Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Kemajuan Bandara Cengkareng versi Dahlan

4 Kemajuan Bandara Cengkareng versi Dahlan Situasi di landasan pacu Bandara Soekarno Hatta. ©jetphoto.net

Merdeka.com - Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, berulang kali disorot baik oleh pengguna maupun pejabat pemerintah. Fasilitas penerbangan publik itu merupakan pintu utama Indonesia ke dunia.

Wajar saja, masalah maupun perbaikan pelayanan akan dikomentari. Tak terkecuali seperti diutarakan Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan di Jakarta, kemarin, Kamis (24/4). Dia memuji beberapa peningkatan positif bandara yang dikelola PT Angkasa Pura II itu.

Ini sejalan dengan laporan Majalah Dirgantara Skytrax yang berbasis di London. Dalam laporan triwulan I, Soekarno-Hatta berada di urutan keempat untuk kategori  bandara dengan peningkatan pelayanan terbaik di dunia

Orang lain juga bertanya?

Bandara Soekarno-Hatta memiliki 3 terminal penumpang yakni Terminal 1 dan Terminal 2 yang berkapasitas masing-masing 9 juta penumpang per tahun, serta Terminal 3 dengan daya tampung 4 juta penumpang per tahun. 

Tahun lalu, bandara berkode CGK ini tercatat sebagai yang tersibuk ke-8 di dunia dengan total pergerakan penumpang mencapai 62,1 juta penumpang. Akibat kepadatan itu, maskapai dan konsumen sama-sama mengeluh antrean terbang menggila.

Kendati tetapi mengakui adanya kepadatan yang berujung pada keterlambatan jadwal, Dahlan dalam lawatan ke Soekarno-Hatta menyebut sudah ada perbaikan. Kepadatan bandara tersibuk di Tanah Air itu menurutnya sudah berkurang jika dibandingkan beberapa waktu lalu.

Apa saja alasan Dahlan? Berikut pemaparannya seperti dirangkum merdeka.com:

Antrean pesawat cuma 4-5 unit

Perusahaan Umum Penyelenggaraan Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (AirNav Indonesia) adalah otoritas aviasi yang baru berdiri tahun lalu. Tugasnya meringankan beban PT Angkasa Pura II, untuk mengatur pesawat hendak mendarat maupun lepas landas.

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan lembaga yang baru berusia seumur jagung itu berhasil unjuk gigi. Ini sebabnya, situasi antrean pesawat di Cengkareng mulai membaik.

"Keberadaan AirNav dengan tugas menyeimbangkan landasan satu dan dua, terbukti efektif. Antrean pesawat hanya 4-5 unit. Padahal sebelumnya sampai 14 armada," ungkapnya.

Terlepas dari itu, Dahlan menyadari ada konsekuensi dari kebijakan yang dibuat AirNav. Yakni jarak turun pesawat di landasan II lebih jauh dari terminal.

"Ini semacam senjata makan tuan, ya saya terima karena konsekuensi aturan. Mungkin sekarang urgensinya enggak. Mempercepat keluar landasan dan masuk landasan," jelasnya.

Tak perlu bangun landasan baru

Berkat adanya Airnav, kini Dahlan optimis pengaturan penggunaan landasan penerbangan di Cengkareng bakal membaik.

Kapasitas Bandara Soekarno-Hatta mulanya cuma 56 frekuensi penerbangan per jam. Kemudian setelah Citilink dipindahkan ke Halim Perdanakusuma dan dilakukan pengaturan penerbangan oleh AirNav, saat ini kapasitas menjadi 64 frekuensi penerbangan per jam.

"Nanti Juli menjadi 72, sehingga urgensi pindah ke Halim berkurang, terus Tahun depan menjadi 92 frekuensi," ujarnya.

Dahlan yakin tidak perlu membuat landasan baru untuk meningkatkan frekuensi penerbangan. Terlebih biayanya cukup besar yakni Rp 40 triliun.

"Menurut saya tidak perlu, uang Rp 40 triliun itu kan banyak, pembebasan tanah juga waktu lama. Yang penting itu manajemen diatur lebih baik.

Fasilitas udara dekat Ibu Kota yang sudah kelebihan beban penumpang ini hendak ditingkatkan daya tampungnya menjadi 80 juta orang per tahun.

Pilihan yang sedang ditimbang oleh Kementerian Perhubungan adalah penambahan landasan pacu (runway) ketiga. Soekarno-Hatta sejauh ini cuma memiliki dua runway.

Landasan dua efisien

Menteri BUMN Dahlan Iskan dalam kunjungan ke Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (24/4), mengapresiasi kepadatan yang mulai berkurang. Salah satu penandanya, karena landasan dua sudah dimanfaatkan secara maksimal untuk penerbangan.

"Dan memang di Cengkareng relatif lebih baik karena pemaksaan terhadap pesawat- pesawat yang tidak mau terbang di landasan dua. Sekarang, dipaksa sudah harus mau di landasan dua. Dulu kan banyak yang ngomong enggak mau, dan minta di landasan satu," jelas Dahlan.

Atas dasar itu, mantan Dirut PLN ini bahkan yakin Bandara Cengkareng bisa melayani penerbangan tanpa perlu membangun infrastruktur baru. PT Angkasa Pura II selaku operator menargetkan pada 2015, frekuensi penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta ditargetkan menjadi 92 per jam.

Punya potensi samai Heathrow

Dahlan amat yakin, keberadaan AirNav bisa mengoptimalkan layanan penerbangan di Soekarno-Hatta. Targetnya Cengkareng mampu melayani 72 penerbangan per jam.

Konsep AirNav yang memaksimalkan dua landasan pacu saja memang sudah meniru Bandara Heathrow di Ibu Kota London, Inggris.

Meski belum menyamai frekuensi penerbangan di Bandara London, Dahlan sudah cukup puas jika Bandara Cengkareng bisa mencapai target tersebut.

"Ya mirip-mirip sana lah (Heathrow). Kan teman-teman belajar di sana. Di sana itu, take off dan landing bisa 100 frekuensi dengan dua landasan. Di sini sama, berarti kita bisa sampai 100 dong," jelasnya.

Berkaca pada Bandara Heathrow, Dahlan yakin tidak perlu membuat landasan baru untuk meningkatkan frekuensi penerbangan.

"Yang penting itu manajemen diatur lebih baik. Heathrow saja bisa dua landasan," jelasnya.

(mdk/ard)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jumlah Bandara Internasional Indonesia Berkurang
Jumlah Bandara Internasional Indonesia Berkurang

Selama ini bandara internasional hanya melayani penerbangan internasional ke beberapa negara tertentu saja dan bukan merupakan penerbangan jarak jauh.

Baca Selengkapnya
Bandara Husein Sastranegara Tutup, Warga Bandung Diprediksi Pindah ke Halim dan Soekarno-Hatta
Bandara Husein Sastranegara Tutup, Warga Bandung Diprediksi Pindah ke Halim dan Soekarno-Hatta

Bandara Kertajati pernah dibuka dan airlines dipaksa pindah ke sana, tapi ternyata jumlah penumpang tidak memadai.

Baca Selengkapnya
Penerbangan dari Bandara Husein Bandung Resmi Pindah ke BIJB Kertajati Mulai Hari Ini
Penerbangan dari Bandara Husein Bandung Resmi Pindah ke BIJB Kertajati Mulai Hari Ini

Pesawat berbadan lebar tidak dapat mendarat di Bandara Husein Sastranegara.

Baca Selengkapnya
Pesona Changi: Gerbang Singapura Berpredikat Bandara Terbaik Dunia
Pesona Changi: Gerbang Singapura Berpredikat Bandara Terbaik Dunia

Changi sudah didapuk sebagai bandara terbaik dunia sebanyak 12 kali lho!

Baca Selengkapnya
Ternyata, Bandara Tersibuk di Asia Tenggara Ada di Indonesia
Ternyata, Bandara Tersibuk di Asia Tenggara Ada di Indonesia

Daftar bandara tersibuk di tempat kedua dan ketiga pada April 2024 menurut OAG, yaitu Bandara Changi (Singapura) dan Bandara Suvarnabhumi (Thailand).

Baca Selengkapnya
Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung
Markas Besar Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Depo Tegalluar menjadi tempat perawatan rangkaian Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

Baca Selengkapnya
Pengelolaan Bandara IKN Ditawarkan ke Asing
Pengelolaan Bandara IKN Ditawarkan ke Asing

Untuk fasilitas penunjang, tower ATC per hari ini telah terbangun 53,71 persen.

Baca Selengkapnya
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia
Bandara Paling Sibuk di ASEAN Ternyata Ada di Indonesia

Pergerakan penumpang di Bandara Soekarno-Hatta sepanjang Januari-Desember 2022 mencapai 39,60 juta orang

Baca Selengkapnya
Kereta Cepat Whoosh Sepi Penumpang, Anak Buah Erick Thohir Beri Penjelasan Begini
Kereta Cepat Whoosh Sepi Penumpang, Anak Buah Erick Thohir Beri Penjelasan Begini

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) menetapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis.

Baca Selengkapnya
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat
Berkah Pembangunan IKN, Jumlah Pengunjung di Bandara Sepinggan Balikpapan Meningkat

Sejak pembangunan IKN Nusantara terjadi peningkatan kunjungan yang masuk ke Bandara Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Sanjung IKN, Zulhas: Kalau Jadi Kayak Washington DC
Sanjung IKN, Zulhas: Kalau Jadi Kayak Washington DC

Para pengkritik IKN sebaiknya bermalam di sana untuk merasakan langsung proyek tersebut dekat dengan alam.

Baca Selengkapnya