4 Prediksi menteri hingga Jokowi usai RI raih investment grade S&P
Merdeka.com - Lembaga pemeringkat Standard & Poor's (S&P) menaikkan peringkat surat utang Indonesia menjadi laik investasi atau investment grade. Kenaikan ini diberikan karena pemerintah dinilai mampu menekan risiko fiskal.
Kenaikan peringkat ini akan berdampak pada semakin murah biaya Indonesia dalam menarik utang. S&P telah menaikan rating Indonesia ke BBB- dari BB+.
S&P mengatakan upaya Indonesia untuk mendorong penetapan anggaran yang realistis menjadi alasan pemberian kenaikan peringkat ini.
-
Kenapa PDB per kapita Indonesia ditargetkan naik? Dia menyebut target ambisius ini mencakup peningkatan PDB sekitar Rp13.000 triliun. kata Dirgayuza dalam acara Economist Gathering INDEF, Jakarta, Senin (29/07). 'Nah, kita punya target selama 5 tahun ke depan untuk meningkatkan PDB kita sebesar sekiranya kurang lebih Rp13.000 triliun. Jadi kita mau naik ke 35.500,' Menurut Setiawan, pencapaian target ini krusial untuk menghindari jebakan pendapatan menengah (middle income trap) yang dapat menghambat kemajuan ekonomi Indonesia.
-
Kapan PMI Manufaktur Indonesia berada di level tertinggi? Data Purchasing Manager's Index (PMI) Manufaktur Indonesia yang dirilis oleh S&P Global untuk bulan Maret 2024 menunjukkan bahwa PMI Manufaktur Indonesia berada di level 54,2.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Mengapa BNI tingkatkan kredit BUMN? Direktur Utama BNI Royke Tumilaar mengatakan memasuki semester kedua 2023, perseroan mulai melihat banyak BUMN yang berbenah dan siap untuk melakukan ekspansi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih kuat.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Bagaimana BRI mencapai skor ESG tinggi? Solichin menyampaikan bahwa BRI memahami pencapaian skor ESG yang tinggi bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan merupakan upaya berkelanjutan untuk memastikan mereka tetap berada di jalur yang benar dan memenuhi standar internasional.
"Imbasnya, potensi membengkaknya defisit anggaran akibat penerimaan yang turun bisa ditekan," tulisnya.
Selain S&P, peringkat investment grade sudah diberikan sebelumnya oleh lembaga pemeringkat internasional lain, yaitu Japan Credit Rating Agency (JCRA) pada Juli 2010. Kemudian Fitch pada Desember 2011, Moody's pada Januari 2012, dan Rating and Invesment pada Oktober 2012.
Atas pemberian peringkat laik investasi ini sejumlah pejabat hingga kepala negara pun mengungkapkan pendapatnya akan kondisi ekonomi Indonesia di masa mendatang. Berikut merdeka.com akan merangkumnya untuk pembaca.
Menteri Bambang Brodjonegoro
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan investment grade menguntungkan Indonesia karena biaya bunga utang turun."Jadi harapannya dengan S&P sudah memberikan investment grade, cost of fundnya akan lebih turun lagi," ujarnya di sela-sela acara 'Launching Result of the Survey on Financial Inclusion and Access (SOFIA) Indonesia', di Hotel Pullman, Jakarta Pusat.Selain itu, pemberian investment grade membuat surat utang Indonesia lebih kompetitif. "Dulu itu banyak lembaga-lembaga yang punya uang, hanya mau membeli surat berharga kalau dari tiga rating itu semuanya sudah investment grade," tuturnya.
Menteri Sri Mulyani
Menteri Keuangan, Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus melanjutkan pengelolaan utang yang efisien, inovatif dan produktif. Pemanfaatan utang akan diarahkan untuk kegiatan yang benar-benar produktif sehingga menghindarkan warisan masalah bagi generasi yang akan datang."Hal ini juga diharapkan dapat mewujudkan APBN yang lebih sehat khususnya untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan di masa depan," tutur Sri Mulyani.S&P menyatakan bahwa peningkatan peringkat utang Indonesia didukung antara lain oleh efektivitas kebijakan fiskal dalam menciptakan stabilitas perekonomian di tengah ketidakpastian global."Fokus pemerintah terkait penciptaan anggaran yang lebih realistis juga menjadi poin penting dalam laporan S&P, khususnya dalam mengurangi risiko penurunan penerimaan dan pelebaran defisit anggaran di masa depan," ujar Sri Mulyani.Namun demikian, S&P menyatakan bahwa masih terdapat ruang bagi Indonesia untuk memperbaiki tingkat PDB per kapita dan tax ratio.Sri Mulyani menjelaskan, pencapaian kondisi invesment grade ini menunjukkan adanya kepercayaan yang tinggi dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global."Hal ini diharapkan dapat menurunkan biaya utang pemerintah sehingga lebih efisien dan memberikan ruang fiscal yang lebih besar. Selain itu, apresiasi dari lembaga pemeringkat juga memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi investasi di Indonesia," jelasnya.
Gubernur BI Agus Martowardojo
Bank Indonesia (BI) optimistis investasi asing bakal lebih banyak mengalir ke Indonesia. Ini menyusul langkah Standard & Poor's (S&P) menaikkan status Indonesia sebagai negara laik investasi.Status yang terlebih dulu diberikan oleh dua lembaga pemeringkat terkemuka lainnya. Fitch Rating dan Moody's."Banyak investor ingin masuk ke Indonesia, tapi menunggu tiga rating agency dunia memberikan investment grade," kata Gubernur BI Agus Martowardojo di Kantornya, Jakarta.Namun, Agus berharap, investasi yang masuk nantinya mengalir ke sektor riil. Dengan begitu, pertumbuhan ekonomi Indonesia akan lebih terdorong.
Presiden Jokowi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan Panglima TNI, Kapolri, dan Kepala Badan Inteligen Negara (BIN) ikut menyosialisasikan kegiatan investasi. Presiden Jokowi ingin masyarakat tidak merasa terancam masuknya investor asing ke Tanah Air. "Jelaskan secara sederhana (kepada masyarakat) mengenai kenapa pemerintah melakukan berbagai macam kegiatan investasi, dan apa yang dilakukan oleh para investor itu adalah untuk membangun Indonesia bukan untuk mengancam Indonesia," kata Menteri Sri Mulyani usai mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat.Menteri Sri Mulyani menambahkan, Presiden Jokowi juga ingin masyarakat tahu bahwa investasi penting dalam rangka membangun Indonesia yang masih sangat tertinggal di bidang infrastruktur dibanding negara-negara lain. Selain itu, investasi penting untuk menumbuhkan ekonomi secara regional maupun nasional. "Jadi kita akan mengimbangi kemajuan di bidang ekonomi dengan sosial, dan juga dari sisi penanganan politik dan hukumnya. Dengan demikian, kita berharap investasi dan pertumbuhan ekonomi itu dirasa bukan ancaman, tapi kesempatan bagi seluruh masyarakat untuk berpartisipasi dan kita juga akuntabel," jelasnya.
Â
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pencapaian credit rating Indonesia saat ini masih relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRealisasi tersebut setara dengan 33,1 persen dari target APBN 2024 sebesar Rp648,1 triliun.
Baca SelengkapnyaKenaikan peringkat tersebut mencerminkan perbaikan kebijakan keuangan hingga kemampuan produksi yang memadai.
Baca SelengkapnyaPasar obligasi Indonesia dinilai masih melanjutkan tren positif. Hal ini didukung pertumbuhan ekonomi makro yang solid.
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan posisi akhir bulan Mei 2023, mengalami kenaikan Rp17,68 triliun.
Baca SelengkapnyaKemenkeu mencatat, utang jatuh tempo tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) Rp705,5 triliun dan pinjaman senilai Rp94,83 triliun.
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan, pertumbuhan ekonomi tersebut ditopang oleh konsumsi rumah tangga dan ekspor yang masih positif.
Baca SelengkapnyaJepang bisa turun peringkat karena pelemahan mata uang dan penurunan produktifitas.
Baca SelengkapnyaGerindra Optimis Pertumbuhan Ekonomi Kuartal II Diperkirakan Lebih Baik
Baca SelengkapnyaPada tahun 2024, PT Surveyor Indonesia kembali ditunjuk sebagai lembaga yang mendukung percepatan layanan investasi dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.
Baca SelengkapnyaKepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaProyeksi IMF tersebut lebih rendah dari target pemerintahan Presiden Joko Widodo dalam Asumsi Makro APBN 2024
Baca Selengkapnya