301.115 UMKM Sudah Go Digital Lewat Program Bangga Buatan Indonesia
Merdeka.com - Pemerintah telah meluncurkan program Bangga Buatan Indonesia pada 14 Mei 2020 lalu, untuk membantu usaha mikro kecil menengah (UMKM) go digital. Hingga Selasa (9/6), sebanyak 301.115 UMKM sudah merambah pasar digital.
"UMKM offline dibantu untuk di-online-kan karena UMKM ini adalah salah satu sektor yang paling terdampak dari pandemi. Jadi digital ini tidak hanya memberikan layanan kepada pengguna, tapi juga membantu sektor lain yang terdampak," kata Staf Ahli Bidang Transformasi Digital, Kreativitas, dan Sumber Daya Manusia Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Mira Tayyiba di Jakarta, Selasa (16/6).
Dia menjelaskan, transaksi e-commerce pada bulan Maret 2020 senilai Rp 20,7 triliun, naik 9,9 persen dari Februari yang diperkirakan terjadi karena panic buying. Peningkatan jumlah penjualan paling banyak pada kategori kesehatan dan sembako.
-
Kapan program go digital UMKM dimulai? Pandemik Covid-19 turut membantu kelahiran UMKM Digital ini. Ratusan triliun rupiah digulirkan untuk mendukung UMKM Go Digital.
-
Siapa yang mendukung UMKM go digital? Pemerintah berkolaborasi dengan UMKM dan e-commerce untuk menjalankan program, antara lain Gerakan Bangga Buatan Indonesia, ASEAN Online Sale Day, dan Hari Belanja Online Nasional.
-
Siapa yang ajak UMKM go digital? Untuk itu, Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar Puteri Komarudin mengajak pelaku UMKM untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
-
Apa manfaat UMKM go digital? Sekitar 80 persen UMKM yang terhubung ke sistem digital memiliki daya tahan lebih baik.
-
Bagaimana Kemendag membantu UMKM agar bisa bersaing di platform digital? 'Kami mengajak agar toko-toko fisik berjualan secara daring karena perdagangan digital tidak mungkin dihindari. Untuk itu, perlu diatur. Kemendag terus melatih para pedagang pasar dan UMKM serta mempertemukan dengan platform digital. Platform digital juga akan memberikan pelatihan, misalnya cara pengemasan. Di sisi lain, platform digital akan mendapat banyak pelanggan sehingga keduanya saling menguntungkan,'
-
Bagaimana BRI mendorong UMKM melakukan digitalisasi? “Contohnya saat pandemi, pelaku UMKM ‘dipaksa’ untuk melakukan digitalisasi. Penjualan harus online dan menarik saat dipasarkan secara daring. RUBY kasih pelatihan dan workshop. Pelaku UMKM terlihat ‘naik kelas’, ketika sebelum pandemi sebagian besar masih berjualan secara tradisional, kemudian upgrade skill mereka agar bisa memasarkan secara digital,“ lanjutnya.
Mesi demikian, transaksi pada April 2020 menurun sebesar 15 persen dan kembali naik menjelang Ramadan dan Lebaran. "Kegiatan belanja online diperkirakan akan terus berlanjut pasca pandemi," imbuhnya.
Sebagai acuan, Mira menyebut dua e-commerce terbesar di Indonesia, yakni Tokopedia dan BukaLapak yang meraup pengguna paling banyak terutama saat pandemi Covid-19.
"Tokopedia, selama Maret 2020, tiga kategori favorit, yakni kesehatan, hand sanitizer, vitamin, dan masker. Rumah tangga meliputi desinfektan, tisu, air purifier, serta kategori makanan dan minuman seperti daging sapi, jahe, dan kurma," jelas Mira.
Tak jauh berbeda, BukaLapak juga mengalami kenaikan penjualan dalam kategori serupa.
Reporter: Pipit Ika Ramadhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Keberhasilan program nasional tersebut dapat tercapai apabila seluruh pihak bekerja sama demi kepentingan kemajuan UMKM.
Baca SelengkapnyaPemerintah terus mendorong agar UMKM lokal bisa merambah pasar digital.
Baca SelengkapnyaUMKM diharapkan dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah.
Baca SelengkapnyaMengadopsi teknologi digital agar lebih produktif dan berdaya saing tinggi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan social commerce yang merupakan gabungan dari sosial media dan e-commerce untuk memperluas jangkauan produknya.
Baca SelengkapnyaBagi para pebisnis kelas UMKM, digitalisasi membawa bisnis konvensionalnya naik level.
Baca SelengkapnyaPemerintah Indonesia kembali mempertegas target untuk mencapai digitalisasi 30 juta pelaku UMKM pada 2024.
Baca Selengkapnya"Digitalisasi oleh UMKM membuka berbagai peluang bagi perluasan akses pasar," kata Menteri Budi
Baca SelengkapnyaPemkot ini juga punya program efektif untuk meningkatkan pertumbuhan UMKM
Baca SelengkapnyaKementerian Keuangan juga menargetkan belanja online melalui e-commerce yang saat ini baru menyumbang 4 persen terhadap total pertumbuhan konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data pada Sistem Jakarta Entrepreneur (Jakpreneur) hingga 16 Juli 2024, tercatat 40.210 atau sekitar 10,52 persen
Baca SelengkapnyaBazar UMKM untuk Indonesia menjadi upaya bagi BUMN termasuk BRI dalam memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat Indonesia.
Baca Selengkapnya