4 Potensi Sumber Pertumbuhan Ekonomi Baru Usai Pandemi Covid-19
Merdeka.com - Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu), Suahasil Nazara mengatakan, pemerintah harus mulai memikirkan bagaimana caranya mencari sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru setelah pandemi covid-19. Suahasil menyebut ada 4 potensi sumber pertumbuhan ekonomi.
"Kita harus mencari sumber pertumbuhan ekonomi yang baru pasca pandemi Covid-19," kata Suahasil dalam acara Mid Year Economic Outlook 2022, Selasa (2/8).
Dia menjelaskan, sumber-sumber pertumbuhan ekonomi baru, tentunya tak jauh dari tren yang sedang dialami emerging market dan dunia internasional.
-
Kenapa kemenko perekonomian perlu tingkatkan pertumbuhan ekonomi? Pertumbuhan (ekonomi) pertahun 5% tidaklah cukup. Jadi kita butuh tumbuh 6% sampai 7%. Namun salah satu yang menjadi catatan yaitu ICOR (Incremental Capital Output Ratio) kita di tahun ini terlalu tinggi yaitu 7,6. Ini artinya bahwa investasi yang kita masukkan belum terlalu optimal,“ tutur Menko Airlangga.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa tantangan utama pemerintahan baru terkait ekonomi? Tantangan dari Dalam Akhmad Akbar mengatakan bahwa pemerintahan Prabowo dan Gibran akan sibuk menghadapi tantangan dari dalam pemerintahannya sendiri.
-
Bagaimana Menko Perekonomian ingin memperkuat kerja sama ekonomi? "Di KTT India nanti Indonesia akan terus berupaya menjalin kerja sama dengan negara-negara lainnya dalam berbagai bidang, termasuk dalam bidang ekonomi. Sehingga nantinya pembangunan akan terus terjadi dan masyarakat akan sejahtera," tutur Ketua Umum DPP Partai Golkar ini.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
-
Bagaimana cara Kemenkeu menggali pendapatan dari underground economy? Sang Bendahara Negara, Sri Mulyani Indrawati mengatakan sedang berkoordinasi melakukan pemetaan terkait underground economy, informal activity hingga illegal activity.
Potensi pertama, yaitu pola hidup normal baru atau new normal yang diperoleh melalui kesadaran pola hidup sehat dan penggunaan aplikasi teknologi digital.
Kedua, peta perdagangan dan investasi baru, melalui diversifikasi supply chain, inisiasi regional supply chain, Indonesia dalam strategic global supply chain, dan fragmentasi globalisasi.
Ekonomi Hijau
Potensi ketiga yaitu, kesadaran ekonomi hijau melalui kebijakan progresif net zero emission, permintaan produk dan investasi ramah lingkungan. Keempat, potensi ketahanan energi dan pangan.
Oleh karena itu, pemerintah harus mulai bersiap dan memikirkan rencana ke depan guna menata kebijakan-kebijakan yang diperlukan demi menjaga ketahanan energi dan pangan. Selain itu diperlukan alat pendukung yang mumpuni, salah satunya melalui akselerasi adopsi teknologi baru.
"Dan tentu beberapa alat dukungnya adalah akselerasi adopsi teknologi baru, revitalisasi industri yang bernilai tambah tinggi, pembangunan ekonomi hijau dan penguatan EBT, dan keberlanjutan program food estate," pungkasnya.
Reporter: Tira Santia
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Konsumsi rumah tangga sendiri merupakan penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca Selengkapnya7,2 Juta Penduduk Indonesia Jadi Pengangguran, Wamenkeu: Lebih Rendah dari Sebelum Pandemi
Baca SelengkapnyaMengingat, Indonesia dinilai sudah terlalu lama memperalat SDA sebagai mesin pertumbuhan ekonomi.
Baca SelengkapnyaHIPMI menyoroti berbagai aspek penting terkait isu ekonomi pada Pilpres 2024, salah satunya transformasi UMKM melalui digitalisi.
Baca SelengkapnyaApalagi kata Royke, IMF dan World Bank memperkirakan rata-rata pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah dibandingkan periode sebelum pandemi.
Baca SelengkapnyaDalam RAPBN 2025, terdapat struktur penerimaan perpajakan Rp2.490,9 triliun, Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sebesar Rp505,4 triliun.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan ekonomi cukup impresif, yakni 5,11 persen di kuartal I-2024
Baca SelengkapnyaKenaikan UMP sebesar 6,5 persen dan PPN 12 Persen tidak linear dengan iklim pertumbuhan startup di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDalam 20 tahun terakhir, dinamika geopolitik dunia telah mengalami perubahan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaAktivitas terkait penyelenggaraan Pemilu 2024 sudah dimulai.
Baca SelengkapnyaMendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia tetap melanjutkan tren pemulihan.
Baca SelengkapnyaTarget ambisius ini mengacu pada capaian Indonesia pada 1995, ketika pertumbuhan ekonomi pernah mencapai 8,2 persen.
Baca Selengkapnya