Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Klaim kebijakan pemerintah mampu benahi kondisi ekonomi

4 Klaim kebijakan pemerintah mampu benahi kondisi ekonomi Presiden SBY rapat kabinet. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Agustus lalu, pemerintah mengeluarkan beberapa paket kebijakan penyelamatan ekonomi. Paket kebijakan ini keluar untuk menyikapi guncangan terhadap perekonomian nasional yang mulai terlihat dari anjloknya pasar modal dan merosotnya nilai tukar Rupiah hingga menyentuh level Rp 11.000 per USD saat itu.

Paket kebijakan yang dikeluarkan mulai dari paket penyelamatan neraca perdagangan, salah satunya mengenakan bea masuk dan menaikkan pajak penjualan bawang mewah (PPnBM) dan penurunan impor migas. Paket lainnya berupa paket menjaga pertumbuhan ekonomi, salah satunya dengan insentif sektor industri agar tidak terjadi PHK. Pemerintah juga bekerja sama dengan Bank Indonesia untuk menjaga daya beli masyarakat. Selain itu, paket kebijakan lain adalah percepatan investasi dengan revisi daftar negatif investasi (DNI) dan penyederhanaan izin investasi.

Kalangan pengusaha menyambut baik paket kebijakan yang dikeluarkan pemerintah. Sementara pelaku pasar modal belum merasakan dampak positif dari 'obat' penyembuh ekonomi yang dikeluarkan pemerintah.

Orang lain juga bertanya?

Hujan kritik juga datang dari berbagai pihak. Sebab, kebijakan itu dinilai tidak menyasar akar persoalan yakni defisit neraca perdagangan yang makin lebar. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak menutup kuping atas kritik yang dialamatkan ke pemerintahannya.

"Kalau ada yang tidak mencapai sasaran, berarti mungkin implementasinya yang tidak baik atau solusi itu memang kurang bisa menyelesaikan permasalahan. Oleh karena itu kita harus bekerja terus menerus untuk mengatasi persoalan," kata SBY saat membuka rapat paripurna bidang ekonomi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (1/10).

Kepala negara menyadari ada pihak-pihak yang selalu mencari celah ketidakberhasilan pemerintah memulihkan stabilitas ekonomi. SBY berpesan pada jajaran kabinetnya untuk membuktikan hasil kerja kerasnya. "Kita buktikan tidak seperti itu. Kita bekerja all out penuh, Insya Allah hasilnya baik," ucapnya.

Bersamaan dengan itu, Badan Pusat Statistik (BPS) melansir kinerja perdagangan selama Agustus 2013. Hasilnya cukup menggembirakan, kata Presiden. neraca perdagangan Agustus lalu surplus USD 132,4 juta. Ini untuk pertama kalinya dalam lima bulan terakhir neraca perdagangan melaju positif. Tidak hanya itu, ada capaian positif lainnya. Setelah tiga bulan terakhir terbakar inflasi, harga barang di seluruh Indonesia secara rata-rata mengalami deflasi 0,35 persen.

Seperti biasa, pemerintah langsung buru-buru merespon capaian itu. Menko Perekonomian Hatta Rajasa langsung berdiri paling depan menyatakan bahwa capaian positif tersebut tidak lepas dari empat paket kebijakan yang yang dikeluarkan untuk merespon ekonomi yang beberapa waktu terakhir mengalami turbulensi. Hatta mengklaim, pemerintah sukses meminimalisir dampak guncangan perekonomian.

"4 paket kebijakan kita memberikan dampak signifikan dalam upaya jaga inflasi dan mengurangi current inflasi kita," ujar Hatta.

Merdeka.com mencoba merangkum 4 klaim kebijakan pemerintah yang dibangga-banggakan karena sukses memperbaiki kondisi ekonomi nasional. Berikut rangkumannya.

Paket percepatan investasi sukses

Menko Perekonomian Hatta Rajasa menuturkan, perbaikan kondisi ekonomi juga terlihat dari mulai menggeliatnya investasi di dalam negeri.

"Beberapa proyek investasi yang kita dorong memberikan dampak positif. Misalkan, nanti dengan Presiden China. Bukan lagi MoU tapi komitmen. Kementerian menolak penandatangan mou akan tetapi agreement. Kita inginkan bisa segera direalisasikan," kata Hatta.

Mantan menteri perhubungan ini mengaku, pemerintah tidak sembarangan menerima investasi. Pemerintah tengah mengarahkan agar investasi masuk ke sektor manufaktur agar bisa mengurangi beban impor bahan baku yang sudah terlalu besar. "Kita harus selektif," katanya.

Paket perbaikan neraca perdagangan berhasil

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono sumringah mendapat sebuah pesan singkat yang masuk ke telepon genggamnya. Pesan singkat tersebut dari Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suryamin yang memberi kabar bahwa kinerja perdagangan Agustus 2013 positif. Capaian lain, terjadi deflasi pada September 2013.

"Saya menerima berita sms dari kepala BPS, ada good news. Meskipun sedikit mulai ada surplus dalam neraca perdagangan, inflasi alami minus atau deflasi. Mari jaga momentum ini kalau dilanjutkan upaya mengelola ekonomi kita," ujar SBY.

Kebijakan pengendalian impor

Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sumringah mendengar kabar neraca perdagangan Agustus 2013 surplus USD 132,4 juta. Surplus kali ini terbantu aktivitas impor yang melambat selepas Lebaran.

Selain itu, Pertamina juga sudah mulai mengurangi importasi bahan bakar minyak (BBM) untuk mencukupi stok hari raya.

"Alhamdulillah, saya dapat bocoran neraca Agustus surplus, mencerminkan penurunan impornya lebih tinggi dari penurunan ekspor, ini terkait importasi BBM yang mulai kelihatan turun di Agustus," kata Gita di kantornya, Jakarta, Selasa (1/10).

Untuk mengurangi tekanan terhadap neraca tekanan kumulatif, Gita berjanji membantu pengusaha dari sektor non-migas memasuki pasar-pasar non-tradisional. Cuma, karena pendapatan belum sebesar ekspor ke negara maju, dia meminta semua pihak bersabar.

"Ekspor non-tradisional memang enggak bisa signifikan, base-nya kecil, harus sabar saja, selama kita bisa melakukan pendekatan sekaligus tetap memasuki pasar-pasar tradisional, yang penting meningkatkan apa saja yang bisa dilakukan," ucapnya.

Dampak positif kenaikan harga BBM

Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengaku sangat gembira melihat laporan perekonomian terkini yang baru dirilis Badan Pusat Statistik (BPS). Inflasi September yang minus 0,35 tidak jauh dari prediksi Hatta yang telah disebut beberapa hari lalu.

Selain inflasi, yang membuat Hatta tambah sumringah adalah surplus perdagangan pada Agustus yang sudah mulai terjadi. Menurut Hatta ini karena pengurangan konsumsi BBM subsidi sehingga impor bisa ditekan.

"Yang menggembirakan saya adalah penurunan growth konsumsi BBM. Biasanya pertumbuhan 6-8 persen sekarang di bawah itu," ucap Hatta di Kantornya, Jakarta, Selasa (1/10).

Hatta berjanji akan terus mempertahankan kondisi seperti ini dan bahkan akan memperbesar surplus perdagangan. Salah satu cara yang akan dilakukan adalah meningkatkan ekspor Indonesia ke luar negeri.

"Walaupun kita mengalami persoalan Rupiah melemah tapi terjadi penghematan konsumsi besar BBM kita. Kenaikan harga BBM waktu itu memperbaiki fiskal kita, cara mengonsumsi BBM kita dan ada kesadaran baru penghematan itu penting," sambungnya. (mdk/noe)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Alasan Pemerintah Bagi-Bagi Bonus Rp330 Miliar untuk 33 Pemda
Alasan Pemerintah Bagi-Bagi Bonus Rp330 Miliar untuk 33 Pemda

Sri Mulyani Indrawati menceritakan ide memberikan insentif fiskal tersebut dari Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan
Pemerintah Klaim Reformasi Birokrasi 2023 Berhasil, Buktikan dengan Turunnya Angka Kemiskinan

Melalui rencana aksi reformasi birokrasi di sektor ini, pemerintah mengklaim berhasil menekan angka inflasi sebesar 2,61 persen di 2023.

Baca Selengkapnya
6 Cara Mengatasi Inflasi dan Penjelasannya, Perlu Diketahui
6 Cara Mengatasi Inflasi dan Penjelasannya, Perlu Diketahui

Inflasi terjadi ketika harga barang dan jasa secara umum mengalami kenaikan yang terus-menerus dalam suatu periode waktu tertentu, mengurangi daya beli uang.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Bagi-Bagi Insentif Ke-34 Pemda, Totalnya Rp340 Miliar
Pemerintah Bagi-Bagi Insentif Ke-34 Pemda, Totalnya Rp340 Miliar

Bonus insentif fiskal tersebut diberikan kepada 34 daerah, yang terdiri dari 3 provinsi, 6 kota dan 25 kabupaten.

Baca Selengkapnya
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20
KSP: Inflasi Indonesia Terendah Dibanding Negara Anggota G20

Inflasi Indonesia juga lebih rendah dibandingkan Eropa, yakni sebesar 5,3 persen.

Baca Selengkapnya
Cara Jitu Pemerintah Hadapi Ancaman Kenaikan Harga Minyak Dunia
Cara Jitu Pemerintah Hadapi Ancaman Kenaikan Harga Minyak Dunia

Setidaknya, ada dua upaya pemerintah menanggulangi geopolitik Timur Tengah yang berdampak kenaikan harga minyak dunia.

Baca Selengkapnya
Anindya Bakrie: Dunia Usaha Tetap Percaya Pemerintah Meski Ekonomi RI Deflasi 5 Kali berturut-turut
Anindya Bakrie: Dunia Usaha Tetap Percaya Pemerintah Meski Ekonomi RI Deflasi 5 Kali berturut-turut

Anindya meyakini bahwa pemerintah bisa menghadapi kondisi ekonomi saat ini yang mengalami deflasi.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bocorkan Bakal Ada Insentif untuk Sektor Properti, Diputuskan Sore Ini
Jokowi Bocorkan Bakal Ada Insentif untuk Sektor Properti, Diputuskan Sore Ini

Insentif ini akan diberikan kepada sektor properti dan perumahan berupa adanya pelonggaran pajak yang akan ditanggung oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya
Jokowi Beri Penghargaan ke 15 Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Berikut Daftarnya
Jokowi Beri Penghargaan ke 15 Tim Pengendalian Inflasi Daerah, Berikut Daftarnya

Penghargaan ini diberikan karena 15 tim berhasil mengendalikan inflasi.

Baca Selengkapnya
Sukses Tekan Inflasi Daerah, Pemerintah Bagi-Bagi Bonus ke 33 Pemda
Sukses Tekan Inflasi Daerah, Pemerintah Bagi-Bagi Bonus ke 33 Pemda

BPS mencatat inflasi Juni angkanya bisa turun 3,52 persen (yoy).

Baca Selengkapnya
Pj Gubernur Safrizal Cerita Upaya Babel dari Daerah Inflasi Tertinggi jadi Terendah di Indonesia
Pj Gubernur Safrizal Cerita Upaya Babel dari Daerah Inflasi Tertinggi jadi Terendah di Indonesia

Pj Gubernur Safrizal menekankan bahwa tantangan terbesar adalam mempertahankan capaian dibanding meraihnya.

Baca Selengkapnya