Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta mengejutkan Arab Saudi mulai miskin dan kehabisan uang

4 Fakta mengejutkan Arab Saudi mulai miskin dan kehabisan uang Arab Saudi. © Religion.info

Merdeka.com - Negara kaya minyak, Arab Saudi saat ini menghadapi bom ekonomi. Keuangan negara berantakan karena rendahnya harga minyak dunia dari pertengahan tahun lalu.

Sekitar 75 persen anggaran Saudi berasal dari penjualan minyak. Sedangkan harga minyak telah anjlok dalam dari USD 100 per barel di 2014 menjadi hanya USD 36 per barel saat ini. Kebanyakan ahli memprediksi harga minyak masih akan bertahan rendah.

Perkiraan IMF di 2015 silam, Arab Saudi sebagai pengekspor minyak terbesar dunia, membutuhkan harga minyak hingga ke level USD 106 per barel untuk menyeimbangkan anggarannya. IMF juga mengatakan bahwa kerajaan tersebut juga hampir tidak mempunyai cadangan fiskal untuk bertahan selama lima tahun ke depan jika harga minyak tetap berada di level USD 50 per barel.

Orang lain juga bertanya?

Hal itu menjadi penyebab Arab Saudi sangat agresif dalam mendapatkan uang akhir-akhir ini. Di antaranya adalah menjual surat utang sebesar USD 4 miliar (Rp 54,8 triliun) awal tahun lalu dan menarik uang dari perusahaan pengelola aset seperti BlackRock hingga USD 70 miliar atau Rp 959 triliun.

Di saat negara kekurangan uang, Arab Saudi tidak akan mungkin untuk menaikkan pendapatan dari pajak, namun memotong beberapa anggaran dalam belanjanya.

Namun, kecil kemungkinan kerajaan tersebut akan memangkas anggaran sosial dan militernya mengingat masih adanya ketakutan revolusi Arab (Arab Spring) tahun 2011 akan kembali muncul.

Meski demikian, baru-baru ini Arab Saudi mengambil kebijakan ekstrem yaitu mengurangi subsidi BBM. Berikut fakta soal ekonomi Arab Saudi yang mulai miskin dan kehabisan uang.

Harga bensin di Saudi naik 50 persen

Persediaan dana tunai Saudi menipis sehingga pemerintah menaikkan harga bensin 50 persen dan membuat warga Saudi mengantre panjang di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) hari Senin (4/1) lalu sebelum harga baru berlaku.

"Pemerintah telah mengumumkan pemotongan subsidi dan akan menyakiti keuangan tiap masyarakat," kata mantan duta besar Amerika Serikat di Arab Saudi, Robert Jordan seperti dikutip dari CNN, Rabu (6/1).

Harga bensin di Saudi sebelumnya hanya USD 16 sen per liter, dan ini menjadi satu yang termurah di dunia. Sekarang harga naik menjadi maksimal USD 24 sen per liter, masih sangat murah.

"Banyak warga Saudi mengendarai mobil-mobil SUV (sport utility vehicle) yang besar dan tidak memiliki konsep menghemat bensin," sambung Robert.

Kenaikan harga bensin in hanya permulaan. Dalam waktu dekat pemerintah akan menaikkan tarif air dan listrik, dan menunda belanja infrastruktur.

Ini merupakan kebijakan yang lazim dilakukan suatu pemerintahan ketika mulai kekurangan dana tunai. Namun khusus bagi Saudi, situasinya sangat problematik karena sebagian besar warga Saudi bekerja di sektor publik.

Saudi manjakan rakyatnya

Di saat rendahnya harga minyak dunia, pemerintah Saudi harus menanggung beban subsidi yang sangat besar untuk rakyatnya. Mereka menggunakan dana hasil kekayaan minyak untuk memberi tunjangan kepada warga.

Saat gerakan revolusi Arab Spring mengguncang Timur Tengah pada 2011 dan mengancam pemerintahan monarki seperti Saudi, maka Raja Saudi menggelontorkan dana subsidi lebih banyak lagi untuk meredam situasi.

Berikut ini subsidi dan tunjangan-tunjangan yang diterima warga Saudi seperti dikutip dari CNN, Rabu (6/1).

- Subsidi harga bensin besar besaran (semula 16 sen per liter, sekarang 24 sen).

- Layanan kesehatan gratis.

- Sekolah gratis.

- Subsidi air dan listrik.

- Tak ada pajak penghasilan.

- Dana pensiun masyarakat.

- Sekitar 90 persen tenaga kerja Saudi dipekerjakan oleh pemerintah.

- Pegawai negeri kerap bergaji lebih tinggi dari pegawai swasta.

- Tunjangan pengangguran (berlaku sejak 2011 sebagai reaksi atas Arab Spring).

- Dana pembangunan, yaitu pinjaman bebas bunga untuk membantu pemilikan rumah dan membuka usaha.

Saudi harus segera terapkan kebijakan pajak

Besarnya pengeluaran saudi untuk subsidi dan memanjakan rakyatnya membuat defisit anggara parah. Saudi mengalami defisit hampir USD 100 miliar pada tahun lalu, dan kondisi yang sama atau bisa lebih buruk diperkirakan akan terjadi tahun ini.

Dana Moneter Internasional (IMF) belum lama ini memprediksi bahwa Saudi bisa kehabisan dana tunai dalam lima tahun ke depan atau kurang, jika harga minyak dunia tetap di bawah USD 50 per barel.

"Saudi telah menggunakan kekuatan ekonomi mereka untuk membeli populasi," ucap mantan duta besar Amerika Serikat di Arab Saudi, Robert Jordan.

Dia menyarankan agar Saudi mulai memajaki rakyatnya, karena negara mulai kesulitan membiaya semua tunjangan itu. Pemerintah setempat bisa mengenakan pajak penghasilan ataupun pajak penjualan pada rakyatnya.

"Tapi, setelah membayar pajak, Anda akan melihat kecenderungan peningkatan kerusuhan politik."

Tingkat pengangguran di Saudi juga cukup tinggi yaitu mencapai 12 persen, menurut data resmi pemerintah. Para ahli mengatakan, Saudi akan semakin kesulitan karena banyak masyarakat setempat yang malas mencari pekerjaan.

Saudi tak memotong dana pertahanan

Anggota keluarga kerajaan disebut telah menikmati uang negara untuk membeli hal-hal yang mewah tiap tahunnya. WikiLeaks menyebut dana ini juga digunakan untuk seks, obat-obatan serta gaya hidup glamor bangsawan muda. Namun, tidak jelas berapa banyak orang yang menikmati fasilitas kerajaan ini.

Jordan mengatakan, eksekusi 47 tahanan Saudi selama akhir pekan adalah tanda peringatan bahwa Saudi tidak akan mentolerir perbedaan pendapatan.

Meski memotong anggaran subsidi energi dan lainnya, Saudi justru tidak mengurangi anggaran belanja pertahanan. Negara ini menghabiskan 11 persen dari PDB-nya untuk pertahanan, yang tertinggi di dunia. Saudi juga berencana menghabiskan anggaran pertahanan lebih besar di tahun ini. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia
Sri Mulyani: Arab Saudi dan Rusia jadi Biang Kerok Kenaikan Harga Minyak Dunia

Terkini, brent telah diperdagangkan pada kisaran USD95 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak
Harga Minyak Dunia Melambung Tinggi, Subsidi BBM Bakal Makin Membengkak

Alokasi APBN untuk subsidi BBM memang sangat memberatkan jika harga minyak dunia tembus di kisaran USD 90 per barel.

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan
Harga Minyak Dunia Naik Dipicu Kondisi Ekonomi AS yang Mengecewakan

Data pertumbuhan ekonomi ini melemahkan harga minyak di awal sesi, namun para pedagang menyadari pasar minyak sedang ketat dan situasi di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi
Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Bersaksi di Sidang Eks Dirut Pertamina, JK Jelaskan Kebijakan Pemerintah Atasi Krisis Energi

Baca Selengkapnya
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik
Harga Minyak Dunia Meroket, Menteri Arifin Jawab Kemungkinan BBM Pertalite Naik

Arifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?
Sri Mulyani Waspadai Harga Minyak Kian Meroket, Harga BBM Bakal Naik?

Tren kenaikan harga minyak dunia timbulkan kekhawatiran bakal turut berdampak terhadap harga BBM di Tanah Air.

Baca Selengkapnya
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun
Akibat Konflik Iran Vs Israel, Subsidi BBM di Indonesia Bengkak Jadi Rp249,86 Triliun

Serangan balasan Iran ke Israel memicu kenaikan harga minyak dunia dan berakibat subsidi BBM bengkak.

Baca Selengkapnya
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?
AS dan Israel Ancam Serang Kilang Iran, Harga Minyak Dunia Bakal Meroket?

Lonjakan harga minyak terjadi usai Presiden AS Joe Biden mengancam akan bantu Israel untuk menyerang kilang milik Iran.

Baca Selengkapnya
10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia
10 Negara dengan Harga BBM Termahal di Dunia

Setiap negara memiliki tingkat kemahalan bahan bakarnya. Berikut adalah daftar 10 negara dengan harga bahan bakar termahal.

Baca Selengkapnya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya
Kemenkeu Yakin APBN Tak Jebol Meski Harga Minyak Dunia Meroket, Ini Alasannya

Anak Buah Sri Mulyani tersebut meyakini kenaikan harga minyak mentah dunia bersifat sementara.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM
Pemerintah Was-Was, Perang Palestina-Israel Bisa Picu Kenaikan Harga BBM

Mengingat salah satu negara importir minyak mentah terbesar di dunia yakni, Arab Saudi.

Baca Selengkapnya
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?
Kurs rupiah melemah, Harga BBM Pertamax Series Bakal Naik?

Saat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,

Baca Selengkapnya