Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

4 Spekulasi di balik kedatangan bos IMF

4 Spekulasi di balik kedatangan bos IMF Demo IMF . ©2012 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Indonesia pernah mengalami krisis ekonomi hebat pada 1998, masa kepemimpinan Presiden Soeharto. Pemerintah kala itu memutuskan mengambil utang melalui Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) sebagai bantuan stimulus perekonomian.

Sepintas bantuan IMF seperti berkah, tapi kenyataan justru sebaliknya. Bantuan utang dengan sejumlah syarat itu malah sangat merugikan perekonomian Indonesia.

Sebut saja Indonesia harus kehilangan cita-cita memiliki pesawat produksi dalam negeri karena dana pengembangan diminta IMF untuk dicabut. Padahal, saat itu, Indonesia telah sukses memproduksi pesawat N-250 milik BJ Habibie.

Orang lain juga bertanya?

Selain itu, IMF turut meminta pemerintah tidak lagi memberikan bantuan dana kepada petani. Alhasil predikat swasembada pangan yang pernah disandang Indonesia hilang dan saat ini sulit lepas dari jerat impor.

Kini di tengah gejolak ekonomi dalam negeri yang goyah dan kuatnya nilai tukar dolar terhadap Rupiah, IMF datang berkunjung. Direktur Operasional IMF Christine Lagarde direncanakan berkunjung ke Indonesia pekan depan dan menemui pentolan pemimpin ekonomi Indonesia yakni Presiden Joko Widodo dan Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo.

Rencana hadirnya petinggi IMF ini langsung menimbulkan kontroversi sekaligus berbagai tanda tanya. Berikut spekulasi kehadiran bos IMF ke Indonesia di saat ekonomi sedang melemah:

Kedatangan bos IMF diduga menawarkan utang

Direktur Operasional Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF) Christian Lagarde segera lakukan pertemuan dengan Presiden Jokowi dan Agus Martowardojo akan dihelat pada 1 dan 2 September 2015.Kunjungan pimpinan lembaga pemberi utang saat krisis ini ke Indonesia bertepatan saat kondisi perekonomian Asia tengah bergejolak hebat. Terutama diakibatkan perlambatan ekonomi China dan ambruknya harga komoditas dunia yang memukul perekonomian dan mata uang Indonesia serta negara berkembang lainnya.Bank Indonesia (BI) mengakui saat ini dana yang masuk ke Indonesia masih sangat minim. Hal tersebut terbukti hingga Agustus 2015 dana masuk hanya mencapai Rp 50 triliun atau turun dari Agustus 2014 yang mencapai Rp 150 triliun.Gubernur BI Agus Martowardojo mengatakan penyebab menurunnya dana asing yang masuk lantaran perbaikan ekonomi di Amerika Serikat. Sehingga, dana yang masuk ke Indonesia melalui Surat Utang Negara (SUN) dialihkan ke negara-negara lain."Aliran dana masih, tapi jauh lebih rendah dibandingkan 2014. Pada 2015, dana masuk Indonesia Rp 50 triliun sampai Agustus minggu ketiga. Setahun lalu, dana masuk Indonesia Rp 150 triliun sampai Agustus," ujar dia di Hotel Dharmawangsa, Jakarta.

BI menyebut kedatangan bos IMF hanya untuk diskusi

Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) Christine Lagarde dikabarkan bakal berkunjung ke Indonesia pada 1-2 September mendatang.Mantan menteri keuangan Prancis itu datang memenuhi undangan Bank Indonesia untuk menjadi pembicara seminar bertajuk "Future of Asia's Finance: Financing for Development 2015"."Kami akan mendiskusikan bagaimana perkembangan ekonomi dunia dan bagaimana Asia harus merespon," ujar Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo di Kantornya, Jakarta.Agus menambahkan acara seminar tersebut sebetulnya sudah direncanakan sejak setahun yang lalu. "Indonesia dipilih sebagai tuan rumah konferensi karena dianggap berhasil keluar dari krisis Asia 1998 dan dapat mempertahankan kinerja ekonominya di tengah ketidakpastian global," tuturnya.

Pemerintah klaim belum ada rencana berutang

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan menegaskan, kedatangan bos IMF Christian Lagarde juga bukan menawarkan utang laiknya krisis 1998. "Kita tidak terpikir sekarang untuk meminjam ke IMF. Kita tidak ada urusan dengan masalah IMF," tuturnya.Menteri Luhut menegaskan IMF tidak akan mengintervensi kebijakan ekonomi Indonesia. Sebab, pemerintah sudah mempunyai langkah-langkah tersendiri untuk memperbaiki perekonomian."Saya ulangi, tidak ada yang bisa intervensi. Kami punya langkah-langkah yang jelas, terukur yang bisa kita pertanggungjawabkan kepada siapa pun," kata dia.

Pemerintah trauma utang IMF

Menteri Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Panjaitan mengatakan Dana Moneter Internasional pernah membuat masalah di Indonesia pada 1998."Saat menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan 2000-2001, saya katakan pada perwakilan IMF di sini, kalian membuat negara kami ini jadi kacau balau," katanya di Jakarta.Kendati demikian, pemerintah tetap akan menerima kunjungan Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde pada 1-2 September mendatang. Luhut memastikan tujuan kedatangan IMF kali ini tak sama seperti 1998."Tidak ada urusan soal pinjam meminjam apalagi minta advice kepada IMF," katanya. "Mungkin IMF bisa minta saran ke kita bagaimana menangani krisis ekonomi khususnya di negara berkembang." (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia
Ternyata Begini Dampak Tingginya Suku Bunga The Fed ke Ekonomi Indonesia

Indonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia
Sri Mulyani Buka-bukaan soal Parahnya Imbas Gejolak Ekonomi Global ke Indonesia

Indeks kinerja manufaktur atau Purchasing Managers Index (PMI) Manufaktur Indonesia terkontraksi di level 49,3.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global
Sri Mulyani Waspadai Gejolak Timur Tengah: Eskalasi Cukup Tinggi Pengaruhi Dinamika Keuangan Global

Ketegangan geopolitik yang meningkat pada Oktober 2024 disebabkan oleh Israel yang memperluas serangan terhadap Hamas dan Hizbullah di Lebanon.

Baca Selengkapnya
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi
Ternyata Begini Dampak Parah Bakal Dirasakan Indonesia Jika Ekonomi AS Resesi

Angka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).

Baca Selengkapnya
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga
Ekonomi Dunia Membaik, Indonesia Waspadai Kenaikan Harga dan Suku Bunga

Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025
Utang Jatuh Tempo RI Capai Rp800 Triliun pada 2025

Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.

Baca Selengkapnya
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana
Kurs Rupiah Anjlok, Jokowi Panggil Sri Mulyani hingga Gubernur BI ke Istana

Sri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.

Baca Selengkapnya
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global
Sri Mulyani Waspadai Dampak Perang dan Inflasi Bisa Ganggu Rantai Pasok Global

Berdasarkan dinamika politik dunia, saat ini terdapat sejumlah persoalan yang bisa menyebabkan Indonesia mengalami disrupsi suplai.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini
Rupiah Anjlok ke Rp16.000 Pemerintah Khawatirkan Beri Dampak Begini

Pemerintah harap konflik Timur Tengah tidak berkepanjangan.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini
Donald Trump Jadi Presiden Amerika, Bank Indonesia Wanti-wanti Lima Hal Ini

Terdapat lima aspek utama yang perlu diperhatikan terkait kebijakan ekonomi dan politik di bawah kepemimpinan Trump.

Baca Selengkapnya
Amerika Terancam Resesi, Dampaknya akan Mengerikan bagi Indonesia
Amerika Terancam Resesi, Dampaknya akan Mengerikan bagi Indonesia

Penurunan suku bunga AS umumnya digunakan untuk merangsang ekonomi ketika ada ancaman resesi.

Baca Selengkapnya