Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Alasan suksesnya karir meski tak kerja di Jakarta

4 Alasan suksesnya karir meski tak kerja di Jakarta Ilustrasi Kota Jakarta. ©2016 Merdeka.com

Merdeka.com - Banyak penduduk di luar Jakarta memilih untuk mengadu nasib di Ibu Kota. Masyarakat menganggap Jakarta merupakan tempat yang tepat untuk meraih kesuksesan, mengingat pusat pemerintahan dan perekonomian berada di kota ini.

Sayangnya, makin meningkatnya urbanisasi di Jakarta membuat semakin tingginya persaingan antar masyarakat, terutama dalam mendapatkan pekerjaan.

Bagi mereka yang beruntung akan mendapatkan pekerjaan. Namun bagi mereka yang belum beruntung harus merasakan berkali-kali ditolak perusahaan, dan mungkin harus menunggu 2-3 tahun bertahan di Jakarta sampai akhirnya menyerah pulang kampung atau mencari pekerjaan di kota lain.

Dikutip dari Hipwee, banyak anak muda saat ini justru lebih memilih bekerja di luar Jakarta. Menurut mereka, Jakarta bukan satu-satunya tempat untuk meraih kesuksesan.

Berikut 4 alasan mengapa kesuksesan tak hanya bisa didapat di Jakarta.

Penduduk Jakarta tak akan bisa lepas dari kemacetan

Jakarta dinobatkan menjadi kota dengan kemacetan paling tinggi di dunia pada tahun 2015. Bagi setiap penduduk Jakarta ini merupakan hal biasa, namun tahukah Anda bahwa kemacetan juga bisa memengaruhi karir Anda.

Setiap hari, Anda harus bangun di pagi buta dan pulang larut malam untuk menghindari kemacetan. BAhkan, Anda tidak memiliki waktu yang cukup hanya untuk bersantai dengan keluarga dan melakukan aktivitas produktif lainnya.

Tercatat, Indonesia mengalami kerugian hingga Rp 35 triliun karena menghabiskan sebagian harinya dengan kemacetan. Jika ada kota lain yang menawarkan tingkat kemacetan minim, kenapa Anda harus menolaknya.

Gaji yang besar di Jakarta diikuti biaya hidup yang besar

Selain kemacetan, Anda juga harus mempertimbangkan biaya hidup yang dikeluarkan selama berada di Jakarta. Sayangnya, gaji yang besar di Jakarta juga diikuti dengan besarnya biaya hidup.

Seperti tempat tinggal. Pastinya, Anda memilih tempat tinggal berupa rumah kontrakan atau kos yang dekat dengan kantor. Namun, semakin dekat dengan pusat perkantoran, harga rumah kontrakan maupun kos akan semakin mahal.

Padahal, Anda juga harus berhemat tak hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup, juga untuk simpanan jangka panjang. Namun, dengan besarnya biaya hidup membuat Anda harus memutar otak agar uang yang Anda miliki bisa cukup dalam waktu satu bulan.

Jika uang sewa tempat tinggal di Jakarta bisa Anda gunakan untuk banyak hal di kota lain, maka Anda harus mempertimbangkan hal itu.

Jakarta tak lepas dari mall dan kehidupan malam

Meski mall atau hiburan malam tidak hanya menjamur di Jakarta, tak bisa dipungkiri kultur pergaulan urban di Jakarta merupakan salah satu yang tergila.

Kesenjangan sosial juga akan berpengaruh dari kultur pergaulan ini. Secara tidak sadar, Anda akan terbawa arus pergaulan tersebut agar mudah beradaptasi.

Tentunya, Anda juga harus mempertimbangkan hal ini. Apakah Anda ingin menghabiskan waktu libur atau waktu senggang Anda dengan pergi ke mall saja, atau memilih kota yang bisa menjanjikan tempat hiburan yang nyaman, tenang, dan murah.

Banyak startup tumbuh di luar Jakarta

Tingginya biaya sewa gedung sampai upah minimum karyawan di Jakarta, membuat banyak perusahaan rintisan baru atau startup memilih kota lain, seperti Yogyakarta atau Bandung sebagai markas utamanya.

Anda tentunya tidak bisa meremehkan perusahaan startup saat ini, mengingat industri ini tengah berkembang di beberapa negara. Hal ini menandakan bahwa kesuksesan tak hanya bisa didapat di Jakarta saja.

 

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah
Urbanisasi Besar-Besaran Usai Ibu Kota Pindah

Urbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya
Respons Pramono Anung soal Pandangan Jika Mau Sukses Harus Kerja di Jakarta
Respons Pramono Anung soal Pandangan Jika Mau Sukses Harus Kerja di Jakarta

Itu menjadi wajar lantaran Jakarta akan menjadi pusat perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota
Curhat Pengusaha Tak Khawatir Mal Sepi Meski Jakarta Tak Lagi Jadi Ibu Kota

Jakarta memiliki wisata budaya hingga belanja yang siap memanjakan pengunjung.

Baca Selengkapnya
Sektor Perdagangan Jadi Tumpuan Warga Bertahan Hidup di Jakarta, Begini Penjelasannya
Sektor Perdagangan Jadi Tumpuan Warga Bertahan Hidup di Jakarta, Begini Penjelasannya

Sektor perdagangan besar dan eceran mampu menyerap hampir seperempat masyarakat Jakarta bekerja.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara
FOTO: Penampakan Sesaknya Permukiman di Jakarta, Salah Satu Kota Terpadat se-Asia Tenggara

Berdasarkan data BPS pada 2023, rata-rata kepadatan penduduk di Jakarta mencapai 16.146 per km persegi. Sementara, Jakarta Pusat menjadi wilayah paling padat.

Baca Selengkapnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya
Mengapa Jumlah Pendatang di DKI Jakarta Turun Padahal Transportasi Publik Sudah Bagus, Begini Analisisnya

Kepala Dinas Dukcapil Provinsi DKI Jakarta Budi Awaludin memprediksi jumlah pendatang tahun ini akan turun

Baca Selengkapnya
FOTO: Jakarta Disiapkan Jadi Kota Global
FOTO: Jakarta Disiapkan Jadi Kota Global

Jakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
Begini Nasib Ekonomi Jakarta Jika Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

DKI Jakarta ke depannya harus bisa menjadi Global City yang sukses seperti Dubai.

Baca Selengkapnya
Begini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara
Begini Nasib Jakarta Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota Negara

Pemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.

Baca Selengkapnya
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta
Ini Profesi Incaran Pendatang Baru di Jakarta

Tren jumlah pendatang baru usai Lebaran atau arus balik adalah naik turun selama empat tahun terakhir.

Baca Selengkapnya
Penjelasan Pj Gubenur Heru Budi soal Angka Pengangguran dan PHK di Jakarta 'Meledak'
Penjelasan Pj Gubenur Heru Budi soal Angka Pengangguran dan PHK di Jakarta 'Meledak'

Pengangguran di jJakarta sudah mencapai 7 ribuan orang.

Baca Selengkapnya
Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil
Usai Tak Lagi Jadi Ibu Kota, Jakarta Harus Punya Daya Tarik Agar Ekonomi Tetap Stabil

DKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.

Baca Selengkapnya