4 Kunci Penting Raup Cuan dari Bisnis Online
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 menjadi salah satu pengalaman yang paling tidak menyenangkan yang harus dihadapi para pelaku usaha tanpa memandang bulu. Baik pengusaha besar, tenar, ataupun lama, mengalami pukulan yang cukup berat di mana omzetnya turun drastis.
Bagi sebagian besar pelaku usaha misalnya kuliner, turunnya omzet terjadi akibat kebijakan pembatasan aktivitas di luar rumah. Terlebih, model bisnis kuliner sebagian besar memang mengandalkan penjualan offline dan makan di tempat.
Go-digital membuat pedagang harus cepat beradaptasi ternyata, namun tidak sebatas promosi di media sosial. Perlu banyak strategi yang dipersiapkan agar hasil go-digital bisa sesuai harapan.
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Siapa yang mengalami kejadian tidak menyenangkan? Ia mengungkapkan bahwa ia merasa jatah malunya seumur hidup sudah terpakai di panggung mitoni kehamilan sang istri.
-
Kenapa Erna mengalami kesulitan di masa pandemi? 'Itu penjualan hampir nol. Padahal kita kebutuhan tetap ada,' kata Erna dikutip dari kanal YouTube Bantul TV.
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Siapa yang pernah mengalami masa sulit? Momen 8 Artis Mengenang Masa Sulit, Ada yang Mau Makan 3.000 Mikir Panjang dan Bahkan Rela Menjadi Supir Artis.
CEO Qasir Michael Williem mengatakan usaha kuliner bisa bertahan bahkan melakukan ekspansi di era pandemi Covid-19 sangat bisa ditiru banyak usahawan lainnya, kuncinya mau beradaptasi dan membuka diri untuk berinovasi dan memberikan pelayanan terbaik bagi pelanggannya.
"Perlu diingat pula, hampir semua perusahaan besar yang ada sekarang berawal dari UMKM," kata Michael dalam keterangan resmi, Jakarta, ditulis Sabtu (5/6).
Michael mengatakan channel berdagang digital memang bisa membuka pintu peluang usaha bagi siapa pun. Kesadaran akan pentingnya go-digital juga sudah mulai marak dilakukan para pelaku UMKM baik pemain lama ataupun pemain baru yang mencoba peruntungan berusaha di tengah pandemi.
Hal tersebut terlihat dari jumlah pengguna yang meningkat hingga lima kali lipat selama periode awal pandemi hingga saat ini dengan transaksi tercatat yang sebelumnya hanya di sekitar Rp 200 miliar menjadi lebih dari Rp 1 triliun.
Hingga kuartal pertama 2021, merchant Qasir didominasi oleh 76 persen usahawan di sektor kuliner, 16 persen pengusaha fashion dan sekitar 8 persen di bisnis salon dan kecantikan. Adapun lokasi terbanyak usahawan Qasir terbesar saat ini di area Jawa Barat 31 persen, Jawa Timur 26 persen, dan 21 persen masing-masing di area Jabodetabek dan Jawa Tengah.
Michael melanjutkan, pelaku UKM perlu mawas diri terhadap makna go-digital. Go-digital bukan cuma soal iklan di media sosial dan marketplace, tapi mencakup keseluruhan strategi bisnis.
"Apakah sudah ada rekanan kurir yang baik, apakah kemasannya tahan banting ke area jarak jauh, kualitas rasa dan bentuk apakah bisa dijamin. Go-digital juga membuat persaingan lebih berat karena semua orang bisa masuk. Berdasarkan riset yang kami lakukan, untuk bisa survive setidaknya empat strategi penting yang dilakukan,” lanjut Michael.
Adapun 4 kunci penting yang harus diketahui agar bisa raup cuan dari bisnis online selama pandemi di antaranya adalah:
1. Kreatif Membuat Produk
Pertama, para usahawan harus kreatif membuat produk. Mulai dari menyajikan sesuatu yang baru dari produk yang sudah ada sebelumnya hingga benar-benar berinovasi dengan produk yang baru sepenuhnya.
Hal ini harus benar-benar dipahami agar tak selalu sama dengan yang lain. Mengingat, produk yang sama tak akan banyak diminati lagi. Namun nilai tambah, diyakini mampu meningkatkan penjualan produk.
2. Berdaya Saing
Kedua, berdaya saing tinggi seperti menggunakan bahan baku yang berkualitas. Sebab kualitas produk akan dirasakan langsung oleh konsumen. Perlu diingat, go-digital sangat membuka ruang bagi konsumen untuk komplain terhadap produk yang diniagakan.
Memastikan produk terbuat dari bahan-bahan berkualitas sangat penting. Jika sekali saja produk tidak sesuai keinginan konsumen maka manfaatnya akan berdampak untuk jangka panjang. Keluhan yang viral akan berdampak panjang pada reputasi.
3. Ciptakan Harga yang Kompetitif
Jangan pernah membuat harga barang melambung tinggi. Persaingan di arena digital sangat ketat. Orang akan berpindah dengan mudah apabila melihat ada perbedaan harga meski hanya Rp1.000.
Alhasil terkadang perlu mengubah pola pikir profit oriented yang mengandalkan margin besar, menjadi margin kecil tapi menjual dengan kuantitas banyak dan berkesinambungan.
4. Beri Pelayanan Terbaik
Pelayanan terbaik yang menitikberatkan pada kepuasan pelanggan. Setiap marketplace menyediakan kolom penilaian dan ulasan. Jika pelayanan tak memuaskan, mudah saja bagi konsumen untuk menilai.
“Jika ada beberapa produk dengan kualitas dan harga yang sama, maka yang akan orang pilih adalah yang pelayanannya paling memuaskan," jelasnya.
"Untuk itu kami secara khusus juga bisa memberikan edukasi seputar bisnis baik itu melalui webinar, konten-konten pada media sosial dan website kami, bahkan pendampingan bagi merchant baru ataupun yang sudah lama,” kata Michael.
(mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaHolmes mendadak bangkrut setelah alat-alat kesehatan buatannya diragukan.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaDennies Soesanto mengatakan penutupan TikTok Shop sangat berdampak pada pendapatan hariannya.
Baca SelengkapnyaSelama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaSeorang pedagang kecil ngamuk saat dapat surat pajak dari pemerintah sementara dagangannya sepi.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaBanyak pengusaha yang gulung tikar dan mengalami stres.
Baca SelengkapnyaAtas sejumlah persoalan tersebut, Faizal fokus melakukan transformasi bisnis di segala lini Pos Indonesia.
Baca Selengkapnya