Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Program di Indonesia contek kesuksesan negara lain

4 Program di Indonesia contek kesuksesan negara lain Jokowi luncurkan Kartu Indonesia Sehat. ©2014 merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kesuksesan satu entitas ditiru entitas lain merupakan hal lumrah, bisa ditemukan di segala bidang kehidupan. Tak ada masalah dengan itu, sepanjang peniruan bisa melahirkan inovasi baru yang menguntungkan semua pihak.

Menjadi "haram" jika peniruan dilakukan membabi buta, turun-temurun. Entitas peniru terlena dan malas berinovasi.

Jepang dikenal kehebatannya sebagai negara peniru kreatif. Kemajuan industrinya berawal dari sikap meniru kesuksesan Eropa dan Amerika Serikat menciptakan produk teknologi.

Orang lain juga bertanya?

Sebagai ilustrasi, Seiko Quartz, jam tangan asal Jepang, terkenal di dunia. Siapa sangka keterkenalan arloji keluaran Hattory Company itu dipicu oleh penemuan jam digital digerakkan oleh kuarsa atau quartz di Swiss.

Sayang, negara Eropa Tengah, dikenal sebagai penemu dan pembuat jam terwahid di dunia, menyicil pemanfaatan teknologi semikonduktor untuk pembuatan jam digital tersebut. Peluang ini dimanfaatkan oleh Jepang, memanfaatkan teknologi itu sepenuhnya untuk menghadirkan jam tangan bisa menguasai pasar global.

Belakangan, predikat negara peniru jatuh ke China. Negeri Tirai Bambu itu sangat produktif menciptakan produk tiruan. Sampai ada anekdot menyebut: Manusia, mulai dari melek mata hingga merem kembali, tak lepas dari barang "made in China".

Lalu, bagaimana dengan Indonesia? Sama saja, Indonesia juga suka meniru. Tapi, mudah-mudahan, meniru untuk merangsang penemuan baru.

Berikut adalah sedikit contoh peniruan dilakukan Indonesia. Tapi, ini bukan peniruan bisnis, melainkan kebijakan pemerintah.

Kartu sakti Jokowi tiru Brasil

Indonesia bukan negara pertama menerbitkan kartu elektronik perlindungan sosial untuk rakyat miskin. Terobosan ini sudah dilakukan Brasil saat dipimpin Presiden Luiz Inacio Lula da Silva.

Presiden akrab dipanggil Lula ini menggunakan kartu elektronik guna memudahkan pelaksanaan Bolsa Familia, semacam program pengentasan kemiskinan di negara terbesar di Amerika Latin itu. Program ini membawa pentolan Partai Pekerja itu sukses memimpin Brasil dua periode.

Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro mengakui program perlindungan sosial dijalankan pemerintah saat ini meniru Brasil. Negeri Samba dinilainya berhasil menyalurkan bantuan uang tunai menggunakan kartu elektronik.

"Presiden ingin lakukan penyaluran bantuan sosial ini mencontoh dari kesuksesan Brazil," ucap Bambang, Jakarta, Rabu (26/11).

Sekedar informasi, Presiden  Jokowi  telah menerbitkan empat kartu perlindungan sosial. Yaitu Kartu Indonesia Sehat, Kartu Indonesia Pintar, Kartu Keluarga Sejahtera, dan Kartu Simpanan Keluarga Sejahtera.

Jaga laut, Menteri Susi tiru Australia dan Arab

Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku belajar dari Australia dan Arab untuk melindungi potensi laut Indonesia. Cara kedua negara itu memproteksi laut dipakai Indonesia sebagai dasar  menyusun Memorandum of Understanding terkait kelautan dengan China, Thailand, Vietnam, Malaysia, Australia, dan Filipina.

Nelayan negara tetangga tersebut tidak boleh sembarangan masuk dan mengambil hasil laut Indonesia.

"Draft sedang kita buat dan ada timnya. Minggu ini selesai kita adopsi dari Australia, Arab bagaimana mereka protect teritori dalam hal sea fishing industry. Kita sudah setuju sekarang," ucap Susi beberapa waktu lalu.

Ketahanan energi, Pertamina tiru Malaysia

PT Pertamina tengah giat mengakuisisi blok minyak dan gas bumi di luar negeri. Ini menjadi salah satu cara menjaga ketahanan energi.

Dengan mengakuisisi, Pertamina memilik kemampuan menyediakan bahan bakar minyak secara mandiri.

Langkah ini telah dijalankan oleh Petronas. Malaysia masih mengonsumsi BBM dari luar negeri, tetapi impor tersebut didatangkan dari blok migas diakuisisi Petronas.

Manajemen lalu lintas pesawat bandara contek London

Kementerian Perhubungan menerapkan sistem baru dalam mengurai kemacetan di bandara. Mekanisme ini disebut Air Trafic Flow Management (ATFM),penerapannya meniru Bandara Heathrow di London, Inggris.

Sama seperti Soekarno Hatta, Heathrow memiliki jam penerbangan padat. Namun, Heathrow bisa melayani frekuensi penerbangan sebanyak 100 kali dalam satu jam.

(mdk/noe)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Budiman Sujatmiko Sebut Indonesia Belajar Pengentasan Kemiskinan dari China dan Brasil
Budiman Sujatmiko Sebut Indonesia Belajar Pengentasan Kemiskinan dari China dan Brasil

Budiman Sujatmiko mengatakan Pemerintah Indonesia tengah mempelajari keberhasilan Brasil dan China dalam mengentaskan kemiskinan

Baca Selengkapnya
Sebutkan Ciri Khas Rakyat Indonesia, Majemuk dan Kaya Tradisi
Sebutkan Ciri Khas Rakyat Indonesia, Majemuk dan Kaya Tradisi

Indonesia adalah negara dengan keragaman yang majemuk.

Baca Selengkapnya
FOTO: Pemerintah Pelajari Jurus China dan Brasil Entaskan Kemiskinan
FOTO: Pemerintah Pelajari Jurus China dan Brasil Entaskan Kemiskinan

Brasil dan China dianggap berhasil mengurangi angka kemiskinan berkat dua faktor utama, yakni data tunggal yang terintegrasi dan koordinasi solid antar-lembaga.

Baca Selengkapnya
Sederet Keuntungan Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS
Sederet Keuntungan Indonesia Gabung Jadi Mitra BRICS

Sembilan negara tambahan yang menjadi mitra baru BRICS.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Indonesia Apresiasi Kemitraan ILO dan Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan
Pemerintah Indonesia Apresiasi Kemitraan ILO dan Indonesia di Bidang Ketenagakerjaan

Adapun dukungan ILO kepada Kemnaker yaitu terkait pelaksanaan Decent Work Country Programmes atau Program Pekerjaan Layak Nasional Indonesia 2020-2025.

Baca Selengkapnya