5 Alasan miliuner tetap bekerja walau bergelimang harta
Merdeka.com - Banyak miliuner di berbagai belahan dunia masih aktif bekerja. Sulit untuk dipahami ketika para miliarder tetap memilih untuk bekerja keras, meski uang yang mereka himpun sudah membeludak dan sudah jadi orang kaya di negaranya bahkan dunia.
Lantas, apa alasan yang mendasari bahwa di muka Bumi ini, ada tipikal orang yang sudah kaya, namun mereka enggan untuk berdiam diri? Berikut penjelasan yang dihimpun dari sejumlah penelitian para ilmuwan, seperti dikutip dari Bright Side.
1. Menjaga Hidup Agar Tetap Terkendali
-
Negara mana yang memiliki miliarder terbanyak di dunia? Amerika Serikat - Total miliarder mencapai 735 orang, masih sama dibanding tahun 2022.
-
Siapa orang terkaya di dunia? Dikenal sebagai salah satu pengusaha paling inovatif di dunia, Elon Musk telah meraih posisi pertama dalam daftar Orang Terkaya di Dunia versi majalah Forbes.
-
Bagaimana kekayaan miliarder di Amerika Serikat berubah? - Total kekayaan mencapai USD4,5 triliun, turun USD200 miliar dari tahun sebelumnya
-
Apa yang membuat orang kaya? Menurut studi Northwestern Mutual tahun 2024, hanya 1 dari 3 jutawan yang merasa benar-benar kaya. Beruntung, rasa kaya tidak hanya tentang jumlah uang di rekening Anda, tetapi lebih kepada sikap Anda terhadap uang yang sudah dimiliki.
-
Apa pekerjaan warga di kampung miliarder? Usut punya usut, warga di sana bekerja sebagai petani salak. Keuntungan mereka sebagai petani salak terbukti membuat hidup mereka sejahtera.
Pekerjaan merupakan penyokong hidup dan bisa membantu dalam memetakan masa depan. Dengan bekerja, pemilik dana akan merasa aman dan stabil.
2. Bertemu Orang Baru
Bekerja dalam kelompok bisa membuat seseorang lebih dekat dengan koleganya dan memungkinkan mereka untuk saling mengenal satu sama lain.
Semakin sering bertemu orang baru, maka semakin besar pula jaringan bisnis dan peluang usaha berkembang.
3. Obat Kebosanan dan Depresi
Beberapa orang berpendapat bahwa bekerja merupakan obat yang efektif untuk mengatasi rasa bosan dan depresi. Dengan bekerja, perhatian akan teralihkan dari pikiran negatif, karena disibukkan dengan sesuatu yang lebih positif.
4. Dapat Motivasi dan Jadi Disiplin
Meski sistem yang diterapkan di beberapa perusahaan tidak seperti pelatihan militer, namun dengan bekerja bisa menjadi disiplin waktu.
Berkat pekerjaan seseorang memiliki aturan dan 'ritual' tertentu, dapat merencanakan dan belajar mengatur waktu serta uang.
5. Bisa Mengubah Dunia
Bill Gates, Warren Buffett, dan Mark Zuckerberg bisa menjalani kehidupan yang mudah, meski publik menganggap bahwa mereka tidak pernah bekerja.
Kendati demikian, sebagai gantinya, mereka terus menciptakan inovasi baru dan fungsional bagi masyarakat di dunia. Mereka pun bisa membaca apa yang dibutuhkan oleh publik.
Sumber: Liputan6Reporter: Tommy Kurnia
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Antusiasme itu tidak hilang bahkan ketika orang mencapai tingkat kekayaan yang sangat tinggi.
Baca SelengkapnyaPeningkatan kekayaan pertama dialami Elon Musk, yang menjalankan beberapa perusahaan, termasuk Tesla dan SpaceX.
Baca SelengkapnyaTotal gabungan harta kekayaan mereka meroket menjadi USD896 miliar atau setara Rp13,5 kuadriliun alias Rp13.500 triliun.
Baca SelengkapnyaAktivitas produktif membuat pengusaha selalu tetap jadi terdepan secara kesiapan dan meningkatkan potensi sukses.
Baca SelengkapnyaSalah satu orang terkaya di dunia ini menyarankan Anda untuk tidak hidup berdasarkan pendapat orang lain.
Baca SelengkapnyaBerinvestasi seperti seorang jutawan sering kali memerlukan sedikit lebih banyak pengetahuan daripada orang kebanyakan.
Baca SelengkapnyaBerbeda dengan orang yang hanya berpura-pura kaya, justru mereka lebih senang menghamburkan uangnya untuk hal-hal yang bersifat konsumtif ketimbang ditabung.
Baca SelengkapnyaOrang kaya selalu berusaha meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka.
Baca SelengkapnyaUni Eropa terancam kehilangan satu generasi karena banyak perusahaan yang menghentikan perekrutan sejak Pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaKesenjangan ekonomi semakin terasa saat ketegangan geopolitik antara Rusia dan Ukraina pada tahun 2022.
Baca Selengkapnya