4 Cara Terhindar dari Kejahatan Skimming
Merdeka.com - Kejahatan digital atau biasa disebut skimming tak bisa dihindari lagi. Kasus ini rupanya marak terjadi di tengah pesatnya pertumbuhan transaksi belanja online dengan menggunakan kartu debit.
Skimming adalah modus kejahatan dengan meletakkan alat perekam data pada mesin ATM atau EDC yang dapat menyalin seluruh data kartu Anda, baik kartu kredit maupun kartu debit untuk menarik dana di rekening.
Data itu kemudian dijual kepada pelaku jahat lainnya, atau digunakan oleh scammer atau sekelompok orang yang menipu untuk membeli barang secara online. Pengecer kecil dan menengah paling berisiko menjadi sasaran.
-
Bagaimana modus pencurian data KTP? 'Saat ini permintaan data pribadi dapat menggunakan berbagai macam modus,' kata Friderica dalam akun Instagram @ojkindonesia, dikutip Selasa (23/7).
-
Apa yang dicuri dari bank? Suatu hari, tiba-tiba nasabah korporat datang ke salah satu bank di Amerika Serikat (AS). Ia melaporkan kehilangan uang. Tak tanggung-tanggung jumlahnya sampai USD 400.000.
-
Bagaimana cara penipu mencuri uang dari rekening korban? Melansir dari Info Security Magazine, kasus ini baru saja terjadi dalam penerbangan domestik dan bandara di Australia yakni Perth, Melbourne, dan Adelaide. Kepolisian Federal Australia (AFP) telah menangkap seorang penduduk Australia berusia 42 tahun yang diduga memasang jaringan titik akses wifi gratis palsu di bandara. AFP menjelaskan titik akses tersebut dipasang di beberapa lokasi dan meniru jaringan yang sah untuk menangkap data pribadi dari korban yang tidak menaruh curiga yang secara tidak sengaja terhubung ke jaringan tersebut.
-
Bagaimana hacker mencuri uang? “Para penjahat mendapatkan akses dengan mengeksploitasi jaringan telekomunikasi dan mengkompromikan ID pengguna dan kata sandi yang valid,“ Profil perampok bank pertama kali di dunia tanpa darah sedikitpun.
-
Bagaimana pelaku penipuan mengakses data pribadi nasabah? Seperti diketahui melalui aplikasi yang tidak resmi atau bodong tersebut membuat korban dengan sadar memberikan persetujuan untuk mengizinkan aplikasi tersebut mengakses aplikasi SMS dan aplikasi lainnya.
-
Apa yang dicuri? Pak Sukamto berkata 'Uang itu ada dalam sebuah amplop, tapi sekarang amplop itu isinya kosong. Pasti ada yang mencurinya!'
Karena itu, Anda perlu waspada agar tak menjadi korban. Berikut ini sejumlah langkah yang dapat dilakukan Anda untuk membantu menjaga keamanan informasi keuangan, dilansir CNBC Make It.
Gunakan Kartu Kredit Virtual
Kartu kredit virtual adalah nomor sementara yang memungkinkan Anda untuk menggunakan kartu kredit nyata Anda tanpa memaparkan informasi akun Anda ke situs web pengecer. Anda dapat menggunakan ini hanya sekali, atau berapa kali Anda memilih.
Jika informasi Anda skim atau terungkap dalam suatu pelanggaran data tidak apa-apa. Anda tidak perlu mengganti kartu kredit Anda yang sebenarnya, cukup tutup kartu virtualnya. Anda dapat membuat kartu virtual ini di Privacy.com, atau di situs web penerbit kartu Anda.
Jangan pernah menggunakan kartu debit saat berbelanja online. Kartu kredit menawarkan perlindungan yang lebih baik bagi konsumen. Kartu debit pada dasarnya bertindak sebagai uang tunai, sedangkan jika pencuri menggunakan kartu kredit Anda, sebenarnya tidak ada uang yang diambil dari Anda.
Bayar dengan pembayaran online
Rick McElroy, ahli strategi keamanan utama di VMware Carbon Black, sebuah perusahaan cybersecurity, mengatakan jika Anda tidak menggunakan kartu kredit terpisah untuk pembelian online, pintar membayar melalui prosesor pihak ketiga seperti PayPal atau Venmo jika situs pengecer memberi Anda opsi itu.
Jika Anda menggunakan PayPal, misalnya, pengecer online tidak pernah melihat informasi Anda. Mereka melihat alamat email Anda, tetapi selain itu PayPal hanya mengirim token yang mengatakan pembayaran telah dilakukan. Tidak ada informasi pribadi untuk dicuri.
hati-hati dengan tawaran hadiah
Para pelaku kejahatan menggunakan taktik yang mereka gunakan untuk mencuri informasi kartu kredit untuk mencuri saldo.
Hal tersebut bisa saja membuat Anda tidak sadar jika sudah kehilangan uang karena tidak ada yang memeriksa kartu kredit setiap hari.
Secara Teratur Memonitor Rekening Bank
Dengan semua penipuan keuangan canggih yang melimpah akhir-akhir ini, konsumen bijaksana adalah untuk secara proaktif melindungi informasi keuangan mereka.
Secara teratur memeriksa laporan bank dan kartu kredit, dan mengatur peringatan kartu kredit dan rekening bank. Jika Anda menerima pemberitahuan tentang pembelian yang tidak Anda lakukan, segera beritahu bank dan penerbit kartu kredit Anda.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kedua pelaku, yakni ES dan MS, telah ditangkap jajaran Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya.
Baca SelengkapnyaAktris Asri Welas bercerita sempat mengalami pembobolan kartu debit atau ATM, sehingga membuat tabungan terkuras dalam waktu singkat.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mencatat, transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen secara year on year (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta.
Baca SelengkapnyaMenjelang lebaran, penipuan marak terjadi. Waspadalah!
Baca SelengkapnyaSeorang pakar di Keeper Security menyampaikan, setelah ponsel terhubung dengan colokan USB, peretas dapat mengakses gawai Anda.
Baca SelengkapnyaMasyarakat diimbau agar selalu waspada terhadap modus penipuan layanan di sektor jasa keuangan.
Baca SelengkapnyaMengimbau masyarakat agar mewaspadai penipuan dengan modus tersebut.
Baca SelengkapnyaBerikut tips jitu dari Polri untuk mengantisipasi pencurian data pribadi yang marak terjadi.
Baca SelengkapnyaQuishing adalah upaya penipuan yang bertujuan untuk menguras rekening korban melalui perangkap QR Code dan phishing.
Baca SelengkapnyaPenyidik Subdit Resmob Ditreskrimum Polda Metro Jaya masih terus mengembangkan kasus itu.
Baca SelengkapnyaPerlu diwaspadai jika pengguna nomor HP yang sudah terdaftar di perbankan tak dipakai lagi.
Baca Selengkapnyasasaran tersangka hanya mesin ATM yang berada di sekitar Jakarta Utara dan Kota Bekasi
Baca Selengkapnya