5 Barang asal Indonesia tak disangka bisa laku keras di dunia
Merdeka.com - Produk Ekspor Indonesia banyak menjadi primadona negara lain. Bicara mengenai ekspor, biasanya terpaku pada kontribusi sektor minyak dan gas (migas). Dari sektor non-migas, masyarakat juga membayangkan sumbangan devisa ini datang dari sawit atau produk manufaktur seperti alat elektronik.
Bila menilik data komoditas ekspor Badan Pusat Statistik (BPS), sebetulnya produk Indonesia yang melanglang buana ke luar negeri amat beragam dan mencapai ribuan jenis. Siapa sangka, ada komoditas-komoditas unik dan tidak terduga ikut nyelonong dari ekspor.
Meski kontribusi ekonominya tidak seberapa besar dibanding komoditas populer, namun harus diakui ada pengusaha dalam negeri yang jeli menangkap peluang usaha dengan mengekspor benda-benda unik tersebut.
-
Apa yang banyak dipanen di Indonesia? Tanaman yang banyak dipanen di Indonesia (4 huruf) - PADI
-
Apa saja jenis produksi yang ada? Beberapa jenis produksi antara lain adalah:
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Apa makanan khas Indonesia yang terkenal di dunia? Rendang merupakan salah satu kuliner ikonik dari Indonesia yang dikenal luas di seluruh dunia. Berasal dari Sumatera Barat, hidangan ini telah mendapatkan pengakuan sebagai salah satu makanan paling lezat yang ada di dunia.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Dimana Sulawesi Selatan ekspor produknya? Dilaksanakan oleh Dinas Perdagangan Sulsel, ekspor ini juga dalam rangka 354 Tahun Sulsel dengan tema “Sulsel Andalan Indonesia“ di Pelabuhan Peti Kemas Jalan Nusantara, Minggu (6/8).
Berikut merdeka.com akan merangkum sejumlah barang ekspor yang tak disangka bisa laku keras di dunia. Selain itu juga menguntungkan tentunya.
Jengkol
Siapa sangka, jengkol ternyata bisa diolah menjadi rendang, bahkan proses pembuatan dan pengolahannya pun menggunakan cara yang lebih modern serta dikemas dalam bentuk makanan instan siap saji.Adalah kakak beradik, Kingkin, Nova Aditya dan Bimbi berhasil bereksperimen dengan jengkol dan bahkan kini hasil olahan mereka bisa dinikmati masyarakat luar negeri melalui usaha mereka yang bernama Mangano.Kini, selain di dalam negeri produk buatan mereka sudah menjangkau mancanegara seperti Jepang, Korea, Australia san Jerman. "Yang beli biasanya buat oleh-oleh," kata Kingkin.Melalui usahanya tersebut, kini Kingkin dan keluarganya bisa mengantongi untung minimal Rp. 15 juta per bulannya. Selain rendang jengkol, mereka juga menjual semur daging, opor ayam, kari ayam dan rendang sapi.
Belut
Untuk pertama kali, salah satu usaha kecil menengah (UKM) di Palembang mengekspor belut hidup ke China. Tingginya permintaan dari negeri tirai bambu itu diyakini menjadi usaha baru warga di Sumsel.Direktur UD Bandar Mina Palembang, Putu Sumardika mengungkapkan, potensi belut di Sumsel selama ini cukup menjanjikan. Sayangnya, belum diberdayakan dan hanya sebatas konsumsi lokal."Potensi besar tapi tidak dimanfaatkan, sayang sekali. Ini ada permintaan dari China sehingga kita ambil bagian," ungkap Putu usai launching ekspor perdana belut ke China di Palembang.Dengan adanya ekspor langsung, sambung dia, diharapkan berdampak pada minat petani untuk mencari belut, terutama di persawahan. Satu kilogram belut hidup usia di atas tiga bulan, dihargai Rp 30.000 sampai Rp 35.000.
Mahkota raja
Kerajinan ekonomi kreatif berupa mahkota raja atau 'kuluk manten' yang diproduksi pengrajin Desa Sambon, Kecamatan Banyudono, Kabupaten Boyolali, Jawa Tengah, mampu menembus konsumen mancanegara.Seorang perajin 'kuluk manten', Heri Sanjoyo (55) mengatakan, usaha kerajinan yang ditekuni sejak 1974 kini mampu menembus konsumen luar negeri antara lain Thailand, Suriname, dan Belanda, Dia mengatakan, 'kuluk manten' yang berbentuk bundar tersebut kombinasi antara bahan baku kertas karton dengan kain katun serta aksesoris lainnya mulai diminati konsumen luar negeri.Menurut dia, omzet kotor 'kuluk manten' atau mahkota raja tersebut antara Rp 5 juta hingga Rp 6,5 juta per bulan.
Air laut
Anda tidak salah baca. Inilah salah satu komoditas ekspor yang sulit dibayangkan bisa laku, apalagi karena negara kita dikaruniai 70 persen wilayah berupa laut.Banyak negara yang tidak seberuntung Indonesia dengan cadangan air asin besar. Pengusaha pun memanfaatkan peluang itu buat memasok kebutuhan bahan baku obat alternatif sampai penggemar ikan hias yang ingin memelihara hewan laut di aquarium.Setiap bulan, permintaan air laut selalu ada, meski volumenya naik turun. Tapi jumlahnya tidak main-main, sebab nilai ekspor komoditas ini sepanjang 2012 mencapai USD 763 ribu alias Rp 73 miliar.
Rambut manusia
Jangan dikira rambut kita yang dipotong di salon akan disapu lalu dibuang begitu saja. Bila kondisinya masih bagus, rupanya tangan-tangan kreatif akan mengemasnya sebagai bahan wig untuk industri fesyen di luar negeri.Wig alias rambut palsu kualitas terbaik memang disarankan dibuat dengan bahan baku rambut manusia. Karena itu negara-negara mode seperti Italia dan Prancis kerap meminta rambut bekas potong, dari negara-negara Asia. Alasannya karena biasanya berwarna hitam.Dari data BPS permintaan rambut manusia tahun ini memang naik turun. Ada beberapa bulan sama sekali tidak ada ekspor. Namun nilainya lumayan, total dari Januari sampai September, ekspor rambut menghasilkan USD 350 ribu atau setara Rp 3,3 miliar.
ÂÂ
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jenis-jenis kopi Indonesia yang sudah mendunia dengan cita rasa khas dan unik.
Baca SelengkapnyaDalam perdagangan minyak nabati, tidak semua exportir merupakan produsen minyak nabati.
Baca SelengkapnyaDi salah satu restoran Inggris, harga satu porsi tempe bisa mencapai USD20 atau sekitar Rp307.000.
Baca SelengkapnyaMengingat, Singapura merupakan negara kecil yang tidak memiliki lautan seluas Indonesia.
Baca SelengkapnyaBPS melaporkan ekspor pertanian pada Agustus 2023 meningkat dibandingkan bulan sebelumnya.
Baca SelengkapnyaAdapun total nilai ekspor Mayora ke-400.000 ini mencapai USD 1 juta atau sekitar Rp15,8 miliar.
Baca SelengkapnyaAngka ekspor Januari-Oktober 2024 mengalami peningkatan.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaJatim punya ratusan desa devisa, jahe hingga bonggol jati laris di pasar luar negeri.
Baca SelengkapnyaKacang hijau merupakan omoditas tanaman pangan yang banyak dibutuhkan baik dalam negeri dan luar negeri.
Baca SelengkapnyaNeraca perdagangan besi baja sempat dikeluhkan, karena nilai impor komoditas itu lebih dominan dibandingkan dengan ekspor.
Baca SelengkapnyaPada tahun 2016, ekspor Indonesia ke Israel mencapai USD 103,1. Jumlahnya naik menjadi USD 125,9 juta pada 2017.
Baca Selengkapnya