350.000 Ton beras impor siap banjiri Indonesia hingga akhir 2015
Merdeka.com - Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Djarot Kusumayakti memperkirakan sampai akhir tahun ini penyerapan beras impor sebanyak 350.000 sampai 700.000 ton. Pihaknya menegaskan target impor beras tahun ini sebesar 1,5 juta ton di mana 1 juta ton dari Vietnam dan 500.000 ton dari Thailand.
"Kita menargetkan 350.000 ton sampai akhir tahun ini. Kepinginnya, kalau semua bisa, sampai 700.000 ton. Tapi ini kan juga dipengaruhi cuaca," katanya kepada wartawan di Kantor Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (10/12).
"Ini kan terusan MoU yang kemarin, masih berjalan," tambahnya.
-
Kenapa Bulog impor beras? Selanjutnya menyikapi bahaya El Nino yang berdampak pada kelangkaan pasokan, Bulog juga ditugaskan menambah pasokan dari importasi.
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Dimana Bulog bongkar beras impor? 'Pelabuhan Tanjung Priok, sebagai pelabuhan utama dan terbesar di Indonesia, juga menjadi salah satu pelabuhan masuknya beras impor.
-
Bagaimana BULOG mendapatkan beras impor? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
Siapa yang menugaskan BULOG impor beras? 'Di tengah situasi yang sangat sulit mendapatkan beras impor, BULOG sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah di akhir tahun 2023 sebanyak 1,5 juta ton', ujar Tomi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Djarot menjelaskan beras impor masuk ke Indonesia, sampai akhir November 2015, dari Vietnam sudah sekitar 277.000 ton. Keterlambatan pengiriman beras impor karena beberapa kendala salah satunya infrastruktur.
"Ada banyak wilayah di Indonesia yang tidak dapat disinggahi kapal besar dengan kapasitas kapal 40.000 ton. Karena itu, Bulog mencari alternatif lain dengan menggerakkan kapal-kapal kecil dengan kapasitas terbatas sebesar 4.000 ton hingga 5.000 ton saja," katanya.
Mantan Dirut BNI itu menambahkan kendala selain infrastruktur adanya faktor cuaca yang membuat keterlambatan semakin parah, apalagi saat ini di Vietnam dan Thailand sedang musim hujan.
"Kendalanya di sana itu loadingnya (memuat) agak lambat kalau hujan deras, itu aja. Tapi kalau kapal, semuanya sudah siap," ungkapnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Indonesia menargetkan impor hingga 3,6 juta ton beras tahun ini.
Baca SelengkapnyaSebanyak 2,7 juta ton yang diimpor berjenis beras patahan.
Baca SelengkapnyaBeras tersebut dijadwalkan tiba di Tanah Air paling lambat November 2023.
Baca SelengkapnyaImpor beras ini ditujukan untuk mengamankan cadangan beras dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBulog sudah berhasil mendapatkan kontrak sebesar 1 juta ton dari kuota tambahan penugasan importasi beras dari pemerintah sebanyak 1,5 juta ton.
Baca SelengkapnyaNamun demikian, Bulog belum mendapatkan dokumen penugasan secara resmi dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaBulog tengah fokus dalam upaya penyerapan gabah atau beras petani dalam negeri.
Baca SelengkapnyaBPN menugaskan Perum Bulog mengimpor beras sebanyak 2 juta ton untuk beras cadangan pemerintah (CBP).
Baca SelengkapnyaKesepakatan ini usai Presiden Jokowi bertemu Presiden Xi Jinping.
Baca SelengkapnyaTambahan kuota impor ini jadi pelengkap izin impor sebanyak 2 juta ton yang sudah diproses lebih dahulu.
Baca SelengkapnyaDirektur Utama Perum Bulog, Bayu Krisnamurthi memaparkan, proses importasi beras ini masih berasal dari negara-negara langganan Indonesia.
Baca SelengkapnyaBayu menyebut keputusan untuk mendatangkan impor beras pada 2024 nanti demi memenuhi kebutuhan saat bulan suci Ramadan maupun Lebaran.
Baca Selengkapnya