4 Negara Pemberi Pinjaman ke Indonesia, Ternyata juga Punya Utang Menumpuk
Merdeka.com - Pada Mei 2019, utang luar negeri (ULN) Indonesia tembus Rp5,135 triliun. pinjaman tersebut didapat dari negara-negara besar lainnya, seperti Singapura, Amerika Serikat, China dan Hong Kong.
Tak hanya Indonesia, keempat negara besar itu juga memberikan ULN pada negara lain. Meski begitu, keempat negara tersebut juga memilikiutang luar negeri yang cukup besar. Berikut rinciannya:
China
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Kenapa Indonesia menuntut pendanaan negara maju? Oleh karena itu, Legislator asal Bali ini mengatakan Sidang Umum ke-44 AIPA di Jakarta ini menjadi momentum bagi Indonesia sebagai paru-paru dunia dan ASEAN untuk menagih komitmen negara maju terhadap pendanaan atasi perubahan iklim.
-
Kenapa utang Jepang tinggi? Rasio utang tersebut telah mencapai 259,43 persen dari PDB.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
China menjadi salah satu negara yang memberi utang pada Indonesia. Tahun ini, China tercatat memberikan utang untuk Indonesia sebesar USD 17,9 miliar atau Rp249 triliun.
Meski begitu, Negara Tirai Bambu ini tetap memiliki utang yang sangat besar hingga tembus angka triliunan.
Berdasarkan laporan South China Morning Post, utang China telah meroket hingga 300 persen dari GDP mereka. Nominalnya mencapai USD 40 triliun atau Rp558.000 triliun (USD 1 = Rp13.967).
Penumpukan utang ini disebabkan karena pemerintah terus menerbitkan surat utang untuk meringankan ekonomi yang sedang melambat.
Amerika Serikat (AS)
Amerika Serikat juga kerap memberikan pinjaman untuk Indonesia. Menurut data dari statistik luar negeri Indonesia (SULNI) per kuartal I 2019, Amerika Serikat memberikan utang untuk Indonesia sebesar USD 21,3 miliar atau Rp297 triliun.
Tak hanya Indonesia, AS juga kerap memberikan utang luar negeri untuk negara-negara lain. Meski sering memberikan utang, AS juga terlilit utang luar negeri.
Tahun 2019 ini, utang luar negeri AS makin membengkak hingga menyentuh USD 22 triliun atau Rp306,868 triliun. Angka itu sudah melewati 100 persen Gross Domestic Product(GDP)/Produk Domestik Bruto (PDB) negara.
Hong Kong
Hong Kong menjadi salah satu negara pemberi utang luar negeri ke Indonesia. Totalnya mencapai USD 15 miliar atau Rp209 triliun. Namun siapa sangka kalau Hong Kong juga memiliki utang luar negeri yang cukup besar.
Menurut CEICdata, utang Hong Kong per Januari 2019 mencapai USD 1,618 miliar atau Rp22 triliun. Jumlah utang luar negeri Hong Kong ini terbilang menurun pada Oktober 2018, yang mencapai USD 1,693 miliar.
Singapura
Menurut statistik luar negeri Indonesia (SULNI) per kuartal I 2019, Singapura juga memberikan utang luar negeri untuk Indonesia sebesar USD 64 miliar atau Rp892 triliun. Singapura menjadi negara yang paling banyak memberikan ULN untuk Indonesia.
Meski begitu, Singapura juga tak terlepas dari ULN yang melilitnya. Menurut CEICdata, ULN Singapura tercatat sebesar USD 1,508 miliar atau Rp21 triliun per Maret 2019. ULN tersebut meningkat dibanding Desember 2018 yang mencapai USD 1,488 miliar.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Negara miskin menghadapi ketidakstabilan ekonomi dan bahkan kebangkrutan akibat beban pinjaman luar negeri.
Baca SelengkapnyaTotal pinjaman 4 perusahaan ekspor tersebut mencapai Rp2,5 triliun.
Baca SelengkapnyaIndonesia harus beralih ke sumber pembiayaan lain sebagai langkah diversifikasi.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaNaiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaSejumlah perusahaan BUMN masih terlilit utang besar dengan nilai hingga triliunan rupiah.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaLangkah ini menjadi bagian upaya BNI untuk memperkuat posisi keuangan dan memperluas kapasitas pendanaannya di tengah persaingan global yang semakin ketat.
Baca SelengkapnyaDalam rangka menjaga agar struktur ULN tetap sehat, Bank Indonesia dan pemerintah terus memperkuat koordinasi dalam pemantauan perkembangan ULN.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca Selengkapnya