4 Rahasia Sukses Tony Fernandes Bangun Bisnis Raksasa seperti AirAsia
Merdeka.com - Pemilik AirAsia Tony Fernandes merupakan salah satu miliarder yang diperhitungkan di Asia dan dunia saat ini. Dia adalah pengusaha sukses asal Negeri Jiran yang kini telah memiliki bisnis maskapai.
Pria kelahiran Kuala Lumpur ini menyelesaikan pendidikannya di London School of Economics. Dia memulai karirnya di Richard Branson Virgin Communication pada pertengahan 1980-an.
Lepas dari Richard Branson Virgin, lalu ia berkarir sebagai akuntan. Ia kemudian pindah ke London untuk bekerja di Warner Music International sebagai managing director warner Malaysia sebelum merintis karirnya di AirAsia.
-
Siapa orang terkaya di Asia Tenggara? Pria kelahiran Singapura ini merupakan anak dari David Low Yi Ngo, yang berganti kewarganegaraan menjadi Warga Negara Indonesia (WNI) pada tahun 1992. Dia mendirikan PT Bayan Resources Tbk pada tahun 1997 saat berhasil mengakuisisi PT Gunungbayan Pratamacoal (GBP), pemegang konsesi sebuah tambang batubara di Muara Tae, Kalimantan Timur.
-
Siapa pemilik Lion Air Group? Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu. Sosok Rusdi Kirana selama ini dikenal sebagai pemilik maskapai dengan biaya murah, Lion Air Group.
-
Dimana orang terkaya di ASEAN berasal? Namun tahukah Anda, orang terkaya di ASEAN justru berasal dari Indonesia, meskipun Singapura menduduki peringkat pertama sebagai negara terkaya di Asia Tenggara.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Siapa orang terkaya di Indonesia? Adapun Prajogo Pangestu seorang pengusaha yang masuk posisi pertama sebagai orang terkaya di Indonesia dengan kekayaan bersih sekitar 55,6 miliar dollar AS atau sekitar Rp862,8 triliun (dalam kurs Rp 15.519 per USD).
Atas kegigihannya meraih kesuksesan, dia mendapatkan banyak penghargaan. Di antaranya, ASEAN Entrepreneurial Excellence Award pada 2016, Legion d’bonneur dari pemerintah Francis, dan Asian Business Leaders Award 2017.
Baru-baru ini, maskapai yang dipimpinnya pun mendapatkan penghargaan sebagai Best Use of Technology 2018 dalam ajang penghargaan Loyalty Awards. Membangun bisnis ini bukan tanpa perjuangan, butuh perjalanan panjang membawa AirAsia seterkenal saat ini.
Atas segala pencapaiannya, Tony Fernandes memaparkan 4 kunci cara membangun bisnis raksasa seperti maskapai AirAsia.
Miliki Produk yang Bagus
Melalui bukunya yang berjudul Fliying High, pemilik AirAsia Tony Fernandes mengatakan memiliki produk bagus merupakan senjata untuk menarik banyak konsumen. Tahap pertama, pebisnis harus tahu produk unggulan yang harus dipasarkan.
Produk yang anda pasarkan, boleh saja sama dengan oranglain. Namun kuncinya, anda harus punya ciri khas sendiri. Seperti lagu, semua orang boleh menyanyikan lagu yang sama namun dengan aliran lagu yang beda.
"Kalau kau memakai musik sebagai analogi, apa hal yang paling penting? Lagunya. Kau boleh saja punya penyanyi terhebat sedunia, namun jika lagunya payah, lagu itu tak akan dimainkan," ujar Tony.
Tony melanjutkan, hal yang sama juga diterapkan untuk AirAsia. Maskapai tersebut menggunakan slogan maskapai berbiaya rendah dengan layanan yang bersahabat dengan tujuan terbang ke destinasi-destinasi yang tidak dituju oleh maskapai-maskapai lain.
"Terbang sesering mungkin dalam sehari tanpa frill, dan tidak membebankan biaya kepada konsumen untuk hal-hal yang tidak mereka inginkan," jelasnya.
Tahu Cara Memasarkan Produk
Menurut pemilik AirAsia Tony Fernandes, begitu anda punya produk yang bagus, anda harus mengabarkannya kepada orang. Anda boleh saja punya produk terbaik sedunia, tapi jika tak ada orang yang tahu, habislah anda.
"Perusahaan rekaman yang punya lagu terbaik yang dinyanyikan penyanyi terbaik masih bisa gagal jika tak ada yang tahu soal itu. Pemasaran adalah kunci," ujar Tony dikutip dari bukunya berjudul Fliying High, Jakarta, Senin (12/8).
Tony mengatakan, begitu banyak gagasan hebat yang gagal karena perusahaan melupakan pemasaran. Apa itu pemasaran? Menghamburkan uang untuk memasang billboard, iklan, tentu saja. Namun banyak orang lupa bahwa bagian terbesar pemasaran adalah Kehumasan, dan sekarang aktivitas Kehumasan banyak digerakkan lewat media sosial.
"Facebook memberikan AirAsia USD 150.000 yang bisa digunakan untuk apa pun yang kami inginkan dan tim kami memutuskan memakai uang itu di akun-akun media sosialku. Pada saat menulis ini, aku punya sekitar 1,45 juta follower di Twitter, setengah juta di Facebook, dan 100.000 di Instagram, yang baru saja mulai kugunakan," jelasnya.
Pahami Cara Mendistribusikan Produk
Distribusi adalah elemen ketiga. Anda harus membuat sistem yang mudah agar orang dapat membeli produk anda begitu mereka mengetahuinya. Demikian ditulis Pemilik AirAsia Tony Fernandes dalam bukunya Fliying High.
Bagi AirAsia, distribusi adalah situs web, distribusi bagi perusahaan musik telah berevolusi dari CD dan kaset di toko kaset menjadi daring (online).
"Dan salah satu alasanku berhenti dari Warner adalah industri itu tidak memahami pentingnya memanfaatkan saluran distribusi bar ini. Bisnis musik menderita akibat arogansi semacam itu," jelasnya.
Terapkan Rencana yang Sudah Disusun
Potongan terakhir dari gambaran ini adalah bahwa anda harus menerapkan semua rencana anda tanpa terkecuali. Gagasan memang hebat, bicara itu gampang, namun yang paling penting adalah hasil.
"Ryanair adalah perusahaan terbaik yang pernah kulihat yang menerapkan rencana-rencana mereka," ujar Pemilik AirAsia Tony Fernandes dalam bukunya, Fliying High dikutip Senin (12/8).
Mereka tidak mengalami batasan-batasan seperti kami karena pasar di Bropa jauh lebih bebas dari campur tangan dan kendali pemerintah, namun mereka adalah model bagi beberapa aspek bisnisku.
Penerapan atau implementasi bisa diringkas menjadi orang dan proses. Jadi, salah satu hal yang kami fokuskan di AirAsia adalah "Ancilarry" (Tambahan), yang memaparkan barang-barang yang dijual secara online atau di dalam kabin pesawat yang tak ada hubungannya dengan penerbangan itu sendiri atau bagasi.
"Beberapa alasan kenapa AirAsia sukses adalah kesederhanaannya dan ketiadaan birokrasi. Penerapan haruslah cepat, terfokus, dan kau selalu memerlukan orang-orang yang tepat untuk melaksanakannya. Sembilan puluh persen kesuksesan adalah penerapan," jelasnya. (mdk/did)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaNama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaPenerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.
Baca SelengkapnyaDia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.
Baca SelengkapnyaDi Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.
Baca SelengkapnyaSurya Airways maskapai baru asal Yogyakarta Indonesia.
Baca SelengkapnyaHaji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa
Baca SelengkapnyaPada usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia diduga menjadi sosok di balik pemberian fasilitas jet pribadi untuk anak beserta menantu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.
Baca SelengkapnyaEstimasi kekayaan Oei mencapai 200 juta gulden atau sekitar USD1,5 miliar atau Rp24,21 triliun pada nilai saat ini.
Baca SelengkapnyaKekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.
Baca SelengkapnyaBisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.
Baca Selengkapnya