Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Rahasia Sukses Tony Fernandes Bangun Bisnis Raksasa seperti AirAsia

4 Rahasia Sukses Tony Fernandes Bangun Bisnis Raksasa seperti AirAsia Tony Fernandes. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Pemilik AirAsia Tony Fernandes merupakan salah satu miliarder yang diperhitungkan di Asia dan dunia saat ini. Dia adalah pengusaha sukses asal Negeri Jiran yang kini telah memiliki bisnis maskapai.

Pria kelahiran Kuala Lumpur ini menyelesaikan pendidikannya di London School of Economics. Dia memulai karirnya di Richard Branson Virgin Communication pada pertengahan 1980-an.

Lepas dari Richard Branson Virgin, lalu ia berkarir sebagai akuntan. Ia kemudian pindah ke London untuk bekerja di Warner Music International sebagai managing director warner Malaysia sebelum merintis karirnya di AirAsia.

Atas kegigihannya meraih kesuksesan, dia mendapatkan banyak penghargaan. Di antaranya, ASEAN Entrepreneurial Excellence Award pada 2016, Legion d’bonneur dari pemerintah Francis, dan Asian Business Leaders Award 2017.

Baru-baru ini, maskapai yang dipimpinnya pun mendapatkan penghargaan sebagai Best Use of Technology 2018 dalam ajang penghargaan Loyalty Awards. Membangun bisnis ini bukan tanpa perjuangan, butuh perjalanan panjang membawa AirAsia seterkenal saat ini.

Atas segala pencapaiannya, Tony Fernandes memaparkan 4 kunci cara membangun bisnis raksasa seperti maskapai AirAsia.

Miliki Produk yang Bagus

Melalui bukunya yang berjudul Fliying High, pemilik AirAsia Tony Fernandes mengatakan memiliki produk bagus merupakan senjata untuk menarik banyak konsumen. Tahap pertama, pebisnis harus tahu produk unggulan yang harus dipasarkan.

Produk yang anda pasarkan, boleh saja sama dengan oranglain. Namun kuncinya, anda harus punya ciri khas sendiri. Seperti lagu, semua orang boleh menyanyikan lagu yang sama namun dengan aliran lagu yang beda.

"Kalau kau memakai musik sebagai analogi, apa hal yang paling penting? Lagunya. Kau boleh saja punya penyanyi terhebat sedunia, namun jika lagunya payah, lagu itu tak akan dimainkan," ujar Tony.

Tony melanjutkan, hal yang sama juga diterapkan untuk AirAsia. Maskapai tersebut menggunakan slogan maskapai berbiaya rendah dengan layanan yang bersahabat dengan tujuan terbang ke destinasi-destinasi yang tidak dituju oleh maskapai-maskapai lain.

"Terbang sesering mungkin dalam sehari tanpa frill, dan tidak membebankan biaya kepada konsumen untuk hal-hal yang tidak mereka inginkan," jelasnya.

Tahu Cara Memasarkan Produk

Menurut pemilik AirAsia Tony Fernandes, begitu anda punya produk yang bagus, anda harus mengabarkannya kepada orang. Anda boleh saja punya produk terbaik sedunia, tapi jika tak ada orang yang tahu, habislah anda.

"Perusahaan rekaman yang punya lagu terbaik yang dinyanyikan penyanyi terbaik masih bisa gagal jika tak ada yang tahu soal itu. Pemasaran adalah kunci," ujar Tony dikutip dari bukunya berjudul Fliying High, Jakarta, Senin (12/8).

Tony mengatakan, begitu banyak gagasan hebat yang gagal karena perusahaan melupakan pemasaran. Apa itu pemasaran? Menghamburkan uang untuk memasang billboard, iklan, tentu saja. Namun banyak orang lupa bahwa bagian terbesar pemasaran adalah Kehumasan, dan sekarang aktivitas Kehumasan banyak digerakkan lewat media sosial.

"Facebook memberikan AirAsia USD 150.000 yang bisa digunakan untuk apa pun yang kami inginkan dan tim kami memutuskan memakai uang itu di akun-akun media sosialku. Pada saat menulis ini, aku punya sekitar 1,45 juta follower di Twitter, setengah juta di Facebook, dan 100.000 di Instagram, yang baru saja mulai kugunakan," jelasnya.

Pahami Cara Mendistribusikan Produk

Distribusi adalah elemen ketiga. Anda harus membuat sistem yang mudah agar orang dapat membeli produk anda begitu mereka mengetahuinya. Demikian ditulis Pemilik AirAsia Tony Fernandes dalam bukunya Fliying High.

Bagi AirAsia, distribusi adalah situs web, distribusi bagi perusahaan musik telah berevolusi dari CD dan kaset di toko kaset menjadi daring (online).

"Dan salah satu alasanku berhenti dari Warner adalah industri itu tidak memahami pentingnya memanfaatkan saluran distribusi bar ini. Bisnis musik menderita akibat arogansi semacam itu," jelasnya.

Terapkan Rencana yang Sudah Disusun

Potongan terakhir dari gambaran ini adalah bahwa anda harus menerapkan semua rencana anda tanpa terkecuali. Gagasan memang hebat, bicara itu gampang, namun yang paling penting adalah hasil.

"Ryanair adalah perusahaan terbaik yang pernah kulihat yang menerapkan rencana-rencana mereka," ujar Pemilik AirAsia Tony Fernandes dalam bukunya, Fliying High dikutip Senin (12/8).

Mereka tidak mengalami batasan-batasan seperti kami karena pasar di Bropa jauh lebih bebas dari campur tangan dan kendali pemerintah, namun mereka adalah model bagi beberapa aspek bisnisku.

Penerapan atau implementasi bisa diringkas menjadi orang dan proses. Jadi, salah satu hal yang kami fokuskan di AirAsia adalah "Ancilarry" (Tambahan), yang memaparkan barang-barang yang dijual secara online atau di dalam kabin pesawat yang tak ada hubungannya dengan penerbangan itu sendiri atau bagasi.

"Beberapa alasan kenapa AirAsia sukses adalah kesederhanaannya dan ketiadaan birokrasi. Penerapan haruslah cepat, terfokus, dan kau selalu memerlukan orang-orang yang tepat untuk melaksanakannya. Sembilan puluh persen kesuksesan adalah penerapan," jelasnya. (mdk/did)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Banyak yang Tahu, Pria Tajir Berharta Rp26 Triliun Ternyata Crazy Rich Cirebon
Tak Banyak yang Tahu, Pria Tajir Berharta Rp26 Triliun Ternyata Crazy Rich Cirebon

Melansir dari laman Forbes.com, sosok ini memiliki kekayaan bersih senilai USD1,7 miliar di tahun 2015 lalu.

Baca Selengkapnya
Punya Harta Rp12 Miliar, Ini Deretan Gurita Bisnis Tomy Winata
Punya Harta Rp12 Miliar, Ini Deretan Gurita Bisnis Tomy Winata

Nama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.

Baca Selengkapnya
Intip Kekayaan Bos Batik Air yang Pernah Jadi Calo Tiket Pesawat
Intip Kekayaan Bos Batik Air yang Pernah Jadi Calo Tiket Pesawat

Penerbangan perdana Batik Air dilakukan pada 3 Mei 2013 dari Jakarta menuju Manado dan Balikpapan.

Baca Selengkapnya
Bos AirAsia: Harga Avtur di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN
Bos AirAsia: Harga Avtur di Indonesia Paling Mahal se-ASEAN

Dia menilai minimnya kompetisi penyedia avtur menjadi di Indonesia menjadi faktor penyebabnya.

Baca Selengkapnya
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal
Ternyata Ini Penyebab Harga Tiket Pesawat Domestik Mahal

Di Indonesia hanya ada satu perusahaan bahan bakar pesawat, sehingga butuh adanya kompetisi di sektor ini.

Baca Selengkapnya
Maskapai Baru Milik Indonesia Akan Mengudara, Ini Sosok Benny Rustanto Pemilik Surya Airways
Maskapai Baru Milik Indonesia Akan Mengudara, Ini Sosok Benny Rustanto Pemilik Surya Airways

Surya Airways maskapai baru asal Yogyakarta Indonesia.

Baca Selengkapnya
Dulu Beli Jet Rp1,24 Triliun, Kini Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator dari China hingga Cetak Sejarah
Dulu Beli Jet Rp1,24 Triliun, Kini Haji Isam Borong 2.000 Ekskavator dari China hingga Cetak Sejarah

Haji Isam orang kaya dari Kalimantan viral lagi karena kekayaannya yang luas biasa

Baca Selengkapnya
Kisah Raja Tambang Batu Bara Hingga Menjadi Orang Terkaya Nomor 2 Indonesia, Hartanya Rp417 Triliun
Kisah Raja Tambang Batu Bara Hingga Menjadi Orang Terkaya Nomor 2 Indonesia, Hartanya Rp417 Triliun

Pada usianya menginjak 24 tahun, dia memutuskan untuk merantau ke Indonesia.

Baca Selengkapnya
'Crazy Rich' Singapura, Intip Harta Sosok Taipan Gang Ye Diduga Fasilitasi Jet Pribadi Erina-Kaesang Pelesir ke AS
'Crazy Rich' Singapura, Intip Harta Sosok Taipan Gang Ye Diduga Fasilitasi Jet Pribadi Erina-Kaesang Pelesir ke AS

Dia diduga menjadi sosok di balik pemberian fasilitas jet pribadi untuk anak beserta menantu Presiden Joko Widodo, Kaesang Pangarep dan Erina Gudono.

Baca Selengkapnya
Kisah Oei Tiong Ham, Orang Kaya Pemilik Istana Gergaji yang Kini Jadi Kantor OJK Jawa Tengah di Semarang
Kisah Oei Tiong Ham, Orang Kaya Pemilik Istana Gergaji yang Kini Jadi Kantor OJK Jawa Tengah di Semarang

Estimasi kekayaan Oei mencapai 200 juta gulden atau sekitar USD1,5 miliar atau Rp24,21 triliun pada nilai saat ini.

Baca Selengkapnya
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun
Kisah Haji Isam: Dulu Tukang Ojek, Kini Beli Pesawat Boeing Business Jet 7 Seharga Rp1,2 Triliun

Kekayaan Haji Isam seperti tak berseri. Label sebagai orang paling kaya di Kalimantan dibuktikan dengan langkah Haji Isam membeli pesawat Boeing.

Baca Selengkapnya
Robert Kuok: Dari Office Boy Menjadi Raja Gula Asia dan Dirikan Hotel Shangri-La
Robert Kuok: Dari Office Boy Menjadi Raja Gula Asia dan Dirikan Hotel Shangri-La

Bisnisnya di China meliputi perusahaan pembotolan Coca-Cola dan kepemilikan Beijing World Trade Centre.

Baca Selengkapnya