3 Solusi Rizal Ramli Atasi Defisit Rp 10,98 Triliun di BPJS Kesehatan
Merdeka.com - Ekonom Rizal Ramli ikut menyoroti soal masalah defisit pembiayaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang mencapai Rp 10,98 triliun. Rizal memberikan sejumlah rekomendasi sebagai solusi kepada pemerintah untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Solusi pertama, Rizal menyarankan pemerintah memberikan suntikan dana Rp 20 triliun untuk menutupi defisit keuangan BPJS.
"BPJS adalah instrumen penting dalam pelaksanaan UUD 1945. Oleh karena itu, struktur keuangan BPJS harus diperkuat. Dengan satu, pemerintah harus menambah suntikan modal ke BPJS sebesar Rp 20 triliun," kata Rizal di Jalan Tebet Barat IV, Jakarta Selatan, Rabu (14/11).
-
Bagaimana Prabowo ingin tingkatkan BPJS Kesehatan? 'BPJS Kesehatan juga perlu disehatkan agar tidak merugi, caranya adalah meningkatkan cukai dari tembakau.
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Bagaimana BPJS Kesehatan meningkatkan pelayanan? “Upaya transformasi mutu layanan juga terus kami digaungkan. Komitmen kami adalah menghadirkan wajah baru pelayanan yang lebih mudah, cepat dan setara. Misalnya, lewat DIANI ini, kami juga menghadirkan layanan jemput bola melalui Mobile Customer Service (MCS). Peserta JKN maupun masyarakat umum bisa mengakses pelayanan administrasi JKN, seperti pendaftaran peserta, mengubah lokasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP), mengubah ada kepesertaan, meminta informasi, hingga menyampaikan pengaduan,“ kata Siruaya.
-
Bagaimana iuran BPJS akan dibahas? 'Dan bagaimana iuran nanti akan dibahas lebih lanjut, karena dalam Perpres 59 juga diamanatkan juga bahwa hasil dari evaluasi tentunya akan melandaskan atau mengacu untuk penetapan dari segi manfaat dari segi tarif atau segi iuran,' sambungnya.
-
Siapa yang usulkan tambahan anggaran BPS? BPS mengajukan usulan tambahan anggaran sebesar Rp764,80 miliar pada pagu anggaran tahun 2024 yang digunakan untuk beberapa kegiatan seperti survei wisatawan nusantara, survei statistik e-commerce, survei metropolitan statistical area, hingga pengadaan tanah untuk bangunan kantor dan revitalisasi bangunan kantor.
-
Apa manfaat BPJS Kesehatan bagi warga? “Kami ingin mengenalkan Program JKN lebih dekat kepada masyarakat. Kami jelaskan hak, kewajiban, manfaat, hingga prosedur berobat menggunakan penjaminan Program JKN. Dengan mengenal lebih dekat seputar Program JKN, kami harap tumbuh kesadaran masyarakat akan pentingnya menjadi peserta Program JKN dan menjaga kepesertaan JKN mereka selalu aktif. Jika suatu hari jatuh sakit dan harus berobat, tidak perlu lagi pusing memikirkan biaya karena sudah dijamin BPJS Kesehatan sesuai prosedur yang berlaku,“ ujarnya.
Rizal memaparkan solusi kedua yaitu Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial terkait iuran harus direvisi.
Menurutnya, iuran BPJS harus mulai diubah sesuai dengan tingkat pendapatan. Skemanya, pekerja yang pendapatannya di bawah upah minimum regional (UMR) tidak perlu membayar iuran.
Kemudian, pekerja yang pendapatannya di atas UMR sampai kisaran Rp 5 juta, diharuskan membayar sekitar 1,5 persen. Saat ini iuran peserta BPJS Kesehatan hanya Rp 23.000 per bulan. Padahal, kalau merujuk pada hitungan para akademisi nilai aktuaria (risiko keuangan) harus di kisaran Rp 36.000.
"Kami minta UU BPJS direvisi agar struktur iuran BPJS menjadi lebih kuat," ujarnya.
Solusi ketiga yang ditawarkan adalah besaran premi yang diberikan BPJS disesuaikan dengan penyakitnya. Rizal mengusulkan untuk penyakit-penyakit kronis dan membutuhkan biaya besar seperti jantung, stroke, gagal ginjal dikenakan tambahan biaya.
"Untuk penyakit-penyakit kronis dan terminal struktur pengeluaran BPJS harus disesuaikan dengan pendapatan pasien. Penyakit golongan atas harus ada top up fee, selain itu iuran top up chargenya," sambung Rizal.
Mantan Menko Bidang Kemaritiman itu juga menyarankan pemerintah dan pihak BPJS memperbaiki layanan. Dia mengaku mendapatkan keluhan soal prosedur pelayanan yang rumit, berbelit dan memakan waktu.
"Saya dengar keluhan dari rakyat pekerja yang pakai BPJS ngantrenya ampun-ampunan, prosedur ribet nunggu lama. Hari ini ada sistem komputer ada sistem online bisa ditebak," tandas Rizal.
Sebelumnya, Direktur Utama BPJS Kesehatan, Fachmi Idris membeberkan penyebab defisitnya keuangan BPJS Kesehatan. Salah satunya yakni minimnya iuran dana yang diberikan oleh masyarakat penerima manfaat.
Berdasarkan data premi sejak 2016, biaya per orang setiap bulannya mencapai Rp 35.802, padahal premi per orangnya hanya Rp 33.776. Sementara pada 2017, per orang biayanya mencapai Rp 39.744, tetapi premi per orang sebesar Rp 34.119. Artinya, pada 2016 ada selisih Rp 2.026 dan pada 2017 Rp 5.625.
Fachmi tak memungkiri defisit yang dialami oleh perusahaan masih bisa terus meningkat lagi. Sebab menurutnya, posisi saat ini belum menjadi puncak dari defisit yang dialami oleh BPJS Kesehatan.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ali Ghufron Mukti mengusulkan kenaikan iuran BPJS Kesehatan karena tantangan yang dihadapi di depan cukup berat.
Baca SelengkapnyaUsai pemilihan presiden 2024, BPJS Kesehatan berencana menaikkan tarif iusan BPJS Kesehatan.
Baca SelengkapnyaAnies berjanji dan memastikan JKN tidak akan terganggu
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan akan menjalankan semua ketentuan yang berlaku dengan sebaik-baiknya.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan pernah menjadi sorotan tajam karena terjadi defisit anggaran. Belum lagi soal pelayanan untuk peserta BPJS di rumah sakit.
Baca SelengkapnyaIuran BPJS Kesehatan diisukan naik, seiring dengan adanya pemberlakuan Kelas Rawat Inap Standar (KRIS).
Baca SelengkapnyaSebagai ketua TC Health, Ghufron juga menyoroti bagaimana sebuah negara harus senantiasa adaptif dan terus berinovasi.
Baca SelengkapnyaPenerapan Kelas Rawat Inap Standar BPJS Kesehatan Dikhawatirkan Buat Jumlah Peserta Menunggak Iuran Meningkat
Baca SelengkapnyaSehingga masyarakat sakit, baik itu orang mampu atau tidak akan bisa terlayani dimana pun berada.
Baca SelengkapnyaBPJS Kesehatan tidak memiliki utang di rumah sakit manapun. Sebaliknya, BPJS Kesehatan telah mampu membayar uang muka di berbagai rumah sakit.
Baca SelengkapnyaPrabowo beberkan 3 fakta penting untuk tingkatkan aspek kesehatan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBRI berkomitmen menyediakan pilihan fasilitas pembiayaan yang mudah dijangkau oleh seluruh fasilitas kesehatan
Baca Selengkapnya