peserta Menunggak Iuran Meningkat

Penerapan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Buat Jumlah Peserta Menunggak Iuran Meningkat

Baca Selengkapnya
Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Iuran akan Kami Sederhanakan
Kelas BPJS Dihapus, Menkes: Iuran akan Kami Sederhanakan

Sehingga masyarakat sakit, baik itu orang mampu atau tidak akan bisa terlayani dimana pun berada.

Baca Selengkapnya
Dirut BPJS Kesehatan: Tak Ada Kenaikan Iuran Sampai 2024
Dirut BPJS Kesehatan: Tak Ada Kenaikan Iuran Sampai 2024

BPJS Kesehatan tidak memiliki utang di rumah sakit manapun. Sebaliknya, BPJS Kesehatan telah mampu membayar uang muka di berbagai rumah sakit.

Baca Selengkapnya
Fokus Tingkatkan Layanan, Prabowo Beberkan 3 Resep Obati Masalah Kesehatan Indonesia
Fokus Tingkatkan Layanan, Prabowo Beberkan 3 Resep Obati Masalah Kesehatan Indonesia

Prabowo beberkan 3 fakta penting untuk tingkatkan aspek kesehatan masyarakat.

Baca Selengkapnya
BRI: Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan bentuk Dukungan BRI terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
BRI: Kerja Sama dengan BPJS Kesehatan bentuk Dukungan BRI terhadap Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan

BRI berkomitmen menyediakan pilihan fasilitas pembiayaan yang mudah dijangkau oleh seluruh fasilitas kesehatan

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Sri Mulyani Lunasi Utang ke Bulog, Nilainya Rp16 Triliun
Jokowi Minta Sri Mulyani Lunasi Utang ke Bulog, Nilainya Rp16 Triliun

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.

Baca Selengkapnya