4 Fakta membengkaknya utang asing hingga tembus Rp 3.321 T
Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) mencatat, per Mei 2014, utang luar negeri Indonesia tembus USD 283,7 miliar atau setara Rp 3.321 triliun. Nilai utang luar negeri ini terus naik sejak Desember silam.
Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia Hendy Sulistiowati mengatakan secara tahunan atau year on year, utang luar negeri tumbuh 9,7 persen. Pertumbuhan ini juga lebih tinggi dibanding April 2014 yang hanya tumbuh 7,7 persen (yoy).
"Dari Desember utang luar negeri ini naik terus," ucap Hendi di Gedung Bank Indonesia, Jakarta.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa kebutuhan uang Bank Indonesia meningkat? 'Jumlah tersebut meningkat 12,5 persen, jika dibandingkan dengan kebutuhan uang dalam periode yang sama menjelang nataru di akhir tahun 2022 sebesar Rp 2,4 triliun rupiah,' kata Erwin, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/12).
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang dirasa bertanggung jawab atas kenaikan utang? 'Kita di-prank, yang terjadi justru kita bisa tahu kenaikan tertinggi sepanjang sejarah Republik ini ada di tangan Jokowi,' terang Eko.
-
Apa itu inflasi? Inflasi adalah kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus dalam suatu perekonomian selama periode tertentu.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Chairul Tanjung menilai pandangan negatif soal utang luar negeri pemerintah dan swasta terlalu berlebihan. Sebab, pinjaman itu digunakan untuk kepentingan produktif.
Selain itu, besaran utang luar negeri swasta yang meningkat tajam dibanding pemerintah, juga tak perlu dikhawatirkan. CT, demikian dia disapa, menilai langkah meminjam dana segar ke perbankan asing adalah cara terbaik untuk mengembangkan bisnis di masa kini.
Lalu apa saja fakta dibalik pembengkakan utang asing Indonesia ini? Berikut merdeka.com akan merangkumnya.
Utang naik karena impor BBM
Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia, Hendy Sulistiowati, mengatakan utang jangka pendek tumbuh cukup tinggi bulan Mei ini. Jika dibandingkan tahun lalu, utang jangka pendek tumbuh 8,3 persen (yoy)."Dari bulan sebelumnya secara yoy jangka pendek cuma tumbuh 2,3 persen (yoy). Sekarang naik jangka pendek karena biaya impor BBM. Impor BBM dibiayai pakai jangka pendek," ucap Hendy.
Swasta dominasi utang asing Indonesia
Utang luar negeri sebesar itu terdiri dari utang luar negeri pemerintah sebesar USD 132,2 miliar, tumbuh 4,1 persen (yoy). Dan, utang luar negeri swasta sebesar USD 151,5 miliar atau tumbuh 15,2 persen (yoy)."Euro bond yang diterbitkan pemerintah belum masuk ini. Swasta tumbuh 15,2 persen didorong industri keuangan, sektor listrik gas, air bersih, PLN dan beberapa perusahaan yang bergerak sektor ini," tutur Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia, Hendy Sulistiowati.
Bank sentral waspadai pembengkakan utang swasta
Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia, Hendy Sulistiowati, mengatakan Bank Indonesia akan terus dan tetap memantau dan memperkuat kebijakan pengelolaan utang luar negeri, khususnya untuk utang luar negeri swasta. "Utang luar negeri harus dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko," tegasnya.
Meski membengkak, BI yakinkan utang Indonesia masih sehat
Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia, Hendy Sulistiowati, menyebut perkembangan utang luar negeri Indonesia masih cukup sehat. Meski demikian, Hendy akan terus mewaspadai perkembangan utang luar negeri Indonesia yang per Mei 2014 tembus USD 283,7 miliar."Perkembangan utang luar negeri masih cukup sehat dalam menopang ketahanan sektor eksternal meskipun perlu diwaspadai," ucap Hendy.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pada November 2023 juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap mayoritas mata uang global.
Baca SelengkapnyaPosisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaPosisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Januari 2024 mencapai USD145,1 miliar atau Rp2.275 triliun
Baca SelengkapnyaNamun demikian, pendapatan negara mengalami kontraksi sebesar 5, 4 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia saat ini justru mengalami perbaikan yang cukup signifikan jika dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Baca Selengkapnya