4 Analisa saham MNC & VIVA anjlok karena tayangan Prabowo menang
Merdeka.com - Polemik perbedaan hasil survei hitung cepat atau quick count yang ditayangkan di tvOne dan grup MNC serta MetroTV berimbas panjang. Tayangan di tvOne dan MNC Grup yakni MNCTV , Global TV dan RCTI kompak menayangkan hasil quick count empat dari 11 lembaga survei yang melansir keunggulan pasangan capres-cawapres nomor satu, Prabowo Subianto - Hatta Rajasa . Lembaga-lembaga itu adalah Puskaptis, Indonesia Research Center, Lembaga Survei Nasional, dan Jaringan Suara Indonesia.
Sedangkan tayangan di Metro TV, tujuh lembaga survei kompak melansir quick count keunggulan pasangan capres-cawapres nomor urut dua Joko Widodo - Jusuf Kalla .
Kontroversi ini mulai ramai di jejaring sosial. Rata-rata mencibir tayangan hasil quick count yang tayang di tvOne yang notabene stasiun televisi milik Aburizal Bakrie, rekan koalisi pasangan Prabowo - Hatta. Mulai muncul tanda pagar #TVoneMemangBeda karena tayangan hasil quick count yang berbeda dari kebanyakan lembaga survei.
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
-
Kenapa kekayaan Hartono Bersaudara turun? Berdasarkan data real time Forbes pada pekan awal September 2023, kekayaan Robert Budi Hartono mencapai USD25,9 miliar atau setara Rp381 triliun. Dengan total kekayaan itu, Robert berada di peringkat pertama sebagai orang terkaya di Indonesia. Selanjutnya, Michael Bambang Hartono di periode yang sama memiliki kekayaan sebesar USD24,8 miliar atau setara dengan Rp366 triliun. Posisinya saat itu berada di peringkat ketiga sebagai orang terkaya di dunia. Pada pekan awal Desember 2023, kekayaan dua saudara ini anjlok.Merujuk sumber yang sama, Robert Budi Hartono berada di peringkat 63 dengan harta kekayaan mencapai USD24,8 miliar. Dengan demikian, selama tiga bulan, kekayaan Robert turun USD1,1 miliar atau sekitar Rp1,5 triliun. Sementara sang adik, Michael Bambang Hartono juga mengalami kemerosotan kekayaan. Hartanya di pekan awal Desember sebesar USD23,8 miliar atau setara Rp368 triliun. Selama tiga bulan, dia mengalami penurunan nilai kekayaan sekitar Rp1 triliun.
-
Siapa pemilik saham terbesar BCA? Tidak berhenti di situ, kedua bersaudara ini merambah bisnis properti.
-
Kenapa BRI menargetkan harga sahamnya naik? 'Target harga kami mengasumsikan tingkat bebas risiko sebesar 7,25% (tidak berubah), tanggal batas akhir September 2024 (mulai Maret 2024), RoE berkelanjutan sebesar 20,5% (tidak berubah), dan pertumbuhan berkelanjutan sebesar 9% (tidak berubah). Pada target harga kami, saham akan diperdagangkan pada 3,0x PB 2024,' jelas PT UBS Sekuritas Indonesia.
-
Mengapa saham BRI diproyeksikan terus naik? Kinerja positif dan berkelanjutan terus ditunjukkan oleh PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Hal ini bisa dilihat di sepanjang semester I 2023 yang dinilai analis pasar modal akan menjadi katalis utama dalam pertumbuhan bank dengan portofolio kredit ESG terbesar di Indonesia.
Dampak tayangan tersebut tidak hanya cibiran dan serangan yang massif di jejaring sosial, tapi berimbas menjadi sentimen negatif di pasar modal. Pada perdagangan kemarin, Saham Visi Media Asia Tbk, yang membawahi tvOne , antv, portal berita viva.co,id turun hampir 4,85 persen ke level 255 rupiah per lembar saham. Di awal perdagangan, harga saham perusahaan milik keluarga Bakrie ini di buka 267 per lembar saham.
Sama halnya dengan saham Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) juga mengalami penurunan hampir 3,66 persen ke level 2,630 Pada awal perdagangan saham MNC berada pada level 2,780 per lembar saham.
Kondisinya semakin parah di penutupan perdagangan saham. Pada awal perdagangan, saham MNC berada pada level 2,780 per lembar saham. Tetapi di akhir penutupan bursa, terseok 160 poin atau mencapai 5,86 persen ke level 2,570 poin.
Hampir sama dengan saham MNC , saham Visi Media Asia Tbk (VIVA), yang membawahi media televisi tvOne ,antv, serta portal berita viva.co.id, terjun ke level 250, turun 18 poin atau sebesar 6,72 persen. Di awal perdagangan, harga saham perusahaan milik keluarga Bakrie, yang mendukung Prabowo - Hatta, di buka 267 poin.
Head of Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo membandingkan pergerakan saham Visi Media Asia Tbk dan Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) dengan saham SCTV. Pada perdagangan kemarin, saham SCTV disebut naik imbas kepercayaan masyarakat atas tayangan hasil quick count.
"SCTV malah naik karena menayangkan hasil hitung cepat yang disukai masyarakat. Tapi MNC sebenarnya sudah agak lama pergerakan sahamnya memang tidak begitu menarik semenjak pertumbuhan ekonomi menurun. Saham MNC terus melemah," ujar Satrio kepada merdeka.com.
Berikut analisa anjloknya saham MNC dan VIVA karena menayangkan kemenangan Prabowo - Hatta.
Karena beritanya beda sendiri
Analis Pasar Modal, Reza Priyambada tidak membantah adanya sentimen negatif yang melemahkan harga saham VIVA dan MNC. Menurutnya, perbedaan tayangan hasil survei punya andil membuat harga saham jeblok.
"Itu lebih pada sentimen dan persepsi akan berkurangnya share audien karena berita-beritanya beda sendiri. Tapi itu sesat saja. Turunnya bukan karena faktor fundamental," kata ujar Analis Pasar Modal, Reza Priyambada pada merdeka.com, Kamis (10/7).
Ditinggalkan investor
Head of Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan dengan menayangkan hasil hitung cepat yang berbeda akan mempengaruhi kredibilitas media tersebut. Ini secara langsung akan mempengaruhi iklan yang masuk yang kemudian investor akan mulai meninggalkan saham ini.
"Iklan mereka jangka panjang juga akan berpengaruh. Risiko mencantumkan hasil quick count yang tidak disukai tapi bisa jadi strategi. Kalau Prabowo menang dan ternyata benar kan ada pendapatan lain. Kalau ternyata salah itulah pertaruhan," ucap Satrio ketika dihubungi merdeka.com di Jakarta, Jumat (11/7).
Pelemahan cuma 2-3 hari
Menurut Head of Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo, kondisi ini akan sangat mempengaruhi kepercayaan investor ke perusahaan tersebut. Bahkan menurut teori yang diucapkan Satrio, saham milik Aburizal Bakrie dan Harry Tanoesoedibjo tersebut akan terus menurun hingga rekapitulasi suara selesai dari KPU.
"Kalau secara teoritis memang harusnya menunggu sampai 22 Juli nanti. Tapi saya kira pelemahan ini cuma 2-3 hari karena memang mungkin ada isu lain, tapi kita akan lihat lah," tegasnya.
Saham MNC sudah lama tidak menarik
Head of Research Universal Broker Indonesia Satrio Utomo menuturkan, selain persoalan perbedaan tayangan hasil hitung cepat atau quick count, saham milik taipan media Hary Tanoesoedibjo tidak lagi jadi idola di lantai bursa.
"Tapi MNC sebenarnya sudah agak lama pergerakan sahamnya memang tidak begitu menarik semenjak pertumbuhan ekonomi menurun. Saham MNC terus melemah," katanya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lembaga survei sudah mengeluarkan hasil quick count Pemilihan Presiden 2024.
Baca SelengkapnyaTingkat elektabilitas pasangan capres-cawapres juga mengalami dinamika yang mirip.
Baca SelengkapnyaHasil hitung cepat enam lembaga survei dengan suara masuk capai 97 persen lebih, menunjukkan pasangan Prabowo-Gibran unggul jauh.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan elektabilitas 53,4 persen.
Baca SelengkapnyaHasil penghitungan menunjukkan pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menang telak dengan 16 juta suara
Baca SelengkapnyaPerolehan suara Prabowo-Gibran meningkat sejak Oktober 2023 dengan perolehan 35,8 persen. Lalu, naik tajam pada November 2023 menjadi 45 persen.
Baca SelengkapnyaKPU tengah menggelar real count dari TPS-TPS di Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPengamat Politik Universitas Airlangga, Kacung Marijan mengatakan, dukungan para kiai NU kepada Prabowo memperkokoh elektabilitas jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaElektabilitas Prabowo mengungguli Ganjar di Jabar, Jatim, dan Banten.
Baca SelengkapnyaReal count merupakan proses pengumpulan suara berdasarkan hasil TPS
Baca SelengkapnyaSekjen PBNU Saifullah Yusuf blak-blakan alasan elektabilitas Prabowo terus naik dan Anies turun.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo masih tetap unggul dari Prabowo Subianto dan Anies Baswedan di Jawa Timur
Baca Selengkapnya