5 Barang impor yang segera gempur Indonesia
Merdeka.com - Neraca perdagangan nasional dalam beberapa bulan terakhir, terus menunjukkan defisit. Impor jauh lebih besar daripada ekspor. Dengan kata lain, produk asing yang masuk ke dalam negeri semakin banyak dan tak terbendung.
Besarnya pasar dalam negeri menjadi salah satu pemikat masuknya produk asing ke Indonesia. Tidak terbantahkan, pasar dalam negeri mulai dikuasai produk atau komoditas impor. Kondisi yang diakui tidak sehat sekaligus membuktikan lemahnya daya saing produk buatan lokal.
Hampir sebagian besar barang atau produk yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, didatangkan dari luar negeri. Tengok saja membanjirnya produk alat komunikasi dan gadget yang sebagian besar didatangkan dari luar negeri. Celakanya, ada beberapa produk yang kualitasnya dinilai pemerintah masuk kategori 'sampah' atau rendah.
-
Mengapa Indonesia surplus perdagangan dengan Malaysia? 'Kalau dihitung bulan, lebih dari 48 bulan kita surplus terus, Alhamdulillah,' ucap Didi Sumedi Sidoarjo saat melepas ekspor perdana produk kosmetik PT Wahana Kosmetika Indonesia (WKI) ke Malaysia.
-
Gimana caranya baju bekas impor masuk ke Indonesia? Baju bekas impor paling banyak diselundupkan dari Malaysia ke wilayah pesisir timur Pulau Sumatera di Selat Malaka. Rute penyelundupan pakaian bekas impor kebanyakan berasal dari Port Klang Malaysia, tetapi asalnya dari negara maju dan 4 musim, yang cenderung selalu berganti model dan jenis baju. Akibatnya banyak baju yang terbuang.
-
Apa yang Kemendag lepas ekspornya? Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (PEN) Kementerian Perdagangan (Kemendag) Didi Sumedi melepas ekspor kosmetik dari Sidoarjo ke Malaysia senilai 7 juta Ringgit Malaysia (RM) atau lebih dari Rp20 miliar, pada Senin.
-
Kenapa orang Indonesia suka pakai baju bekas impor? Tingginya Permintaan Masyarakat Indonesia Menjamurnya peredaran baju bekas karena didukung tingginya permintaan masyarakat. Terutama masyarakat yang tak mampu membeli baju baru.
-
Kenapa negara berkembang masih bergantung pada pihak asing? Angka ketergantungan pada pihak asing dan pengangguran tinggi.
-
BULOG mengimpor apa? Pemerintah melalui Badan Pangan Nasional sudah menugaskan Perum BULOG untuk mengimpor jagung pakan sebanyak 500 ribu ton.
Tidak itu saja, sebagian besar bahan pangan yang dikonsumsi masyarakat Indonesia, juga sangat bergantung pada pasokan dari negara lain. Padahal, Indonesia menargetkan swasembada pangan tahun depan. Tapi, hingga tahun ini, pemerintah belum mampu melepaskan diri dari ketergantungan impor bahan pangan. Sebut saja beras, kedelai, daging sapi, hingga bawang yang 95 persen kebutuhan dalam negeri dipenuhi dari impor.
Ada beberapa alasan yang melatarbelakangi importir mendatangkan produk dalam luar negeri. Pertama, untuk stabilisasi harga. Kedua, untuk memenuhi kebutuhan dan tingginya permintaan. Ketiga, untuk pembangunan nasional. Keempat, menjawab kebutuhan seiring dengan membaiknya kondisi perekonomian nasional.
Dengan beragam alasan itu, barang impor pun melenggang masuk Indonesia. Dalam waktu dekat, beberapa barang impor bakal menghiasi pasar dalam negeri. Berikut beberapa barang impor yang segera menggempur Indonesia.
Bawang Merah
Kementerian Perdagangan menyoroti kosongnya pasokan bawang merah di triwulan pertama. Situasi ini yang dipandang pemerintah sebagai biang keladi naiknya harga bawang merah.
Alhasil impor harus dilakukan pada semester I tahun ini untuk menutup konsumsi nasional dan menurunkan harga.
Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan bawang merah impor gelombang pertama akan datang 5 April mendatang. Selama dua bulan ke depan, 60.000 ton bawang merah dari luar negeri akan digelontorkan ke pasaran.
"Yang tanggal 5 itu puluhan kontainer. Tapi totalnya itu bisa 2.000 kontainer, kalau 1 kontainer itu kan 30 ton, ya 60.000 ton itu kurang lebih 2.000 kontainer dalam 2-3 bulan ke depan," ujarnya di komplek DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (3/4).
Bawang Putih
Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan Surat Persetujuan Impor (SPI) untuk 16 perusahaan importir bawang putih. Bahkan, SPI yang dikeluarkan telah mencapai 90 persen dari total kuota 160.000 ton importasi untuk semester pertama tahun ini.
Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kemendag Bachrul Chairi menyatakan importir siap merealisasikan impor bawang dalam waktu dekat. Batas akhir berlakunya SPI tersebut sampai Juni mendatang.
"90 persen dari (kuota) 160.000 ton SPI-nya sudah keluar, (realisasinya) 135.000 ton," ujar Bachrul di kantornya. Diperkirakan, 135.000 ton pasokan bisa datang akhir bulan nanti. Alokasi total impor bawang putih selama setahun ini mencapai 320.000 ton.
Pesawat
Sektor penerbangan termasuk salah satu bisnis yang seolah tidak terpengaruh kondisi ekonomi dunia yang masih diliputi ketidakpastian. Persaingan industri penerbangan di dalam negeri akhir-akhir ini semakin ketat, ditandai dengan maraknya aksi belanja pesawat untuk memenuhi tingginya kebutuhan penerbangan komersil.
Lion Air, tak cukup dengan perjanjian pembelian 201 unit pesawat Boeing 2011 lalu, akhir-akhir ini Lion Air telah menandatangani komitmen pembelian 234 pesawat Airbus satu lorong model terbaru yaitu keluarga A320 dan akan segera masuk ke Indonesia. Sky Aviation telah memesan 12 pesawat jenis Sukhoi Superjet 100, dan perlahan mulai didatangkan. Mandala Airlines menyebutkan bakal mendatangkan 15 unit pesawat baru. Pertengahan Maret, satu unit pesawat jenis airbus tipe A320 milik Mandala Airlines kembali mendarat di Bandara Soekarno Hatta.
Daging Sapi
Beberapa bulan lalu, masyarakat dikejutkan dengan melonjaknya harga daging sapi di kisaran Rp 90.000 per kilogram. Bahkan, harga daging bisa melonjak hingga menyentuh Rp 100.000 per kilogram menjelang hari raya Lebaran atau di saat pasokan daging minim.
Harga daging sapi di Indonesia disebut-sebut paling mahal sejagat. Tingginya kebutuhan daging nasional yang tidak seimbang dengan pasokan yang ada, kerap dituding sebagai penyebab meroketnya harga daging sapi di dalam negeri. Impor daging sapi menjadi salah satu solusi alternatif untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus mengendalikan harga.
Daging sapi impor pun segera masuk ke Indonesia sebagai strategi andalan pemerintah mengendalikan harga di pasaran. Kuota daging impor mencapai 80.000 ton.
Buah
Ada lebih dari 200 kontainer berisi buah-buahan yang sudah tertahan sejak 1,5 bulan lalu, di pelabuhan Tanjung Perak. Kecenderungan kenaikan harga buah di pasaran mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Perdagangan mengurus kebijakan khusus dengan Kementerian Pertanian agar produk hortikultura impor tersebut bisa keluar dari pelabuhan.
Perlakuan terhadap buah-buah impor itu akan seperti bawang putih. Yaitu, akan dibebaskan dari pelabuhan meski sebenarnya melanggar aturan.
Sejauh ini, jumlah kontainer yang tertahan masih simpang siur. Asosiasi Pengusaha Eksportir-Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia mengklaim ada lebih dari 500 kontainer berisi buah impor yang tertahan. Sementara dari data Kemendag yang punya izin baru 200-an kontainer.
Baca juga:Impor pangan bukti pemerintah tak pro petaniKapal laut dan bahan kimia jadi primadona produk ekspor2040, Indonesia akan jadi negara pengimpor energiPemerintah buka keran impor bawang putih (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Diharapkan ada realisasi investasi dari pengusaha di luar negeri.
Baca SelengkapnyaBicara pakaian bekas, Indonesia jadi tempat 'buangan' seperti Nigeria. Kok bisa?
Baca SelengkapnyaProgram pendidikan, hingga kesehatan harus berbagi dengan impor BBM.
Baca SelengkapnyaSaid mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.
Baca SelengkapnyaDengan murahnya barang impor itu, banyak pelanggan beralih. Alhasil, semakin banyak produk impor yang masuk ke Indonesia berdasarkan pada permintaan tadi.
Baca SelengkapnyaTren deindustrialisasi ditandai dengan kecenderungan pelaku usaha yang memiliki modal enggan untuk berinvestasi.
Baca SelengkapnyaMendag mempersilakan China untuk menerapkan aturan serupa pada produk ekspor RI yang menghancurkan industri di dalam negeri.
Baca SelengkapnyaPemerintah berencana melakukan pembatasan barang impor.
Baca SelengkapnyaPengenaan bea masuk hingga 200 persen ini juga telah dirundingkan langsung dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut anjloknya kinerja tekstil domestik dan PHK massal akibat dari serbuan barang impor.
Baca SelengkapnyaPresiden pun mengaku prihatin bahwa Indonesia saat ini masih menjadi pengguna dari sektor perangkat teknologi dan informasi, belum bisa menjadi pemain pasar.
Baca SelengkapnyaSaat ini, kata Zulkifli, KPPI sedang memantau tujuh komoditas impor yang meliputi tekstil, keramik, elektronik, hingga kosmetik.
Baca Selengkapnya