5 Alasan harga BBM tak perlu naik
Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dan Jusuf Kalla (JK) baru berjalan efektif kurang dari satu bulan. Meski baru seumur jagung, duet Jokowi-JK siap mengeluarkan kebijakan nonpopulis demi penyelamatan anggaran negara yang selalu terbebani alokasi anggaran subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM).
Presiden Joko Widodo beberapa kali mengirimkan sinyal untuk menaikkan harga BBM bersubsidi. Beberapa hari terakhir ini, Presiden Jokowi sering mengecam alokasi anggaran subsidi BBM yang mencapai ratusan triliun selama lima tahun terakhir. Dipeliharanya kebijakan ini dinilai tidak produktif untuk mengakselerasi perekonomian nasional.
Jokowi memang belum secara tegas menyebutkan rencana kenaikan harga BBM, namun wakilnya Jusuf Kalla dan beberapa menteri kabinet kerja bidang ekonomi sudah menyatakan secara gamblang soal kepastian rencana ini. Bahkan Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, pengumuman kenaikan harga BBM akan langsung disampaikan oleh Presiden Joko Widodo.
-
Kenapa pemerintah mau kurangi subsidi BBM? 'Jadi yang teman-teman pantas membutuhkan subsidi ini kita tentunya akan jaga. Jadi masyarakat yang ekonominya rentan pasti akan terus berikan, kita tidak mau naikan harganya,' tegasnya di Jakarta, Senin (5/8).'Tapi mungkin ada teman-teman juga yang ke depannya sebenarnya harusnya sudah enggak butuh lagi subsidinya, itu bisa diarahkan untuk tidak menggunakan,' kata Rachmat.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Kapan Pertamina turunkan harga BBM? Pada periode 1 November 2023, Pertamina Patra Niaga kembali melakukan penyesuaian turun harga untuk Pertamax Series dan Dex Series.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Apa yang baru dari aturan BBM Subsidi? Pemerintah segera merilis aturan baru mengenai penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis BBM Khusus Penugasan (JBKP) Pertalite dan jenis BBM tertentu JBT Solar Subsidi.
"Yang mengumumkan presiden," kata JK di kantornya, Jl. Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Jumat (7/11).
Rencana kenaikan harga BBM selalu menimbulkan polemik dan pertentangan. Kritikan datang silih berganti menekan pemerintah agar mengaburkan rencana tersebut. Kenaikan harga BBM bersubsidi diakui bakal memberatkan dan mengganggu stabilitas perekonomian nasional. Terutama kaitannya dengan angka kemiskinan yang saat ini sudah mendekati 68 juta. Kalau harga BBM dinaikkan maka dampaknya sangat besar menggerus daya beli masyarakat.
Pengamat ekonomi dari CORE, Hendri Saparini meminta pemerintah Jokowi-JK menahan diri untuk tidak menaikkan harga BBM subsidi karena juga akan memperlambat pertumbuhan ekonomi. "Apapun kalau naikin harga BBM pasti akan memperlambat pertumbuhan ekonomi," ucapnya.
Terselip beragam alasan di balik gencarnya kritik soal rencana kenaikan harga BBM. Merdeka.com mencatatnya. berikut paparannya.
Harga minyak dunia turun
Menanggapi rencana kenaikan harga BBM tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon dengan tegas menolaknya. Menurut dia, tidak ada alasan kuat buat pemerintah menaikkan harga BBM. Sebab saat ini harga minyak dunia justru mengalami penurunan.
"Sejauh ini kami tak dukung, karena seluruh dunia menikmati harga minyak dunia turun. Sekarang 77 per barel. Bagaimana harga minyak dunia turun malah menaikkan," jelas Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (6/11).
Wakil Ketua DPR ini menambahkan, saat ini posisi harga minyak dunia di angka 77 per barel. Padahal APBN mengalokasikan subsidi di angka 105 per barel.
Sehingga, tegas Fadli, adanya rencana menaikkan harga BBM patut disesalkan. Di negara-negara lain menikmati turunnya harga BBM tetapi justru Indonesia malah menaikkan harga BBM.
Sebaikanya batasi pembelian BBM bersubsidi
Pengamat Kebijakan Energi yang juga Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik Sofyano Zakaria. Dia mengingatkan pemerintahan Jokowi-JK jika menaikkan harga BBM subsidi, otomatis akan dicap tidak pro rakyat.
Masalahnya bukan di situ saja, menaikkan harga jual BBM subsidi di saat harga minyak dunia turun dan kini di posisi USD 80 per barel akan dipermasalahkan oleh DPR. Sebab, harga minyak dunia jauh di bawah patokan harga minyak Indonesia atau ICP yang ditetapkan dalam APBN.
"Pihak yang kontra dengan kebijakan untuk menyesuaikan harga jual BBM bersubsidi akan menggunakan patokan ICP yang disyaratkan dalam UU APBN. Ini sebagai senjata pamungkas menentang kebijakan Pemerintahan siapapun juga," ucap Sofyano di Jakarta, Minggu (9/11).
Melihat realita turunnya harga minyak dunia, pemerintah disarankan mempertimbangkan membuat peraturan yang mampu mengurangi besaran subsidi BBM dengan membuat Peraturan Menteri ESDM yang melarang penjualan BBM subsidi terhadap kendaraan milik pribadi, milik pemerintah dan BUMN serta BUMD juga milik TNI, Polri.
"Membuat PerMen ESDM nyaris zero resistensi ketimbang menaikkan harga, yang sudah pasti akan diboikot oleh pihak koalisi Merah Putih maupun kader Partai Pendukung Pemerintah termasuk juga dari para tokoh masyarakat dan mahasiswa," tambahnya.
Ubah pola distribusi subsidi BBM
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Satya W Yudha mengatakan pemerintah sebenarnya tidak harus menaikkan harga BBM subsidi untuk menghemat anggaran. Pemerintah bisa mengubah pola distribusi BBM yang selama ini dijalankan dengan pola terbuka menjadi tertutup. Pola distribusi tertutup membuat BBM subsidi hanya bisa dibeli oleh masyarakat miskin.
"Pemerintah sebenarnya bisa saja tidak menaikkan harga BBM subsidi. Caranya dengan mengubah pola dengan tidak boleh terbuka. Mau orang punya mobil 4 atau 5 harus dilakukan pembatasan," ucap Satya dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (8/11).
Oktan BBM bersubsidi diturunkan
Pengamat ekonomi dari CORE, Hendri Saparini mengatakan, untuk mengurangi beban subsidi, Jokowi tidak harus menaikkan harga BBM. Hendri mempunyai ide lain agar subsidi berkurang tanpa menaikkan harga.
"Caranya bisa dengan memproduksi BBM subsidi oktannya diturunkan. Maka secara teknis akan kurangi biaya produksi, berarti subsidi berkurang dong. Setelah itu akan mendorong migrasi mobil mewah untuk tidak mau gunakan subsidi karena oktanya jadi sangat rendah itu akan berisiko bagi mobil dia. Maka mereka akan gunakan dengan oktan yang lebih tinggi," ucap Hendri ketika ditemui di Tebet, Jakarta, Selasa (14/10).
Cara lain yang bisa diambil Jokowi adalah memberikan sanksi berat kepada siapapun yang menyelundupkan BBM subsidi. Selama ini pemerintah disebut sudah mengetahui praktik penyelundupan BBM, namun tidak pernah ditindak apalagi disanksi.
"Betul-betul kita berikan sanksi yang berat tidak peduli siapapun. Kebocoran akan berkurang. Kita tahu lah siapa yang main. Banyak cara yg bisa dilakukan. Bukan saya menolak kenaikan harga BBM, tapi itu dampaknya riil," tegasnya.
Sikat penyelundupan BBM
Cara lain yang bisa diambil Jokowi adalah memberikan sanksi berat kepada siapapun yang menyelundupkan BBM subsidi. Selama ini pemerintah disebut sudah mengetahui praktik penyelundupan BBM, namun tidak pernah ditindak apalagi disanksi.
"Betul-betul kita berikan sanksi yang berat tidak peduli siapapun. Kebocoran akan berkurang. Kita tahu lah siapa yang main. Banyak cara yg bisa dilakukan. Bukan saya menolak kenaikan harga BBM, tapi itu dampaknya riil," tegas Pengamat ekonomi dari CORE, Hendri Saparini .
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Daftar harga BBM terbaru di SPBU Pertamina per 1 Agustus 2024.
Baca SelengkapnyaHarga BBM di SPBU Pertamina tidak mengalami kenaikan per 1 Maret 2024 ini.
Baca SelengkapnyaAdapun mulai Jumat, 1 Desember 2023, BBM Pertamina yang mengalami penurunan harga yakni untuk produk Pertamax, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex.
Baca SelengkapnyaHarga minyak mentah dunia terus menunjukan tren pelemahan hingga USD74,5 per barrel. Meski demikian, penurunan itu tidak diikuti oleh harga BBM Pertamina.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga bensinnya.
Baca SelengkapnyaHarga ini berlaku untuk wilayah Jawa dan wilayah dengan besaran pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) sebesar 5 persen.
Baca SelengkapnyaCorporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting mengatakan bahwa saat ini Pertamina sedang meninjau kemungkinan penyesuaian harga BBM non-subsidi.
Baca SelengkapnyaSejumlah badan usaha swasta penyedia BBM semisal Shell Indonesia dan BP AKR terus mendongkrak harga BBM miliknya selama beberapa bulan terakhir.
Baca SelengkapnyaEddy menyampaikan, kenaikan atau penyesuaian harga BBM non subsidi itu bisa dilakukan dengan memperhatikan daya beli masyarakat saat ini.
Baca SelengkapnyaPertamina tidak menaikkan harga BBM meski harga minyak dunia merangkak naik dan nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat melemah.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaMenurut Menteri ESDm, itu wajar dilakukan saat harga minyak dunia turun imbas gencatan senjata Israel dan Hamas.
Baca Selengkapnya