Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta jelang turunnya harga BBM

4 Fakta jelang turunnya harga BBM SPBU Abdul Muis. ©2014 merdeka.com/muhammad lutfhi rahman

Merdeka.com - Jumat (16/1), Pemerintah Jokowi-JK kembali mengoreksi harga bahan bakar minyak (BBM) jenis Premium dan Solar. Tren penurunan harga minyak dunia memaksa pemerintah menurunkan harga BBM.

Premium turun dari sebelumnya Rp 7.500 per liter menjadi Rp 6.600 per liter. Solar turun dari sebelumnya Rp 7.250 per liter menjadi Rp 6.400 per liter. Harga baru ini mulai berlaku Senin tanggal 19 Januari 2015. Ini kali kedua bagi Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla menurunkan harga BBM.

Pemerintah hanya melakukan dua kali rapat untuk memutuskan turunnya harga BBM. Wakil Presiden Jusuf Kalla menuturkan, pengambilan keputusan untuk menaikkan harga BBM jauh lebih rumit dibanding menurunkan. Ini terkait dengan besarnya risiko yang harus ditanggung pemerintah apabila mengambil keputusan menaikkan harga BBM subsidi.

"Waktu menaikkan BBM, kalau sebelumnya rapat puluhan kali tidak naik, ini rapat 2 kali langsung turun. Itu adalah bagaimana kita melaksanakan banyak fokus dan perbaikan dalam sistem pemerintahan kita semua," ujar wapres JK akhir pekan lalu.

Menteri Koordinator Kemaritiman, Indroyono Soesilo mengungkap alasan pemerintah menerapkan harga Premium baru mulai hari ini atau selang tiga hari sejak diumumkan pada Jumat lalu. Menurut Indroyono, ini dilakukan agar pedagang eceran yang telah menstok Premium tidak mengalami kerugian.

"Kenapa diumumkan, baru diberlakukan Minggu? Biar pedagang eceran bisa menghabiskan minyak," kata Indroyono di Kantornya, Jakarta.

Vice Corporate Communication Pertamina Ali Mundakir mengatakan, sejak beredar kabar bakal ada penurunan harga BBM, pengusaha SPBU menahan pembelian BBM. Pasalnya, pengusaha takut menanggung rugi.

"Dengan adanya isu harga BBM akan turun beberapa temen pemilik SPBU dia mulai menahan beli, kalau harga turun dia rugi karena stok Rp 7.600 nanti akan dijual Rp 6.600 harga baru itu ada selisih," jelas dia.

Dini hari tadi, tepatnya pukul 00.00 WIB, harga BBM resmi turun. Merdeka.com mencatat fakta-fakta yang terjadi jelang penurunan harga BBM. Berikut paparannya.

Penjualan BBM turun

Sejak pemerintah mengumumkan penurunan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi yang resmi berlaku Senin (19/1), banyak pengusaha pengelola Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) mengalami kerugian dibanding hari biasanya.

Ketua II DPP Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hisswana Migas) M. Ismet mengatakan penjualan BBM mengalami penurunan drastis Presiden Joko Widodo mengumumkan penurunan harga BBM, Jumat (16/1).

"Memang begitu diumumkan itu (harga BBM turun), penjualan BBM menurun. Yang paling terasa itu hari Sabtu kemarin," ujar dia kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (18/1).

Pengusaha SPBU beli BBM harga baru dijual harga lama

Pemerintah memberi waktu dua hari untuk pengusaha SPBU sebelum kebijakan ini berlaku Senin (19/1). Alasannya, pemerintah tidak ingin pengusaha SPBU merugi lantaran stok yang ada masih harga lama.

Sebagai solusinya, pemerintah memberikan kemudahan kepada pengusaha SPBU dengan memperbolehkan mereka membeli BBM ke Pertamina dengan harga baru sejak Sabtu (17/1).

"Kita tetap dikirim Pertamina (BBM). Tetapi, H-2 kita sudah boleh tebus dengan harga baru dan menjualnya dengan harga lama," ujar Ketua II DPP Hiswana Migas M. Ismet kepada merdeka.com di Jakarta, Minggu (18/1).

Dia menegaskan ini sebagai solusi agar pengusaha SPBU tidak merugi. Selain itu, stok opname BBM di dalam SPBU tidak berkurang jika tidak ada pembelian BBM dari pengusaha.

"Itu salah satu solusi untuk tutupi kerugian para pengusaha. Sehingga, stok BBM tidak berkurang. Karena kalau tidak ada solusi itu, pengusaha tidak mau beli dan stok akan habis terus," ucapnya.

 Namun dia membantah jika ini disebut sebagai strategi untuk meraup untung.

"Itu bukan untuk pengusaha ambil untung besar. Hanya untuk menutupi kerugian dengan penurunan penjualan itu," tegasnya.

Organda belum mau turunkan tarif angkutan

Penurunan harga BBM ternyata tidak serta merta membuat tarif angkutan umum turun. Organisasi Angkutan Darat (Organda) mengaku masih butuh waktu untuk mengevaluasi penyesuaian tarif yang pas untuk angkutan umum.

Ketua Organda, Eka Sari Lorena mengatakan pihaknya tidak akan sembarangan menurunkan tarif angkutan umum. Pihaknya masih melakukan kajian mendalam untuk mematangkan evaluasi tarif tersebut.

"Kami tidak boleh gegabah (menurunkan tarif angkutan umum), Ini kan masih berlaku hari Senin nanti," ujarnya ketika dihubungi merdeka.com, di Jakarta, Sabtu (17/1).

Eka Sari Lorena akan menghitung dan menganalisa biaya-biaya komponen yang membentuk tarif angkutan. Menurutnya, tarif tidak hanya bergantung pada BBM, tapi juga spare part dan lain sebagainya.

Namun demikian, untuk tarif angkutan barang akan tetap menggunakan mekanisme pasar dan tidak bergantung pada BBM. Jika permintaan banyak maka harga akan naik dan begitu pula sebaliknya.

"Untuk angkutan barang tetap menggunakan mekanisme pasar, adanya penurunan harga BBM terhadap biaya operasional saat ini hanya pengaruhi sebesar 8 persen," jelas dia.

Harga BBM di luar Jawa lebih mahal

PT Pertamina (Persero) menjelaskan harga jual Bahan Bakar Minyak (BBM) baru jenis Premium tidak berlaku di Jawa, Madura, dan Bali. Di Bali, harga BBM jenis Premium dijual paling tinggi di harga Rp 7.000 per liter.

Sementara, di wilayah Jawa-Madura, Premium dijual Rp 6.700 per liter. Vice President Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan perbedaan harga di ketiga wilayah ini karena produk yang dijual merupakan BBM umum.

"Harga Jawa, Madura Rp 6.700, Bali Rp 7.000, kenapa Jawa Madura beda karena Jawa Madura itu sudah menjadi BBM umum. Di luar itu, Premium menjadi penugasan," ujarnya di Jakarta, Jumat (16/1)

Harga BBM baru yang diumumkan Presiden Joko Widodo sebesar Rp 6.600 per liter, lanjutnya, hanya berlaku di luar ketiga wilayah. 

Menurut Ali, untuk wilayah Jawa dan Madura para pengusaha SPBU masih diperbolehkan mengambil margin atau keuntungan antara lima sampai 10 persen. Sedangkan untuk di luar Jawa, Madura, Bali hanya di bawah sekitar lima persen.

"Kenapa Bali Rp 7.000 karena pembulatan ke atas, dan adanya pajak bahan bakar kendaraan bermotor kalau di Bali 10 persen di luar Bali 5 persen," jelas dia.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Harga BBM Dijual di SPBU BP AKR Turun, BP 92 Jadi Rp13.950 per Liter
Harga BBM Dijual di SPBU BP AKR Turun, BP 92 Jadi Rp13.950 per Liter

BP Diesel sebelumnya dijual Rp16.980 per liter menjadi Rp15.665 per liter.

Baca Selengkapnya
Harga BBM di SPBU BP AKR Turun Mulai Hari Ini, Cek Rinciannya di Sini
Harga BBM di SPBU BP AKR Turun Mulai Hari Ini, Cek Rinciannya di Sini

Melansir dari laman resmi BP AKR, jenis BBM BP 92 kini dibanderol Rp12.290 per liter dari Rp13.450 per liter atau turun Rp1.160 per liter.

Baca Selengkapnya
Daftar Harga BBM per Januari 2024, Jenis Pertamax Paling Murah Ada di SPBU Ini
Daftar Harga BBM per Januari 2024, Jenis Pertamax Paling Murah Ada di SPBU Ini

Jenis BBM di SPBU Shell juga mengalami penurunan pada Shell Super yang sebelumnya Rp13.990 per liter kini Rp13.390 per liter.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Alasan BBM di SPBU Pertamina Lebih Murah dari Vivo hingga Shell
Ternyata Ini Alasan BBM di SPBU Pertamina Lebih Murah dari Vivo hingga Shell

Pertamina ungkap alasan tidak menaikkan harga BBM.

Baca Selengkapnya
Hadiah Tahun Baru, Harga BBM di SPBU Vivo Kompak Turun
Hadiah Tahun Baru, Harga BBM di SPBU Vivo Kompak Turun

Harga BBM di SPBU Vivo mengalami penurunan hari ini, Senin (1/1).

Baca Selengkapnya
Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina, Vivo, Shell, dan BP AKR
Daftar Harga BBM Terbaru di SPBU Pertamina, Vivo, Shell, dan BP AKR

Penyesuaian harga BBM di setiap awal bulan mempertimbangkan sejumlah komponen.

Baca Selengkapnya
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?
Harga BBM SPBU Shell dan BP Kompak Turun per 1 Juni 2024, Lebih Murah dari Pertamina?

Pertamina kembali menahan harga BBM Non Subsidi pada Juni 2024. Meskipun harga minyak dunia menunjukkan tren naik.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Blak-blakan, Viral Harga BBM Naik Sampai Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS
VIDEO: Blak-blakan, Viral Harga BBM Naik Sampai Makan Siang Gratis Pakai Dana BOS

Sejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.

Baca Selengkapnya
Info Terbaru: Harga BBM di SPBU Vivo Turun Mulai Hari Ini
Info Terbaru: Harga BBM di SPBU Vivo Turun Mulai Hari Ini

Harga BBM jenis Revvo 90 kini ditawarkan seharga Rp11.995 per liter, turun dari harga sebelumnya yang mencapai Rp12.990 per liter.

Baca Selengkapnya
Harga BBM di Semua SPBU Kompak Turun, Ini Daftar Lengkapnya
Harga BBM di Semua SPBU Kompak Turun, Ini Daftar Lengkapnya

BBM yang dijual di SPBU mulai dari Pertamina, Shell, BP AKR hingga Vivo turut mengalami penurunan harga.

Baca Selengkapnya
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok
Pertalite Masih Rp10.000 Meski Harga Minyak Dunia Turun, Ini Penjelasan Ahok

Harga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.

Baca Selengkapnya