3 Tahun Jokowi-JK, 7 dari target 15 bandara terbangun

Merdeka.com - Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Agus Santoso, mengatakan hingga tahun ini telah membangun 7 bandara baru. Ada pun ke-7 bandara baru tersebut merupakan bagian dari program pembangunan 15 bandara dalam periode 2014-2019.

"Sampai dengan 2019 kita ada 15 bandara baru yang kita bangun. Dan saat ini kita sudah mencapai 7 bandara yang sudah kita selesaikan dan dioperasikan," ungkapnya di Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (14/12).

Lebih jauh Agus menjelaskan, terdapat tiga bandara baru yang siap dioperasikan pada tahun 2017, yaitu Bandara Maratua, Werur, dan Koroway Batu. Sementara empat bandara yakni Letung, Namniwel, Miangas, dan Morowali sudah beroperasi.

Sedangkan sebanyak 8 bandara sisanya masih akan terus dikerjakan hingga 2019 mendatang. Ke-8 bandara tersebut ialah Kertajati, Tebelian, Samarinda Baru, Buntu Kunik, Kabir/Pantar, Siau, Muara Teweh, dan Bandara Tambelan.

Dari 8 bandara yang sedang dikerjakan, terdapat 4 bandara baru siap beroperasi pada 2018, yakni bandara Kertajati, Samarinda Baru, Pantar, dan Bandara Tebelian. Sedangkan 4 bandara sisanya disiapkan untuk 2019.

"Sebanyak 8 bandara baru itu kita akan selesaikan hingga tahun 2019 mendatang. Dan ada 17 lokasi untuk perpanjangan runaway, dan 13 lokasi untuk pembangunan terminal. Ini untuk mengcover peningkatan jumlah penumpang," kata dia.

Diketahui, selama 2017 ini terdapat 193 angkutan udara perintis, kemudian 182 kota terhubung, dan ditargetkan bisa mendapat 257.360 penumpang perintis.

Agus pun memprediksi jumlah penumpang udara hingga akhir 2017 mencapai sekitar 108 juta penumpang, yang terdiri dari penumpang domestik 96 juta orang, dan internasional sekitar 12 juta orang.

"Kurang lebih diprediksikan sampai akhir tahun 2017 ini mencapai 108 juta penumpang kurang lebih, jadi kita punya pertumbuhan sekitar 12,45 persen. Itu akan memacu kita untuk meningkatkan kapasitas bandara-bandara kita," tandasnya.