40 Persen Toko Ritel di Indonesia Timur Bangkrut Imbas Pandemi
Merdeka.com - Ketua Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), Roy N Mandey, mengatakan banyak toko ritel di wilayah Indonesia timur yang tutup selama pandemi Covid-19 berlangsung. Toko ritel yang tutup ini biasanya milik pengusaha UMKM atau pengusaha lokal.
"Banyak (swalayan) yang tutup di Indonesia Timur," kata Roy dalam diskusi Polemik Trijaya bertajuk Efek Resesi di Tengah Pandemi, Jakarta, Sabtu (7/11).
Toko ritel lokal ini, kata Roy, biasanya bergerak sendiri-sendiri. Mereka sudah tidak lagi bisa bertahan karena kehabisan modal dan berakhir dengan gulung tikar.
-
Di mana UMKM Bontang terdampak pandemi? Wabah Covid-19 pada awal tahun 2020 memberikan dampak besar terhadap sektor perkonomian Indonesia, termasuk pada UMKM Kota Bontang.
-
Siapa pemilik Toko Riang sekarang? Saat ini, pemilik Toko Riang adalah seorang nenek tangguh bernama Endah Sumarni.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
-
Siapa yang diusir pemilik toko? Pemilik toko makanan di Vietnam ini terlihat begitu marah. Ia bahkan mengusir satu keluarga dari tokonya. Pemilik toko ini tidak gentar mengusir paksa keluarga Israel tersebut.
-
Dimana UMKM beroperasi? UMKM meliputi berbagai sektor ekonomi, termasuk kuliner, fashion, otomotif, dan jasa lainnya.
-
Siapa pemilik UMKM yang menjual batik tulis? Esti, pemilik Griya Kain Solo, UMKM binaan Pertamina asal Solo yang memproduksi batik tulis mengaku senang bisa diajak Pertamina mengikuti pameran.
Setidaknya 40 persen toko ritel di Indonesia Timur tutup karena daya beli masyarakat menurun. "Contohnya 40 persen. Di Indonesia Timur tutup," kata dia.
Tutup Imbas Tak Tersentuh Kredit PEN di Perbankan
Roy melanjutkan, kondisi ini terjadi juga dipicu dari penempatan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di bank yang belum bisa diakses para pelaku usaha di daerah. Mereka masih mengalami kesulitan mendapatkan pembiayaan sehingga akhirnya gulung tikar.
"Dana PEN yang disalurkan ke bank ini mereka tidak kebagian. Untuk jalankan ritel kan butuh modal kerja," kata dia.
Selain itu, pengusaha ritel modern di daerah juga belum mendapatkan akses permodalan yang disubsidi pemerintah. Selama ini pembiayaan pengusaha ritel lokal masih menggunakan pinjaman konvensional.
Di mana, bunga pembiayaan masih sekitar 10-12 persen. Hal tersebut membuat peritel lokal tidak mampu melanjutkan usaha di masa pandemi ini.
"Maka ketika harus tetap buka, Meraka sangat tergopoh-gopoh. Kalau harus ekspansi modalnya sudah terpakai," kata dia mengakhiri.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca SelengkapnyaPara peritel cukup terseok-seok menghadapi kondisi ekonomi di tahun 2024 ini.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli di Pasar Tanah Abang sudah mulai terasa usai Lebaran 2023, dan terus mengalami penurunan pengunjung hingga saat ini.
Baca SelengkapnyaAda arus barang impor yang masuk ke Indonesia dengan harga yang sangat murah dan produk lokal tak bisa bersaing secara harga.
Baca SelengkapnyaPelaku UMKM yang berdagang di TikTok Shop mayoritas hanyalah pengecer (reseller) dari barang yang diproduksi dari China.
Baca SelengkapnyaSepinya pembeli pedagang Pasar Tanah Abang jadi perhatian pemerintah.
Baca SelengkapnyaDalam laporan keuangannya, manajemen KFC Indonesia menjelaskan kerugian tersebut dipicu oleh dua faktor utama.
Baca SelengkapnyaAturan ini diklaim akan mematikan usaha jasa kurir dan logistik domestik yang berujung PHK buruh.
Baca SelengkapnyaKetua Satgas Judi Online, Hadi Tjahjanto pernah menyebut bakal menutup layanan top up di minimarket.
Baca SelengkapnyaTokopedia kehilangan ruh-nya sebagai platform-nya UMKM l
Baca Selengkapnya