4 Dampak Hasil Rekapitulasi Pemilu 2019 ke Ekonomi RI
Merdeka.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah mengumumkan hasil rekapitulasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 sehari sebelum rencana semula yakni 22 Mei 2019, baik pemilihan presiden maupun legislatif. Berbagai kalangan pun telah merespon hasil rekapitulasi ini.
Dari sisi perekonomian, berbagai kalangan merespon positif atas hasil rekapitulasi di mana pasangan nomor urut satu Joko Widodo dan Ma'ruf Amin unggul 55,50 persen dari total suara sah nasional dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.
Berikut 4 dampak hasil rekapitulasi Pemilu 2019 terhadap perekonomian RI.
-
Siapa yang menang di pemilu 2019? Hasil Pemilu 2019 menunjukkan kemenangan bagi pasangan calon presiden dan wakil presiden Joko Widodo - Ma'ruf Amin.
-
Siapa pemenang Pilpres 2019? Berdasarkan rekapitulasi suara nasional, pasangan calon 01, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, berhasil masuk sebagai pemenang Pilpres 2019 dengan perolehan suara lebih dari 85 juta suara atau 55,50% dari total suara sah yang masuk.
-
Apa partai pemenang pemilu 2019? Partai pemenang pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase 19.33% dari total suara sah yang diperoleh.
-
Bagaimana Prabowo-Gibran unggul dalam Pilpres? Berdasarkan hasil rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran unggul dengan suara sah sebanyak 96.214.691 dari total suara sah nasional, atau setara dengan 58,6%. Keduanya juga dilaporkan unggul di 36 Provinsi.
-
Partai apa yang menang Pemilu 2019? Partai Pemenang Pemilu 2019 adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) dengan persentase suara sebesar 19.33% atau 27,05 juta suara dan berhasil memperoleh 128 kursi parpol.
-
Siapa yang unggul dalam survei Pilkada Jabar? 'Ini nama nama yang muncul di kalangan elite, Dedi Mulyadi muncul dari internal Gerindra, Ilham Akbar Habibie dari Nasdem, Ridwan Kamil dari Golkar,' kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi dalam paparan surveinya pada 4 Juli 2024 lalu.
IHSG Menguat
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI), Inarno Djajadi, optimistis hasil akhir perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) berdampak positif bagi indeks harga saham gabungan (IHSG).
Menurutnya, meski belakangan IHSG sempet terkoreksi cukup dalam, investor asing kini sudah kembali masuk ke pasar domestik. Pihaknya optimistis hal ini dapat mengkerek IHSG untuk kembali ke zona hijau.
"Insha Allah positif ya, kita harapkan bisa kembali semula. Bisa kita lihat dalam 2 hari ini sudah mulai rebound meskipun kemarin-kemarin memang penurunannya agak terlalu dalam," ujarnya.
IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (21/5) menguat merespon hasil rekapitulasi. IHSG dibuka menguat 18,3 poin atau 0,31 persen ke posisi 5.925,42, sedangkan kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 4,8 poin atau 0,52 persen menjadi 921,99.
Lebih Banyak Perusahaan IPO
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi berharap hasil akhir perhitungan suara oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) dapat berjalan tenang dan membawa sentimen positif untuk pasar saham. Dia pun optimistis, pasca hasil Pemilu ini, semakin banyak perusahaan yang melantai di bursa saham.
"IPO pasca Pemilu optimistislah. Makanya berdoa sama-sama, perbedaan itu biasa ya kan," kata dia.
meski ada ketidakpuasan dan perbedaan pandangan terkait hasil pemilu 2019 oleh KPU, hal itu merupakan proses yang wajar ketika menjalankan proses demokrasi di suatu negara. "Ada ketidakpuasan, biasa. Tapi kan ada saluran resmi (KPU) begitu ya. Jadi kalau sekiranya semuanya berjalan lancar maka oke-oke saja," ujarnya.
Beri Kepastian ke Pelaku Usaha
Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Bidang Perdagangan Benny Soetrisno hasil rekapitulasi Pemilu 2019 diyakini akan memberikan kepastian usaha bagi pelaku bisnis di Indonesia.
Saat ini dunia usaha tinggal menunggu pembentukan unsur-unsur dalam pemerintahan yang baru, seperti kabinet beserta para Menteri maupun pejabat negara. "Sudah lega sudah ada yang terpilih. Tinggal tunggu formasi Kabinet dan person in charge-nya," kata Benny.
Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Indonesia (Gapmmi), Adhi S Lukman mengatakan, jika Jokowi kembali menjadi presiden, maka dia tinggal melanjutkan lagi program-program yang sudah dijalankan selama ini. Dunia usaha pun sudah mengetahui program-program prioritas petahana, sehingga tidak sulit untuk menjalankannya.
Investasi Meningkat
Direktur Eksekutif Center of Reform on Economics (Core) Indonesia, Muhammad Faisal mengatakan, pelaku usaha akan lebih yakin dalam mengambil keputusan, baik untuk berinvestasi maupun melakukan ekspansi bisnis setelah mengetahui pemenang kontestasi lima tahunan tersebut.
"Keputusan untuk berinvestasi, untuk ekspansi itu sudah menjadi jelas. Nah ini semestinya kepastian ini yang memberikan keyakinan kepada pelaku usaha untuk kembali menjalankan usaha seperti tahun-tahun sebelumnya," kata Faisal.
Dia mengatakan investasi yang pada tahun pemilu sempat tertekan pun akan kembali rebound. Dia memprediksi investasi akan menunjukkan peningkatan di tahun 2020.
"Kalau kita melihat secara historis setelah tahun Pemilu ini memang umumnya selalu rebound. Saat tahun pemilu di tahun 2014, 2009, itu biasanya investasi, penanaman modal tetap bruto itu memang pertumbuhannya tertekan, melambat, tapi setelah itu biasa kembali lagi meningkat," jelas dia.
Meskipun demikian, dia mengatakan bahwa pertumbuhan investasi di Indonesia tidak akan terlalu tinggi. Sebab saat ini kondisi perekonomian global tengah melambat.
Baca juga:TKN Siap Hadapi BPN di Mahkamah KonstitusiUcapkan Selamat kepada Jokowi-Ma'ruf, Golkar Ajak Masyarakat BersatuRibuan Aparat Siaga Amankan Demo di Bawaslu, Jl MH Thamrin DitutupDemo di Bawaslu, Massa Salat Ashar Berjemaah di Tengah Jalan ThamrinBertemu di Istana, Jokowi Dapat Ucapan Selamat dari Megawati dan Try SutrisnoWiranto Minta Pihak Kalah Berlapang Dada dan Bersikap Ksatria (mdk/azz)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pemilu 2019 dimenangkan oleh Jokowi-Maaruf dan Partai PDIP.
Baca SelengkapnyaPemilu 2019 menandai pemilihan presiden keempat dalam era reformasi Indonesia.
Baca SelengkapnyaTingkat kepuasan kinerja pemerintah mempengaruhi pilihan capres-cawapres di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo banyak mendapat imbas positif dari efek Jokowi.
Baca SelengkapnyaSebaliknya, penurunan dialami pasangan nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD. Padahal, Ganjar pernah menjabat Gubernur Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaPoltracking mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran mengalahkan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin dengan selisih suara yang besar.
Baca SelengkapnyaPantai pemenang pemilu 2019 adalah PDIP. PDIP berhasil meraih posisi pemenang dengan jumlah kursi terbanyak di parlemen.
Baca SelengkapnyaAdapun responden yang menjawab kurang dan tidak puas sebesar 17,9%. Sementara itu, 1% responden lainnya menjawab tidak tahu.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengatakan, Jokowi telah merangkulnya sampai kini ia bisa dipilih mayoritas rakyat untuk menjadi Presiden RI.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, KPU dan Bawaslu sudah bekerja keras hingga proses Pemilu 2024 selesai tepat waktu.
Baca SelengkapnyaResponden yang puas terhadap kinerja Presiden Jokowi mengalami peralihan dukungan ke Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnya39,5 persen responden yang meyakini Ganjar Pranowo mampu melanjutkan kinerja Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnya