Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Fakta pembangunan jalan dari sampah plastik, dimulai dari Bekasi

4 Fakta pembangunan jalan dari sampah plastik, dimulai dari Bekasi Ilustrasi mengaspal. ©2013 Merdeka.com/Shutterstock/Vadim Ratnikov

Merdeka.com - Menteri Koordinator Kemaritiman, Luhut Panjaitan, mengatakan sampah plastik di laut saat ini telah menimbulkan kerugian sebesar USD 1,2 miliar di bidang perikanan, perkapalan, pariwisata dan bisnis asuransi. "Ini bisa berujung kepada malapetaka jika kita tidak segera bergerak karena pengangguran bisa menimbulkan masalah kemiskinan dan sosial dan akan berujung pada radikalisme dan terorisme," ujar Menko Luhut.

Maka dari itu, sebagai salah satu solusinya, Kementerian Koordinator Kemaritiman berencana memanfaatkan sampah plastik untuk pembangunan jalan. Untuk itu, lembaga yang dipimpin Luhut Binsar Panjaitan tersebut bakal menggandeng Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Institut Teknologi Bandung, Badan Pengkajian dan Penerapatan Teknologi (BPPT).

"Kemitraan ini diperlukan untuk tindak lanjut implementasi jalan raya plastik, alih teknologi termasuk pelaksanaan demonstration project," kata Asisten Deputi Kemaritiman Bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Nani Hendiarti, dalam siaran pers.

Orang lain juga bertanya?

"Sementara terkait regulasi, data sampah, perjanjian kerja sama dan Nota Kesepahaman, Kemenko Maritim bermitra dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Kementerian Luar Negeri."

Harus diakui, hingga saat ini, Indonesia masih memiliki masalah dalam pengelolaan sampah plastik. Di sisi lain, pembakaran sampah plastik yang tak bisa didaur ulang bisa menimbulkan residu karsinogenik yang berbahaya bagi kesehatan.

Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah fakta di balik rencana sampah plastik menjadi jalan.

Bekasi jadi lokasi percontohan jalan sampah plastik

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PU-Pera) Basuki Hadimuljono berencana akan memanfaatkan sampah plastik dalam pembangunan jalan di Indonesia. Balitbang Kementerian PU-Pera sudah melakukan penelitian dan percobaan terhadap pemanfaatan sampah tersebut."Nah ini (sampah) kita akan coba sebagai bahan campuran aspal untuk pembangunan jalan. Balitbang PU sudah melakukan penelitian dan percobaan, dan itu bisa untuk dijadikan salah satu komponen dari campuran aspal. Sekitar 6 persen dari keseluruhan total itu, nah itu kita akan coba," ujar Menteri Basuki di Kemenko Maritim, Jakarta.Menteri Basuki mengatakan salah satu daerah yang akan dijadikan pengaplikasian program tersebut adalah Bekasi, Jawa Barat. Penerapan program tersebut akan dilaksanakan dalam waktu dekat. "Tahun ini Balitbang sudah punya programnya, nanti di Bekasi akan kita akan segera laksanakan," jelasnya.

Jalan sampah plastik lebih mahal dari aspal

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono memilih Bekasi, Jawa Barat sebagai daerah yang akan memanfaatkan sampah plastik dalam pembangunan jalannya. Pembangunan jalan dengan aspal campuran sampah plastik ini diakui lebih mahal yang mencapai Rp 1 milliar untuk 1 kilometer."Masuk anggaran 2017. Satu kilometer itu Rp 1 miliar biayanya. Lebih mahal sedikit (dari campuran lain). Efisiensi nanti diukur semua," ujar Menteri Basuki di Gedung Kementerian Koordinator Kemaritiman, Jakarta.

Kualitas jalan sampah plastik lebih baik dari aspal

Meski lebih mahal, pemerintah tetap memilih campuran sampah plastik karena campuran tersebut lebih kuat, fleksibel dan lentur. "Ya karena lebih baik, lebih fleksibel dan lentur," jelas Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono.Selain masalah kualitas, alasan pemerintah menggunakan campuran aspal dan sampah plastik adalah karena saat ini masalah sampah di Indonesia sudah tahap serius. Di Bali saja, sampah sudah menggunung 40 meter."Kita akan pakai itu, harus kita lakukan karena sampah kita di Bali sudah 40 meter tingginya. Sungai kita katanya sedimentasi, kalau dikeruk sampah semua," pungkasnya.

Manfaatkan sampah plastik jadi jalan, Indonesia belajar ke India

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Panjaitan sangat tertarik dengan proyek daur ulang di India. Di mana, sampah diolah menjadi bahan pembuatan aspal jalan. "Kami mengundang ada satu ahli dari India yang sudah berhasil mengkonversi plastik jadi campuran aspal," ungkapnya dalam rapat bersama Badan Anggaran DPR RI, di Senayan, Jakarta Pusat."Kemarin datang ke kantor, saya ketemu, dan saya izin mungkin akan coba bikin pilot project mungkin 1-2 km sehingga dengan begitu kita lihat," tambahnya. Lebih jauh, Mantan Menko Polhukam ini mengatakan, ada cukup banyak keuntungan dari penggunaan sampah plastik daur ulang ini, seperti hemat anggaran dan jalan yang dibangun pun terbukti berkualitas. "Dan itu menghemat 10 persen dari cost. Ketahanan jalannya luar biasa, India sudah bangun 100.000 km, dan itu selama 12 tahun tidak ada pemeliharaan. Karena kuat," tegasnya.

 

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Potret Sampah Plastik Cemari Sungai Ciliwung
FOTO: Potret Sampah Plastik Cemari Sungai Ciliwung

Sampah plastik masih menjadi masalah utama dalam pencemaran lingkungan.

Baca Selengkapnya
6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan
6 Fakta tentang Sampah, Limbah Manusia yang Berdampak Buruk bagi Lingkungan

Merdeka.com merangkum informasi tentang enam fakta penting tentang sampah plastik yang harus dipahami.

Baca Selengkapnya
FOTO: Potret Sampah yang Semakin Mengkhawatirkan Kehidupan Nelayan di Pesisir dan Laut Jakarta
FOTO: Potret Sampah yang Semakin Mengkhawatirkan Kehidupan Nelayan di Pesisir dan Laut Jakarta

Kurangnya penanganan sampah secara maksimal, ditambah dengan pencemaran limbah yang membuat air laut semakin hitam telah merugikan para nelayan.

Baca Selengkapnya
FOTO: Penampakan Lautan Sampah Penuhi Pantai Terkotor se-Indonesia di Pandeglang
FOTO: Penampakan Lautan Sampah Penuhi Pantai Terkotor se-Indonesia di Pandeglang

Pantai Teluk, Pandeglang, Banten, disebut-sebut sebagai salah satu pantai paling kotor di Indonesia.

Baca Selengkapnya
8 Permasalahan Lingkungan di Indonesia yang Sering Dijumpai
8 Permasalahan Lingkungan di Indonesia yang Sering Dijumpai

Merdeka.com mengulas 8 permasalahan lingkungan yang signifikan di Indonesia dan dampaknya terhadap keberlanjutan lingkungan dan kehidupan manusia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional
Pemerintah Akui Sulit Atur Sebaran Kantong Plastik di Pasar Tradisional

Indonesia jadi negara terbesar ke-2 yang sumbang sampah kantong plastik ke laut.

Baca Selengkapnya
Tak Sembarangan Dilakukan, Begini Proses Pembuangan Sampah dari Atas Kapal Sampai  Bayar Jutaan Rupiah
Tak Sembarangan Dilakukan, Begini Proses Pembuangan Sampah dari Atas Kapal Sampai Bayar Jutaan Rupiah

Ternyata begini cara membuang sisa sampah yang berada di kapal. Harus bayar jutaan rupiah dan tidak sembarangan.

Baca Selengkapnya
Contoh Artikel Lingkungan Beserta Fakta dan Opini
Contoh Artikel Lingkungan Beserta Fakta dan Opini

Dalam upaya untuk memahami dan mengatasi masalah ini, artikel-artikel lingkungan muncul sebagai sumber informasi yang berharga.

Baca Selengkapnya
Pengurangan dan Pengelolaan Sampah Plastik Berbasis Carbon Neutral Jadi Solusi Atasi Pencemaran Lingkungan
Pengurangan dan Pengelolaan Sampah Plastik Berbasis Carbon Neutral Jadi Solusi Atasi Pencemaran Lingkungan

Penting untuk melakukan tindakan yang tepat agar permasalahan tumpukan sampah kronis ini tidak berlarut-larut terjadi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya
Indonesia Jadi Negara Penyumbang Sampah Terbesar Kedua di Dunia, Ternyata Ini Penyebabnya

KLHK pun memberikan perhatian terhadap menangani polusi yang merusak lingkungan, maka limbah plastik tidak luput dari perhatian pemerintah.

Baca Selengkapnya
Canggihnya Fasilitas Daur Ulang Botol PET di Samarinda Kalimantan Timur
Canggihnya Fasilitas Daur Ulang Botol PET di Samarinda Kalimantan Timur

Mayoritas sampah di Kaltim adalah sisa makanan sebanyak 51,11%, diikuti oleh plastik 19,5%, dan sampah kertas/karton 12,37%.

Baca Selengkapnya
Permasalahan Lingkungan dan Solusinya yang Menarik Diketahui, Simak Ulasannya
Permasalahan Lingkungan dan Solusinya yang Menarik Diketahui, Simak Ulasannya

Mengetahui permasalahan di lingkungan sekitar bisa membantu keadaan menjadi lebih baik.

Baca Selengkapnya