4 Tantangan Penyebab Produk Karya Anak Bangsa Gugur di Pasaran
Merdeka.com - PT Gerlink menciptakan alat terapi oksigen beraliran tinggi atau High Flow Nasal Cannula (HFNC) untuk mencegah pasien Covid-19 gagal bernapas lantaran serangan Virus Corona dan penyakit paru-paru kronis. Alat tersebut saat ini banyak digunakan di sejumlah rumah sakit dengan nama GLP HFNC-01.
Direktur Utama PT Gerlink, Ghozalfan Basarah menceritakan, perjalanan panjang alat lokal tersebut sebelum akhirnya diterima oleh rumah sakit. Menurutnya, tak semua alat lokal diterima di dalam negeri. Setidaknya ada empat tantangan yang selalu dihadapi.
"Pertama, sedikitnya SDM yang inovatif dan memiliki karakter pejuang. Sebab, alat lokal itu jarang langsung diterima. Alat kami ini terlebih dahulu mendapat penolakan di sana-sini. Bayangkan kalau saya tak punya mental pejuang, alat ini pasti gagal," ujarnya, Jakarta, Selasa (30/3).
-
Siapa yang menciptakan alat ini? Alat penyiksaan banteng perunggu tersebut dibuat oleh pematung yang dipekerjakan Phalaris, yaitu Perilaus.
-
Kenapa kipas angin bisa membantu sesak napas? Menurut studi dari Journal of Pain and Symptom Management tahun 2010, dijelaskan bahwa menggunakan kipas genggam untuk meniupkan udara ke hidung dan wajah dapat mengurangi gejala sesak napas.
-
Siapa yang mengembangkan alat ini? 'Kami bekerja selama bertahun-tahun dalam bidang fisika di balik proses desalinasi, namun mewujudkan semua kemajuan tersebut, membangun sistem, dan mendemonstrasikannya di laut…adalah pengalaman yang sangat berarti dan bermanfaat bagi saya,' kata penulis senior Jongyoon Han, seorang profesor teknik elektro dan ilmu komputer dan teknik biologi, dan anggota Laboratorium Penelitian Elektronika (RLE).
-
Mengapa alat ini diciptakan? Tujuan dari dibuatnya teknologi ini ialah ingin lebih banyak mendapatkan mimpi yang sadar di mana penggunanya sadar bahwa ia sedang bermimpi.
-
Bagaimana cara napas bantu limpa? Tubuh Anda terdiri dari cairan getah bening yang lebih banyak daripada darah. Cairan getah bening ini akan mengangkut racun di dalam darah dengan dibantu oleh alat pernapasan Anda. Saat bernapas, cobalah untuk menarik napas panjang dan menghembuskannya perlahan. Hal ini dapat membantu aliran getah bening dan mendukung fungsi limpa.
-
Siapa yang mengembangkan alat deteksi kanker paru-paru ini? Mereka sedang mengembangkan sebuah alat diagnosis inovatif yang hanya memerlukan embusan napas untuk mendeteksi tanda-tanda kanker paru-paru.
Basarah mengatakan, produsen alat lokal harus mampu dan siap mendapat penolakan. Kegigihan memasarkan produk tak boleh berkurang, bahkan harus siap secara terus menerus menerangkan keunggulan produk yang dimiliki.
"Pejuang alat lokal itu harus tangguh. Alat impor di RS itu memang mereka lebih bagus secara tampilan, dan mereka lebih dahulu masuk di pasaran alat kesehatan. Sudah berpuluh-puluh tahun. Itu masih di satu RS belum RS lain. Kalau tidak ada karakter pejuang di pihak industri, kita tak bisa menghargai produk lokal sukses. Ini memang butuh karakter pejuang, sehingga banyak yang berguguran," katanya.
Selanjutnya
Tantangan kedua adalah harga produk terutama dari China, harga sangat bersaing. Bahkan, negara Tirai Bambu tersebut kadang kala tidak segan untuk menurunkan harga di bawah harga terendah demi mematikan produk lokal.
"Harga China itu tergolong sangat murah. Bahkan terkadang setelah lihat harga di dalam negeri, China berani turunkan harga di bawah harga dia juga harga jual dalam negeri untuk menghancurkan produk lokal," jelas Basarah.
Tantangan ketiga adalah user sudah terlalu lama dimanja produk asing. Dokter, perawat dan petugas kesehatan lainnya sudah dimanja kemudahan produk asing. "Keempat, budaya inovasi industri belum tumbuh di Indonesia, kita masih semangat menjual produk impor dibanding produk dalam negeri. Empat tantangan ini memang yang selalu kita hadapi," tandasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selama masa pandemi pada 2020-2021 merupakan masa-masa sulit bagi industri minuman di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Pusat melalui Bagian Umum dan Protokol (Umprot) membuat alat yang bisa menangkap polutan di udara.
Baca SelengkapnyaPemilik usaha, Hanayah mengatakan jika penjualan olahan ubi jalar miliknya memang pasang surut. Puncaknya saat wabah Covid-19
Baca SelengkapnyaDengan keberadaan produk alat kesehatan buatan dalam negeri nantinya bisa memberikan pelayanan kesehatan yang terjangkau bagi masyarakat.
Baca SelengkapnyaDia ditangkap karena usahanya yang memproduksi gendongan bayi dan helm dinilai tidak sesuai dengan SNI.
Baca SelengkapnyaPertama, ada faktor dari sisi hulu di mana rencana-rencana produksi mengalami kendala operasional.
Baca SelengkapnyaPengolahan limbah yang tidak tepat dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan.
Baca SelengkapnyaKemenperin mencatat angka perusahaan alat kesehatan dalam negeri mencapai 1.199.
Baca SelengkapnyaPameran Hakteknas 2023 digelar untuk memperkenalkan hasil inovasi perguruan tinggi secara lebih dekat kepada masyarakat.
Baca SelengkapnyaMeski begitu, banyak startup yang mampu bertahan karena memiliki produk yang dibutuhkan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaJumlah realisasi penyaluran gas pada 2024 turun dibandingkan 2022 dan 2023, yang masih mencapai 850 MMSCFD.
Baca Selengkapnya