43 Persen Pekerjaan akan Digantikan Mesin, Pengangguran di Indonesia Tambah Banyak?
Merdeka.com - World Economic Forum memprediksi pada tahun 2027 sebanyak 43 persen pekerjaan manusia akan digantikan mesin. Menurut Direktur Eksekutif for Development Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad, dampak dari prediksi tersebut berkurangnya serapan tenaga kerja.
Namun, Tauhid menyebut bahwa dampak terhadap dominasi teknologi dan digital pada sebagian bidang pekerjaan, tidak cukup berpengaruh terhadap Indonesia.
"Saya kira ada dampaknya, tapi tidak langsung besar. Di kita memang ada pekerjaan-pekerjaan tertentu yang mulai digantikan digital, tapi tidak ke industrinya secara langsung," ujar Tauhid kepada merdeka.com, Selasa (2/5).
-
Mengapa Indonesia kekurangan talenta digital? Sayangnya, di saat adopsi teknologi itu makin gencar dilakukan di negara-negara lain, Indonesia justru masih banyak kekurangan talenta.
-
Gimana pengaruh teknologi ke tenaga kerja? Kondisi ini ditambah efisiensi penggunaan tenaga kerja sebagai akibat inovasi teknologi
-
Bagaimana cara mengatasi kekurangan talenta digital di Indonesia? Untuk mencapai jumlah itu dibutuhkan kolaborasi pentahelix. Model kolaborasi yang melibatkan lima unsur yaitu: Akademisi, Bisnis, Masyarakat, Pemerintah, Media.
-
Bagaimana teknologi informasi berkembang di Indonesia? Sejak diperkenalkannya radio, teknologi informasi terus mengalami perkembangan pesat yang mempengaruhi peradaban masyarakat informasi di Indonesia. Kemudian, dengan berkembangnya internet, teknologi informasi semakin merambah ke berbagai aspek kehidupan masyarakat.
-
Bagaimana Prabowo menggambarkan dampak negatif teknologi? Prabowo mencontohkan salah satunya pada sosial media. Di sosial media, informasi kerap bukan yang sebenarnya alias hoaks.
-
Kenapa sulit cari kerja di Indonesia? Susahnya mencari pekerjaan masih menjadi masalah di Tanah Air Tak hanya karena lapangan kerja yang minim, rendahnya kemampuan pribadi juga jadi sebab kesulitan mencari pekerjaan
Tauhid mengakui bahwa sulit dipungkiri penyerapan tenaga kerja di era digitalisasi tidak sebanyak dengan industri manufaktur. Mau tidak mau, kata Tauhid, masyarakat Indonesia harus membekali diri dengan keterampilan yang dibutuhkan industri pekerjaan.
Sayangnya, kualitas SDM Indonesia menurut Tauhid masih belum berada di titik ideal untuk berkecimpung di dunia kerja teknologi, akibat rendahnya kualitas dan pendidikan yang diterima sebagian masyarakat Indonesia.
Padahal, menurut Tauhid pendidikan berkualitas merupakan modal penting bagi masyarakat Indonesia dapat bersaing pada digitalisasi pekerjaan.
"Pengembangan skill yang dibutuhkan oleh pasar kerja jangan lagi generis. Kalau sekarang yang banyak menganggur itu kan SMK, banyak yang tidak berkualitas, lembaga sekolahnya asal ada, itu yang saya kira perbaiki," ujarnya.
Sementara itu, CEO Coursera, Jeff Magniola mengatakan bahwa digitalisasi dan pemanfaatan teknologi pada dunia kerja, akan mengubah ritme segala bidang pekerjaan.
"Kita semua berada di kapal yang sama. Apakah Anda seorang pekerja pabrik, atau apakah Anda seorang pekerja yang duduk di belakang meja. Teknologi mengubah cara, hampir setiap tugas pekerjaan akan dilakukan," Jeff Magniola dalam diskusi World Economic Forum, dikutip pada Selasa (2/5).
Dalam penjelasannya, Jeff juga menyampaikan bahwa mendominasinya teknologi pada sebuah pekerjaan akan secara pasti berdampak terhadap struktur pasar tenaga kerja. Disebutkan bahwa 44 persen, keterampilan pekerjaan akan terganggu.
Namun di satu sisi, dominasi teknologi pada pekerjaan membuka celah atau kesempatan lain bagi masyarakat untuk mendapatkan pekerjaan terbaik. Diyakini, pekerjaan teknologi menuntut problem solving, pemikiran analitis, dan literasi teknologi.
"Dampak dari dominasinya teknologi pada pekerjaan diharapkan bisa positif di 5 tahun yang akan datang," tutup Jeff.
World Economic Forum juga menampilkan selama periode 2023-2027, ada 10 pekerjaan dengan tumbuh, dan sebaliknya ada 10 pekerjaan yang perlahan akan hilang di tengah dominasi teknologi.
World Economic Forum juga menampilkan selama periode 2023-2027, ada 10 pekerjaan dengan tumbuh, dan sebaliknya ada 10 pekerjaan yang perlahan akan hilang di tengah dominasi teknologi.
10 pekerjaan tumbuh yaitu;
1. Spesialis AI
2. Spesialis keberlanjutan
3. Analis intelejensi bisnis
4. Analis informasi keamanan
5. Ahli fintech
6. Analis data and sains
7. Ahli robotik
8. Ahli elektroteknokogi
9. Operator peralatan agrikultural
10. Spesialis transformasi digital
10 pekerjaan yang akan menghilang;
1. Teller bank dan berkaitan dengan staf
2. Petugas pos
3. Petugas kasir dan tiket
4. Petugas admin
5. Sekretaris eksekutif dan administrasi
6. Petugas pencatat persediaan bahan pokok
7. Petugas akunting, dan payroll
8. Legislator dan official
9. Petugas statistik, asuransi dan keuangan
10. Pekerja sales yang menyambangi setiap rumah.
Berdasarkan prediksi ini, World Economic Forum menyarankan agar para pekerja terus melakukan upskilling sebagai respon untuk menghadapi 5 tahun ke depan.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pekerjaan yang bergerak di bidang AI, pemrograman dan komputasi menjadi jenis pekerjaan yang akan terus berkembang ke depannya.
Baca SelengkapnyaSekjen Anwar menekankan, adanya job fair merupakan upaya yang sangat bermanfaat terhadap penciptaan peluang.
Baca SelengkapnyaPekerjaan seperti sopir truk, pengemudi taksi dan pengantar barang memiliki peluang untuk digantikan oleh kendaraan self-driving di masa depan.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida mengatakan, ada beberapa penyebab masih banyak pengangguran di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKetidakcocokan keterampilan tenaga kerja dengan kebutuhan industri, berkontribusi terhadap masalah ini.
Baca SelengkapnyaSelain menurunkan tingkat pengangguran terbuka, pemerintah juga meminta agar di masa presiden terpilih Prabowo Subianto, angka kemiskinan juga turun.
Baca SelengkapnyaMenaker Ida membeberkan daftar keterampilan yang dibutuhkan pasar kerja saat ini.
Baca SelengkapnyaAmalia menjelaskan per Agustus 2024, terdapat sebanyak 215,37 juta penduduk usia kerja.
Baca SelengkapnyaPrevalensi pekerjaan kelas menengah mengalami penurunan dari 14 menjadi 9 persen.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan penelitian BRIN, TKA mendominasi pekerjaan kasar di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKemunculan otomasi dan AI ini membuat semua negara kesulitan untuk membuka lapangan pekerjaan baru bagi warganya.
Baca Selengkapnya